dongeng cerita rakyat
16 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Wafatnya Raja Bunu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Utara

Kisah Meninggalnya Raja Bunu Ada sebuah kisah tentang Raja Bunu yang telah lama menderita penyakit kronis. Dari waktu ke waktu, penyakit yang dideritanya semakin parah. Segala macam usaha sudah dicoba oleh keluarga kerajaan untuk menyembuhkan Sang Raja. Namun tak pernah membuahkan hasil. Raja Sangen serta Raja Sangiang yang merupakan saudara kandung dari Sri Baginda Raja Bunu, memutuskan untuk meminta bantuan Nyai Jaya dan Mangku Amat yang sangat tersohor sebagai tabib yang mampu mengobati berbagai macam penyakit, konon menurut kabar yang tersiar dengan ilmu kesaktiannya mereka dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati. Kedua saudara kandung Raja Bunu meminta Pangeran Paninting Tarung, putra kandung Raja Bunu, untuk pergi menjemput Nyai Jaya serta Mangku Amat   yang menetap di pinggir Telaga Mantuk. Cerita Rakyat Dari Kalimantan Wafatnya Raja Bunu Pangeran Paninting Tarung segera pergi menuju tempat tinggal kedua tabib ter...

avatar
Wakhidah Khoirunnisa
Gambar Entri
Monumen Telur Pecah
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Utara

Monumen Telur Pecah – Cerita Rakyat Kalimantan Utara Lelaki Gagah itu bernama Ku Anyi. Ia pemimpin suku Dayak Kayan, dari Puak Ma- Afan. Ia sosok ternama yang sangat dihormati segenap anggota sukunya. Anggota suku yang dipimpinnya berdiam di tepi Sungai Payan. Mereka hidup damai dan tidak kekurangan. Daerah hunian mereka subur. Hutan di sekitar kediaman mereka banyak dihuni hewan-hewan buruan. Aneka ikan melimpah jumlahnya di Sungai Payan. Ku Anyi hidup berkecukupan. Tetapi, masih ada satu keinginannya yang sangat dirindukannya. Ia ingin memiliki anak. Meski telah tua usianya, tak putus-putusnya ia berdoa, memohon kepada Tuhan agar dikaruniai keturunan. Pada suatu hari Ku Anyi berburu. Seperti biasanya, anjing kesayangannya diajaknya turut serta. Ku Anyi ternama piawai berburu. Namun, hari itu ia tidak menjumpai seekor pun hewan buruan. Entah mengapa. Padahal, hutan yang dijelajahinya banyak dihuni hewan-hewan buruan. Hingga sore tiba, takjuga seekor hewan buruan...

avatar
Wakhidah Khoirunnisa
Gambar Entri
Legenda Benayuk
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Utara

BENAYUK adalah salah satu legenda dari Kalimantan Utara tepatnya di desa Menjelutung Kab. Tana Tidung, Beberapa narasumber menceritakan legenda Asal Usul ini dengan banyak versi dan variasi Benayuk adalah sebuah kampung yang dimana masyarakatnya tidak pernah meninggal, sakit dsb. Karena di kampung tersebut terdapat sebuah pohon yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Untuk lebih  jelasnya simak cerita Benayuk berikut ini.     Di hulu sungai sesayap tepatnya di desa Menjelutung terdapat dua kerajaan kuno yang berdiri pada awal abad ke 3 M bernama kerajaan Tidung Incabung dan kerajaan Benayuk, kerajaan ini memiliki hubungan erat&nb...

avatar
Wakhidah Khoirunnisa
Gambar Entri
Baju Ta’a #SBM
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Kalimantan Utara

Pakaian Ta’a adalah pakaian adat yang khusus dikenakan oleh para perempuan Dayak di Kalimantan. Pakaian ini terbuat dari kain beludru berwarna hitam dengan pernik atau hiasan berupa manik-manik yang dijahit. Ta’a terdiri dari atasan dengan model menyerupai rompi (tanpa lengan), bawahan berupa rok dengan warna dan motif yang sama, serta penutup kepala berhias bulu burung enggang, dan aksesoris lainnya seperti gelang, kalung, dan manik-manik. Motif hiasan rompi dan rok Ta’a sangat kental dengan perpaduan warna-warna mencolok seperti putih, hijau, biru, merah, dan warna lainnya yang sangat kontras dengan warna kain rompi. Di bagian dada dan lengannya dilengkapi rumbai-rumbai dengan warna motif yang sama. Perbedaan utama antara pakaian Sapei Sapaq dan Taa terletak pada motifnya. Untuk motif pakaian adat Kalimantan Utara, baik pada baju Ta’a maupun Sapei Sapaq sebetulnya terbagi menjadi 3, yaitu motif burung enggang, motif harimau atau hewan lainnya, ser...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
JUGIT #SBM
Tarian Tarian
Kalimantan Utara

