Tahun Baru
40 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Nandabiah Kabau Nan Gadang, Tradisi Turun Ke Sawah Masyarakat Solok
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Tradisi turun ke sawah atau ritual Nandabiah Kabau Nan Gadang dilakukan masyarakat Nagari Koto Baru untuk memulai masa tanam. Ia diyakini ada sejak zaman nenek moyang. Tradisi ini merupakan bentuk rasa peduli dan doa masyarakat akan hasil panen dan sumber air bersih sebelum mulai tanam. Terdengar gandang sarunai, alat musik tradisional dari Sumatera Barat mulai berbunyi. Talempong berbunyi sahut-menyahut menambah meriah acara puncak perayaan tradisi turun ke sawah. Tradisi ini setiap tahun dirayakan dalam pawai alegoris dan makan makan bajamba di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan, Sumbar. Dalam ritual ada penyembelihan kerbau.Setelah disembelih, daging dibagikan kepada 147 niniek mamak dari sembilan suku. Yakni, Panai, Bariang, Sikumbang, Caniago, Melayu, Kutianyia, Kampai, Tigo Lareh, dan Durian. Masing-masing kaum memiliki satu orang datuak pamuncak yang menjadi perwakilan dalam Kerapatan Adat Nagari. Setelah dimasak di rumah masing-masing...

avatar
Aze
Gambar Entri
Cerita Gadih Basanai
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Cerita ini terjadi di daerah Batang Kapas diwaktu zaman dulunya. Ada orang beranggapan cerita ini mitos dan ada juga beranggapan cerita ini memang benar-benar terjadi, dibuktikan adanya kuburan Gadih Basanai di Gunung Ledang. Cerita ini menceritakan percintaan yang gagal dan diakhiri dengan kematian Gadih Basanai bersama tuangannya Aliamat. Gadih Basanai anak tunggal dari orang tuanya, setelah berumur 17 tahun orang tuanya meninggal dunia. Sejak itu dia menumang tinggal di rumah mamaknya Sutan Basyarudin. Mamaknya ini mempunyai anak tunggal laki-laki bersama Aliamat. Kedua insan ini terjadilah percintaan dan langsung dipertuangkan oleh mamaknya. Aliamat sebelum kawin pergi bertapa di gunug Ledang. Hasil dari pertapaannya, berupa benda-benda yang mujizat seperti minyak dalam botol, cdrmin sebuah dan sisir sebuah. Ketiga benda-benda ini tidak boleh dipakai oleh Gadih Basanai, bila dipakai berbahaya atau bisa berakibatkan maut. Aliamat minta izin pada mandenya akan pergi merant...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Nan Gombang Pituanan
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Cerita ini merupakan cerita yang populer di daerah Pesisir Selatan. Ada orang yang berangapan bahwa cerita ini memang terjadi di daerah Pesisir Selatan. Ada juga orang yang beranggapan bahwa cerita ini termasuk mitos/dongeng, tidak masuk di akal manusia, sebab manusia meninggal tidak dikuburkan, diletakkan saja dianjung peranginan rumah gadang. Dan arwahnya tetap hidup dan menjelma kepada anaknya, Sutan Lembak Tuah dan Sutan Pengaduan. Secara ringkas kami kemukakan di sini, jalan cerita Nan Gombang Pituanan. Nan Gombang di sini dianggap orang keramat dan begitu pula orang tuanya. Nan Gombang tidak dimakan peluru, tahan besi tahan ilmu bathin, pandai berperang. Peluru tiba ditubuhnya berobah menjadi panau, tahan pedang jenawi, pandai pencak silat dan sebagainya. Nan Gombang memerintah sebagai raja di daerah Batang Kapas yang bernama Taluek Sunyi Air Batu. Lawannya yang terkuat Rajo Unge Layang berkuasa di daerah Carocok Tarusan yang bernama waktu itu Kualo Gadueng Intan. Nan Gomb...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Museum Mande Rubiah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Museum Mande Rubiah Alamat  : Kampung Lubuk Sitepung, Nagari Lunang Kec. Lunang Silaut, Kab. Pesisir Selatan Museum Mande Rubiah atau yang lebih dikenal dengan Rumah Gadang Mande Rubiah, berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka peninggalan Bundo Kanduang (konon di Lunang berganti nama dengan Mande Rubiah) dan benda-benda peninggalan keturunan atau pewarisnya. Sejarah berdirinya museum ini tidak terlepas dari sejarah hijrahnya Bundo Kanduang berserta keluarganya serta pengikutnya sekitar tahun 1520 M dari Pagarruyung ke Lunang. Ratusan tahun keberadaan rumah dan penghuninya ini sengaja disembunyikan untuk memegang amanah yang mereka terima dan harus dirahasiakan secara turun temurun. Barulah sekitar tahun 70an, mulai terbetik berita bahwa di Lunang masih ada keturunan dari Kerajaan Pagarruyung yang disertai dengan peninggalan-peninggalan kerajaan serta terdapat pula makam Bundo Kanduang, dan Tuanku, Puti Bungsu, Cindua Mato dan pengikutnya. Setelah m...

avatar
Roro
Gambar Entri
Kaba Siti Baheram #DaftarSB19
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Siti Baheram adalah seorang perempuan muda asal Sungai Pasak, Pariaman yang dibunuh oleh pemuda bernama Ajo Juki, pecandu judi. Aju Juki ini masih memiliki hubungan kekerabatan dengan perempuan tersebut. Baheram ditemukan meninggal pada malam Minggu 11 November, tengah malam menjelang 12 November 1916, di Batang Sungai Pasak, Pariaman setelah mengalami penganiayaan. Pada telinga kanannya terdapat luka dan lehernya memiliki bekas diikat dengan rambut dan baju. Perhiasan yang ia pakai juga raib. Pembunuhan terjadi ketika Baheram hendak pulang ke rumah usai berkunjung dari rumah mertuanya di Kota Marapak. Kala itu, perempuan berusia 20 tahun ini memakai sepasang gelang emas, sepasang anting emas, peniti perak, dan tusuk konde. Si Juki bersama temannya yang bernama si Gambuik kemudian membunuh dan merampok perhiasan yang ia kenakan untuk dipertaruhkan di lapak judi. Kedua penjudi ini dikabarkan mengalami banyak kekalahan di medan judi sehari sebelum kejadian. Peristiwa pembuhun...

