Cerita ini terjadi di daerah Batang Kapas diwaktu zaman dulunya. Ada orang beranggapan cerita ini mitos dan ada juga beranggapan cerita ini memang benar-benar terjadi, dibuktikan adanya kuburan Gadih Basanai di Gunung Ledang.
Cerita ini menceritakan percintaan yang gagal dan diakhiri dengan kematian Gadih Basanai bersama tuangannya Aliamat. Gadih Basanai anak tunggal dari orang tuanya, setelah berumur 17 tahun orang tuanya meninggal dunia. Sejak itu dia menumang tinggal di rumah mamaknya Sutan Basyarudin. Mamaknya ini mempunyai anak tunggal laki-laki bersama Aliamat. Kedua insan ini terjadilah percintaan dan langsung dipertuangkan oleh mamaknya.
Aliamat sebelum kawin pergi bertapa di gunug Ledang. Hasil dari pertapaannya, berupa benda-benda yang mujizat seperti minyak dalam botol, cdrmin sebuah dan sisir sebuah. Ketiga benda-benda ini tidak boleh dipakai oleh Gadih Basanai, bila dipakai berbahaya atau bisa berakibatkan maut. Aliamat minta izin pada mandenya akan pergi merantau ke pulau Pagai bersama ayahnya. Sekembali dari Pagai baru kawin dengan Gadih Basanai. Aliamat kembali dan berjanji pada Gadih Basanai, sepulang dari Pulau Pagai, oleh-oleh dari rantau dibelikan berupa pakaian dan perhiasan.
Sepeninggal Aliamat, Gadih Basanai selalu merindukan kekasihnya, seperti sehari serasa sebulan. Gadih Basanai seorang Gadih cantik, banyak juga pemuda lain yang jatuh cinta kepadanya. Telah bertujuh pemuda meminangnya tetap ditolaknya. Mertuanya sangat sayang kepadanya. Ketika anaknya Aliamat akan berangkat ke Pulau Pagai ada meninggalkan amanat, cermin minyak dalam botol dan sisir yang terletak di bubungan rumah gadang yang diikatkan pada tonggak tuo,tidak boleh dipakai oleh Gadih Basanai, berbahaya (bisa berakibatkan maut) Amanat ini dipegang teguh oleh mandenya.
Pada suatu hari, panas terik, Gadih Basanai pergi berlima dan mandi di tepian. Sesudah dia berlimau langsung dia pulang ke rumahnya. Gadih Basanai minta cermin, minyak rambut, sisir kepada mertuanya. Jawabnya mertuanya: tidak ada. Dijawab Gadih Basanai, mande berdusta. Jaeab mertuanya lagi memang ada, tetapi dilarang oleh Aliamat, berbahaya bila dipakai.
Tunggu rumah sebentar, saya akan mandi puladitepian. Gadih Basanai ingin tahu, apa sebabnya dia dilarang oleh tunangannya. pakah dia tidak cinta kepada saya. Dengan tidak pikir panjang, langsung diambilnya benda tersebut dan dipakainya. Apa yang terjadi sesudah itu, Gadih Basanai waktu itu juga sakit perut. Mertuanya menyesal sekali perbuatan Gadih Basanai melanggar amanat kekasihnya. Dicarikan obatnya oleh mertuanya, tetapi tidak juga btertolong dan meninggal dunia. Sebelum dia meninggal ada meninggakan amanat kepada mertuanya, supaya dia dikuburkan di gunung Ledang.
Yang akan menguburkan pemuda yang bertujuh, yang pernah jatuh cinta kepadanya. Di atas perkuburannya pancangkan bendera putih supaya kelihatan oleh tunanangannya dari pulau Pagai. Amanat tersebut dilaksankan oleh mertuanya.
Pada malamnya Aliamat bermimpi buruk, dan perasaannya tidak senang bertahan lama di Pagai dan ingin pulang ke kampung. Mimpinya yang buruk ini disampaikan pada ayahnya. Ayahnya terpaksa mengabulkan permintaan anaknya untk pulang. Langsung dicari pencalang yang akan berangkat hari ini juga, dapatlah pencalang untuk berangkat ke Padang. Setiba di Padang langsung ke tokoh membeli oleh-oleh untuk Gadih Basanai di rumah. Oleh-oleh tersebut berupa pakaian selengkapnya dan barang-barang perhiasan.emudoan bersama ayahnya langsung naik motor menuju kampung halamannya. Tiba di rumah malam hari, lalu dibangunkannya mandenya, mandenya terkejut kedatangan anaknya, yang tidak disangka-sangka akan pulang malam hari. Mandenya selalu dalam kesedihan, karena baru kematian menanunya Gadih Basanai.