Tari jugit yang merupakan tarian adat Kalimantan Utara lebih tepatnya berasal dari Kabupaten Bulungan. Ini merupakan tarian yang hanya ditampilkan untuk kalangan istana saja dan terbagi menjadi dua yakni juhit paman dan juga jugit demaring. Keduanya menjadi tari istana yang sangat sakral yang meski sekilas tampak sama namun memiliki perbedaan dari alat musik, syair lagu, warna baju, kain yang dipakai, gerakan tangan ketika memegang kipas dan selendang serta untuk apa dan siapa tari tersebut dilakukan. Dulunya, tarian jugit paman bahkan hanya boleh ditampilkan untuk Sultan dan juga dilakukan dalam keraton. Sementara tari jugit demaring bisa disaksikan rakyat biasa dan ditampilkan diluar kraton. Tarian ini dipercaya diciptakan 2 orang seniman yang sekaligus juga merupakan laksamana Kesultanan Bulungan yakni Datuk Maulana dan Datuk Mahubut. Untuk itu, tarian ini memang sudah berumur tua yakni sekitar abad ke-19 Masehi. Perbedaan kedua tarian ini terlihat dari warna dimana jugit...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Wafatnya Raja Bunu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Utara

Raja Bunu tengah sakit. Semakin bertambah hari semakin bertambah parah penyakit yang dideritanya. Sang raja hanya bisa berbaring di ranjangnya tanpa berdaya. Para tabib istana telah berupaya untuk menyembuhkan sang raja, namun usaha mereka tidak membuahkan hasil. Para tabib dan ahli pengobatan dari berbagai daerah juga telah didatangkan. Tetapi, mereka juga tidak bisa menyembuhkan penyakit yang diidap Raja Bunu. Segenap warga kerajaan berduka. Begitu pula dengan rakyat. Mereka berdoa dan berharap, Raja Bunu akan segera kembali sehat seperti semula. Kesedihan juga dirasakan Raja Sangen dan Raja Sangiang. Keduanya adalah saudara kandung Raja Bunu. Mereka berduka melihat saudara kandung mereka tak berdaya akibat penyakit yang dideritanya. Suatu hari Raja Sangen dan Raja Sangiang kembali menjenguk Raja Bunu. Keduanya membawa berita penting. Setiba di istana kerajaan, mereka menemui anak sulung Raja Bunu. Pangeran Paninting Tarung, namanya. “Paninting Tarung,” kat...

avatar
Roro
Gambar Entri
Pakaian Tradisional Kalimantan Utara #DaftarSB19
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Kalimantan Utara

Pakaian Adat Kalimantan Utara - Provinsi Kalimantan Utara memang baru berdiri 25 Oktober 2012 lalu, namun hal ini bukan berarti bahwa masyarakat asli yang mendiami wilayah provinsi ini tertinggal dalam segi budaya. Suku Dayak Kenyah dan sub suku Dayak lainnya yang menjadi suku mayoritas di provinsi Kalimantan memberikan kontribusi terhadap seni dan budaya yang terpupuk dalam kehidupan masyarakat Kalimantan Utara. Hal ini dapat dibuktikan dengan populernya budaya Dayak di kalangan masyarakat provinsi ini, misalnya dari gaya berbusana dalam pakaian adatnya.     Pada artikel kali ini, kami akan menyoroti secara khusus seperti apa pakaian adat Kalimantan Utara yang menjadi ikon budaya provinsi terbaru ini. Selain itu, beberapa perbedaan antara pakaian tersebut dengan pakaian adat Dayak dari Kalimantan Timur juga akan dibahas tersendiri. Pakaian Adat Kalimantan Utara Suku Dayak yang tersebar di wilayah Kalimantan terdiri atas banyak sekali sub suku. Adapun...

avatar
Herlambang
Gambar Entri
Ayam Nunukan
Makanan Minuman Makanan Minuman
Kalimantan Utara

Ayam nunukan adalah ras ayam lokal yang dikenal di daerah Nunukan dan Tarakan. Ciri khas ayam ini adalah bulu utama (pluma) sayap dan ekor tidak berkembang atau lambat berkembang, sehingga tampak tidak berekor. Ciri lainnya yang dominan adalah warna bulu yang coklat kemerahan dengan bagian ujung hitam (tipe Columbian). Warna sisik ceker (kaki) kuning atau putih. Ayam nunukan baik untuk pedaging dan petelur. Produksi telur rata-rata lebih tinggi daripada ayam kampung. Walaupun berdasarkan cerita ayam ini didatangkan oleh imigran dari Tiongkok selatan, ayam nunukan secara genetik memiliki kemiripan dengan ras Rhode Island Red, ayam ras yang dikembangkan di Amerika Serikat.

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Asal Usul Bulungan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Utara

Sejarah berdirinya Kerajaan Bulungan dikisahkan dalam sebuah legenda lisan yang telah diceritakan secara turun-temurun.Legenda ini merupakan suatu peristiwa yang benar-benar terjadi. Namun, karena tidak ada dalam bentuk tulisan, legenda ini sering mengalami perubahan yang beragam sehingga makin berbeda dengan kisah aslinya. Kata ‘bulungan’ berasal dari kata bulutengon (bahasa Bulungan) yang berarti ‘bambu betulan’ atau ‘benarbenar bambu’, istilah yang diambil dari legenda sejarah Bulungan. Karena adanya perubahan dialek bahasa Melayu, kata itu berubah menjadi ‘bulungan’. Legenda tersebut berawal dari cerita seorang yang bernama Kuwanyi. Ia adalah pemimpin suku bangsa Dayak Hupan (Dayak Kayan) karena tinggal di hilir Sungai Kayan. Awalnya Dayak Kayan mendiami sebuah perkampungan kecil dengan penghuni kurang lebih 80 jiwa di tepi Sungai Payang, cabang Sungai Pujungan. Karena kehidupan penduduk sehari-hari kurang baik, mereka pindah ke hilir sebuah sungai besar yang bernama Sungai Ka...

avatar
Widra