avatar
Oriska Chairunnisa
Gambar Entri
Tari Piring
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Sumatera Barat

Berkunjung ke Sumatera Barat tidak cuma menyuguhkan keindahan alamnya saja, melainkan juga keindahan budaya yang menyangkut tentang hal makanan tradisonal, upacara adat, ataupun tarian tradisional. Seni-seni tradisional kini memang jarang diminati, jarang ditelusuri yang mengancam akan ada negara lain yang mengklaim ataupun sekedar budaya itu akan terlupakan. Salah satu upaya cara pelestarian dari senibudaya tradisional ini adalah dengan cara mengenal budaya itu dengan baik, mulai memahami asal usul dari budaya tersebut, ataupun mulai mengetahui apa latar belakang adanya budaya tersebut. Menurut UU no 5 Tahun 2017 tentang 10 Objek Pemajuan Kebudayaan, Tari piring dapat digolongkan menjadi objek yang no 8 adalah tentang Seni. Seni adalah ekspresi artistik individu, yang berbasis warisan budaya maupun berbasis kreativitas penciptaan baru, yang terwujud dalam berbagai bentuk kegiatan dan/atau medium. Seni antara lain seni pertunjukan, seni rupa, seni sastra, seni musik, dan seni media...

avatar
Wieke azaqi ramadhani lubis
Gambar Entri
Pendekar Sejati Bukit Matahari
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Fajar baru saja tiba. Matahari mulai menampakkan dirinya di kaki cakrawala. Semburat sinarnya yang kuning keemasan mulai menerangi seluruh alam. Bari, bocah berusia sepuluh tahun itu mulai menuruni tangga Omo Hada miliknya. Omo Hada adalah rumah adat khas suku Nias yang terdapat di Desa Bawomataluo. Pagi ini, ia berniat menjumpai Ina yang tengah sibuk menumbuk padi di dalam lisung batu. Ia sudah tak sabar ingin memulai hari-hari barunya di Tano Niha, sebutan suku Nias untuk menyebut kampung halaman mereka, Tanah Nias. Ia yakin hari ini adalah waktu yang tepat baginya untuk menyapa dunia barunya ini. Sejak kedatangannya sebulan yang lalu, ia sama sekali belum pernah ke luar rumah walaupun hanya sekadar bercengkrama dengan keluarga barunya. “Bari! Mau ke mana kau? Siapa yang suruh kau ke luar rumah?” teriak Ina yang langsung meletakkan alu, alat untu kemnumbuk padi di dalam suatu wadah yang biasanya disebut lisuung batu. Ia bergegas menarik Bari kembali ke dalam Omo Hada mereka....

avatar
Widra
Gambar Entri
Karang Melenguh
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Panggilan Upiak atau Buyuang bagi orang Minangkabau pada zaman dulu adalah panggilan kesayangan kepada anak perempuan dan anak laki-laki. Panggilan itu dapat pula digunakan untuk menyapa dan menyebut anak-anak yang belum dikenali namanya. Di Nagari Bayang ada seorang anak yang diberi nama Buyuang Kacinduan. Arti nama itu adalah anak laki-laki yang dirindukan. Nama itu diberikan karena Buyuang lahir setelah ayah dan ibunya menanggung kerinduan yang sangat lama untuk memiliki anak. Buyuang Kacinduan benar-benar menjadi seorang anak yang sangat disayangi oleh ayah-ibunya. Namun, meskipun sangat disayang, Buyuang tidaklah tumbuh menjadi anak yang manja. Kedua orang tuanya seperti mempersiapkan bekal untuk kehidupan Buyuang kelak di kemudian hari. Setiap hari Buyuang diajari dengan hal-hal yang baik, seperti harus selalu bersyukur kepada Tuhan, selalu berbuat baik kepada sesama, menyayangi hewan dan tumbuhan, serta rajin membantu pekerjaan ayah-ibu. Semua orang di kampung tempat mereka t...

avatar
Widra
Gambar Entri
Merawat Indonesia dengan Membumikan Pancasila dan Toleransi dalam Pluralitas
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Barat

Indonesia adalah negara besar dengan ragam etnik, bahasa dan agama serta kepercayaan. Penduduknya yang heterogen sangat memungkinkan terjadinya konflik etnik yang muncul disebabkan ketidakpahaman tentang Pancasila sebagai dasar negara. Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan ideologi yang disepakati oleh seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar Pancasila itu dapat dipahami dengan benar maka dibentuklah BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila). Pancasila sebagai pandangan hidup tentu harus diperkuat dengan kebulatan tekad menyatukan pandangan hidup seluruh elemen bangsa, memberikan keyakinan bahwa perbedaan merupakan keniscayaan lahiriah, bahkan rahmat dari Tuhan. Hal ini disampaikan oleh Prof.Yudian Wahyudi sebagai Ketua BPIP yang dapat diakses melalui You Tube Sekretariat Presiden Republik Indonesia (kampus.republika.co.id, diakses 25 Mei 2023). Masih teringat dalam benak penulis bagaimana kejamnya konflik etnik dan agama yang terjadi pask...

avatar
Iswadi