|
|
|
|
Legenda Benayuk Tanggal 10 Oct 2018 oleh Wakhidah Khoirunnisa. |
BENAYUK adalah salah satu legenda dari Kalimantan Utara tepatnya di desa Menjelutung Kab. Tana Tidung, Beberapa narasumber menceritakan legenda Asal Usul ini dengan banyak versi dan variasi
Benayuk adalah sebuah kampung yang dimana masyarakatnya tidak pernah meninggal, sakit dsb. Karena di kampung tersebut terdapat sebuah pohon yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Untuk lebih jelasnya simak cerita Benayuk berikut ini.
Di hulu sungai sesayap tepatnya di desa Menjelutung terdapat dua kerajaan kuno yang berdiri pada awal abad ke 3 M bernama kerajaan Tidung Incabung dan kerajaan Benayuk, kerajaan ini memiliki hubungan erat dimana kerajaan Tidung Incabung dipimpin oleh Nala saudara dari Benayuk kerajaan Benayuk/Berayu. Sayangnya kehidupan dua kerajaan ini berbanding terbalik 360 derajat, ciri kehidupan masyarakat Tidung Incabung biasa biasa saja, tampak normal seperti biasanya misalnya setiap ada orang yang meninggal maka diadakanlah upacara penguburan, jika ada yang hendak nikah maka dibuatlah pesta besar besaran, dan jika ada yang sakit maka diadakanlah ritual penyembuhan (sekarang besitan). Hal ini berbaring terbalik dengan kehidupan rakyat Benayuk dimana rakyatnya tidak pernah mati, sakit tua dsb, karena Benayuk memiliki pohon ajaib yang dinamakannya "Pohon Tenggilan Nagas" pohon ini memiliki kekuatan magis yang dapat menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang sakit, memudakan kembali umur seseorang dsb, hanya dengan bersandar atau melewati pohon tersebut, bahagialah Benayuk bersama rakyatnya karena mempunyai pohon ajaib. Akan tetapi pohon tersebut yang dapat pula berbicara memberikan satu syarat yaitu Benayuk dan rakyatnya tidak oleh megadakan acara, pesta dsb, maka setujulah Benayuk bersama rakyatnya. Namun, beberapa tahun kemudian terdengarlah sebuah acara kenduri yang diadakan Niril dari Kerajaan Tidung Incabung, saudara Benayuk. Benayuk lama kelamaan merasa iri bila saudaranya dapat mengadakan kenduri yang besar, karena rasa iri yang mendalam maka Benayukpun akan mengadakan kenduri besar besaran pula. Benayuk dan rakyatnya tidak mengerti bagaimana cara mengadakan kenduri, karena tidak mengerti cara berkenduri maka mereka membuat acara mengawinkan ikan Hiu dengan ikan Pari, maka bergembiralah Benayuk bersama rakyatnya, selang beberapa saat datanglah badai angin ribut yang dahsyat menghancurkan kampung Bebanayuk mereka yang terkejut langsung lari menyelamatkan diri, mereka yang kedarat berubah menjadi babi hutan dan yang lari ke sungai berubah menjadi patung dan ikan pari dan hiu. Kabar ini pun terdengar ke saudaranya dan betapa sedih raja Niril melihat kampung saudaranya yang telah hancur tersebut. Beberapa tahun kemudian salah satu keturunan Benayuk, Yamus (Aki Amus) mengangkat diri menjadi raja penerus kerajaan Benayuk yang bermukim di Liyu Maye(Sekarang Binalatung Tarakan) dan memindahkan pusat kerajaan dari Menjelutung ke Binalatu. Peristiwa yang dialami Benayuk bersama rakyatnya tersebut menyebabkan muncul mitos Ghasab yaitu apabila memainkan binatang atau menyiksanya maka di datangkan petir dan angin ribut.
Dari kisah Bebayuk diatas memiliki pesan atau amanat yang terkandung didalamnya yaitu pesan moral tentang sifat iri yang mendatangkan malapetaka, maka dari itu pembaca diharapkan memetik atau mengambil hikmah dari cerita diatas
Sumber: http://myblogandresapalaaddress.blogspot.com/2017/03/assalamualaikum-wb-pendahuluan-enayuk.html
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |