Anak
16 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
KISAH UPAI SAMARING – PAHLAWAN DAYAK LUN DAYEH
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Utara

Upai Samaring adalah leluhur bagi kaum Dayak Lun Dayeh – kisah legenda ini menjelaskan asal-usul Dayak Lun Dayeh yang ada di Serawak dan Sabah adalah merupakan migrasi dari daerah Krayan Kalimantan Utara. Upai Semaring ini menurut legenda adalah seorang yang memiliki tubuh yang besar –  mirip kisah tetek tatum Dayak Ngaju . Upai Semaring ini dikenal sebagai orang yang hebat berburu dan pandia menangkap ikan karena keahliannya membuat bubu. Bantu Angan – Tempat Upai Semaring memasak Suatu ketika terjadilah peristiwa yang amat menyedihkan bagi Upai Semaring, yaitu isteri tercintanya meninggal dunia. Kejadi ini membuat dirinya selalu larut didalam kesedihan. Kemudian ia memutuskan untuk menghilangkan rasa sedih ini, ia memutuskan untuk hijrah dari Krayan menuju kawasan baru. Pada perjalanan pertamanya dia tiba di sebuah gunung didaerang Long Bawan. Di atas gunung itu, dia menemui satu gua yang dirasakan sangat sesuai untuk dijadikan tempat ting...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Pekan Budaya Daerah "BIRAU" || #OSKMITB2018
Ritual Ritual
Kalimantan Utara

      “Birau” berasal dari Bahasa Bulungan yang artinya “Pesta Besar” . Birau telah dilaksanakan secara turun temurun setiap tahun sejak masa Kesultanan Bulungan. Awalnya Birau merupakan perayaan untuk acara penting di Kesultanan, seperti penobatan sultan, pernikahan anak sultan, sunatan anak sultan, dan lain-lain. Pada tahun 1959, Kesultanan Bulungan berubah menjadi beberapa kabupaten dan kota yang berada di Kalimantan Utara. Sejak saat itu, Birau dirayakan setiap 2 tahun sekali pada tanggal 12 Oktober bersamaan dengan peringatan HUT Kota Tanjung Selor dan Kabupaten Bulungan .      Rangkaian acara Birau yang dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Selor dan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan ini cenderung berbeda setiap tahunnya. Berikut adalah rangkaian acara tersebut : Upacara bendera Dalam memperingati HUT Tanjung Selor dan Bulungan, upacara bendera dilaksanakan di Lapangan Agatis, Tanjung Selor dengan susunan ac...

avatar
OSKM18_16318153_Dyah Rezqy Hafidzah
Gambar Entri
Kesultanan Sambaliung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Utara

Pada tahun 1810-an, Kesultanan Berau terpecah menjadi dua kesultanan, yang salah satunya adalah Kesultanan Sambaliung. Perpecahan ini terjadi karena pada generasi ke-9, Aji Dilayas sebagai raja Berau memiliki dua anak penerus berbeda ibu. Setelah wafatnya Aji Dilayas, Kerajaan Berau secara bergantian dipimpin oleh keturuan kedua penerus tersebut. Karena konflik dan perbedaan antara kedua pihak inilah Kerajaan Berau terpecah.   Kesultanan ini pertama kali dipimpin oleh seorang keturunan dari raja pertama Kerajaan Berau, bernama Sultan Alimuddin. Sultan ini sendiri memiliki julukan Raja Alam. Kesultanan ini awalnya terletak di daerah yang bernama Tanjung Redeb. Namun daerah kesultanan ini musnah setelah Sultan Alimuddin ditangkap dan daerah Tanjung Redeb dibakar oleh Belanda. Setelah Sultan Alimuddin yang diasingkan ke Makassar kembali ke Berau dan mendirikan Kesultanannya di daerah Kampung Tembunan.

avatar
OSKM18_16918327 Pradantya wahyu Wibisana
Gambar Entri
Batu Tungu
Pengobatan dan Kesehatan Pengobatan dan Kesehatan
Kalimantan Utara

Ini adalah obat kesuburan Dayak Lun Dayeh disebut Batu Tungu, diipercaya jika kikisan batu ini diseduh air panas dan diminum oleh wanita akan menambah kesuburan untuk dapat memperoleh anak. Batu ini kemungkinan berasal dari getah pohon tertentu yang sampai sekarang penulis masih belum ketahui.   Sumber:  https://folksofdayak.wordpress.com/2014/02/12/obat-obatan-dayak/

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Monumen Telur Pecah
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Utara

Monumen Telur Pecah – Cerita Rakyat Kalimantan Utara Lelaki Gagah itu bernama Ku Anyi. Ia pemimpin suku Dayak Kayan, dari Puak Ma- Afan. Ia sosok ternama yang sangat dihormati segenap anggota sukunya. Anggota suku yang dipimpinnya berdiam di tepi Sungai Payan. Mereka hidup damai dan tidak kekurangan. Daerah hunian mereka subur. Hutan di sekitar kediaman mereka banyak dihuni hewan-hewan buruan. Aneka ikan melimpah jumlahnya di Sungai Payan. Ku Anyi hidup berkecukupan. Tetapi, masih ada satu keinginannya yang sangat dirindukannya. Ia ingin memiliki anak. Meski telah tua usianya, tak putus-putusnya ia berdoa, memohon kepada Tuhan agar dikaruniai keturunan. Pada suatu hari Ku Anyi berburu. Seperti biasanya, anjing kesayangannya diajaknya turut serta. Ku Anyi ternama piawai berburu. Namun, hari itu ia tidak menjumpai seekor pun hewan buruan. Entah mengapa. Padahal, hutan yang dijelajahinya banyak dihuni hewan-hewan buruan. Hingga sore tiba, takjuga seekor hewan buruan...

avatar
Wakhidah Khoirunnisa
Gambar Entri
Wafatnya Raja Bunu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Utara

Raja Bunu tengah sakit. Semakin bertambah hari semakin bertambah parah penyakit yang dideritanya. Sang raja hanya bisa berbaring di ranjangnya tanpa berdaya. Para tabib istana telah berupaya untuk menyembuhkan sang raja, namun usaha mereka tidak membuahkan hasil. Para tabib dan ahli pengobatan dari berbagai daerah juga telah didatangkan. Tetapi, mereka juga tidak bisa menyembuhkan penyakit yang diidap Raja Bunu. Segenap warga kerajaan berduka. Begitu pula dengan rakyat. Mereka berdoa dan berharap, Raja Bunu akan segera kembali sehat seperti semula. Kesedihan juga dirasakan Raja Sangen dan Raja Sangiang. Keduanya adalah saudara kandung Raja Bunu. Mereka berduka melihat saudara kandung mereka tak berdaya akibat penyakit yang dideritanya. Suatu hari Raja Sangen dan Raja Sangiang kembali menjenguk Raja Bunu. Keduanya membawa berita penting. Setiba di istana kerajaan, mereka menemui anak sulung Raja Bunu. Pangeran Paninting Tarung, namanya. “Paninting Tarung,” kat...

avatar
Roro
Gambar Entri
Bebilin
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Kalimantan Utara

Lirik Lagu Bebilin Oleh: Siti Aisyah Inindang….. inindang… 2X inindang….. inindang… 2X i yadu yaki bebilin yadu yaki 2X bebilin yadu yaki 2X Suboi no labu bedilit 2X Penembayuk de no fikir 2X impeng de lunas insuai 2X i yadu yaki bebilin yadu yaki 2X Manongku te ganak kandis 2X layau pegadan ku gino 2X Tembelayan awoi lumot 2X batang tembaloi ku gino 2X i yadu yaki bebilin yadu yaki 2X i yadu yaki bebilin yadu yaki 2X Manongku te ganak kandis 2X layau pegadan ku gino 2X Tembelayan awoi lumot 2X batang tembaloi ku gino 2X i yadu yaki bebilin yadu yaki 2X Sapu tangan jingga-jingga 2X Mapit kegulu injakin 2X Buwoi nio kati intamu 2X Betapap maya bedindang 2X I yadu yaki bebilin yadu yaki 2X I yadu yaki bebilin yadu yaki 2X I yadu yaki bebilin yadu yaki 3X   Oleh : Datu Noerbeck Inindang … Inindang I yadu yaki Bebilin yadu yaki (2X) Nyusub de labu bebilit (2X) Pe...

avatar
Roro
Gambar Entri
Melah dan Lakin Ngayau
Ritual Ritual
Kalimantan Utara

Melah dan lakin ngayau adalah suatu rangkaian upacara adat suku Dayak Kayan. Upacara adat ini merupakan upacara yang dilakukan dalam masa perayaan dan masa panen. Pada zaman dahulu, rangkaian upacara ini dilakukan apabila ada musuh yang menyerang desa dan mereka, dan dengan segala yang ada berupaya untuk dapat bertahan dari serangan musuh tersebut. Kemenangan atas serangan tersebut ditandai dengan keberhasilan mendapat kepala musuh mereka (lakin ayau). Sekarang, upacara ini maknanya bergeser. kini melah dan lakin ngayau dimaksudkan untuk membersihkan desa dari musibah-musibah, dan merayakan pesta panen. Puncak dari upacara ini adalah ketika penari yang terdiri dari 50 orang masing-masing membawa tombak menuju pohon Belawing. Setelah itu untuk menggantikan kepala musuh, mereka akan menyembelih anak babi dengan disertai suara lemalu bernada panjang. Anak babi tersebut kemudian diangkat ke atas dan diarak-arak. Alih-alih sebagai tanda kemenangan atas musuh, arak-arakan sekarang dim...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Asal Usul Bulungan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Utara

Sejarah berdirinya Kerajaan Bulungan dikisahkan dalam sebuah legenda lisan yang telah diceritakan secara turun-temurun.Legenda ini merupakan suatu peristiwa yang benar-benar terjadi. Namun, karena tidak ada dalam bentuk tulisan, legenda ini sering mengalami perubahan yang beragam sehingga makin berbeda dengan kisah aslinya. Kata ‘bulungan’ berasal dari kata bulutengon (bahasa Bulungan) yang berarti ‘bambu betulan’ atau ‘benarbenar bambu’, istilah yang diambil dari legenda sejarah Bulungan. Karena adanya perubahan dialek bahasa Melayu, kata itu berubah menjadi ‘bulungan’. Legenda tersebut berawal dari cerita seorang yang bernama Kuwanyi. Ia adalah pemimpin suku bangsa Dayak Hupan (Dayak Kayan) karena tinggal di hilir Sungai Kayan. Awalnya Dayak Kayan mendiami sebuah perkampungan kecil dengan penghuni kurang lebih 80 jiwa di tepi Sungai Payang, cabang Sungai Pujungan. Karena kehidupan penduduk sehari-hari kurang baik, mereka pindah ke hilir sebuah sungai besar yang bernama Sungai Ka...

avatar
Widra