Pada malam itu juga Aliamat menanyakan kepada mandeya, di mana Gadih Basanai? Jawab mandenya, Gadih Basanai telah meninggal dua hari yang lalu, disebabkan melanggar amanat ananda, yang terletak dibubungan rumah. Benda-benda tersebut dipakainya, tanpa setahu mande. Akibatnya dia sakit perut, langsung mande obati,tertapi tidak berhasil. Dan dikuburkan di Gunung Ledang. Mendengar kata mandenya demikian, Aliamat panik dan langsung minta izin kepada mandenya, untuk pergi ke kuburan Gadih Basanai pada malam itu juga.
Oleh-oleh untuk Gadih Basanai tetap dibawa kekuburan tersebut. Setiba di sana dia menangis tersedu-sedu dan langsung kuburan tersebut digalinya dan berhasil mayat Gadih Basanai dikeluarkan dari dalam kubur.
Kemudian mayat tersebut dibawa keluar dan disandarkan pada pohon kayu besar, dekat pandan perkuburan Gadih Basanai. Mayat Gadih Basanai diberinya berpakaian dan perhiasan, yang dibelinya dari Padang, sdebagai oleh-oleh dari Pagai. Waktu itu kelakuan Aliamat hampir sama dengan orang gila, berbicara seorang diri. Tiba-tiba terdengar suara gaib, kuburan kembali mayat tersebut, pergilah Aliamat kekayangan dan minta air hubungan nyawa dari Puteri Indojalito. Mayat ini dapat hidup kembali serti biasa. Mendengar suara tersebut, Mayat Basanai, dikuburkannya kembali sebagaimana biasa.
Hari sudah pagi., Aliamat tutun dari Gunung Ledang, hendak naik ke kayangan. Setiba disampaikannya, bahwa dia minta air hubungan nyawa. Puteri Indojalito berjanji memberikan, asal Aliamat tabah menghadapi segala percobaan yang akan datang. Dengan arti kata umur Gadih Basanai diperpanjang untuk beberapa tahun lagi.liamat sangat berbesar hati, karena maksudnya telah terkabul. Aliamat minta permisi untuk pulang kembali ke bumi. Setiba di rumah, dia langsung pergi ke Gunung Ledang, di mana Gadih Basanai dikuburkan. Kuburan Gadih Basanai digali untuk kedua kalinya, mayat tersebut berhasil dikeluarkan dari kuburannya dan langsung dibawa keluar.
Setiba di luar, air hubungan nyawa dipercikan kerumah ke seluruh tubuh Gadih Basanai. Tak lama kemudian mayat tersebut hidup kembali. Alangkah besar hati Aliamat, karena kekasihnya dapat hidup kembali. Serta merta Gadih Basanai dibawa pulang ke rumahnya.
Setiba di rumah, rakyat di kampung heran, kenapa dia dapat hidup kembali, begitu pula orang tua Aliamat. Langsung diadakan perhelatan besar-besaran antara Gadih Basanai dengan Aliamat. Kebahagiaan seperti itu tidak lama, hanya beberapa tahun, menurut jani yang telah dibuat, dengan Puti Indojalito di kayangan. Sampailah ajal Gadih Basanai kembali tanpa sakit. Dan dikuburkan di Gunung Ledang, di tempat kuburannya yang dulu.
Aliamat tidak tabah mengalami percobaan terhadap dirinya. Ingat telah berobah menjadi gila, siang malam dikuburkan kekasihnya Gadih Basanai. Akhirnya kesehatannya terganggu dan jatuh sakit lalu meninggal dunia. Maka dikuburkan berdekatan dengan kuburan Gadih Basanai di Gunung Ladang. Berakhirlah cerita Gadih Basanai sebagaimana yang dapat kami kemukakan di sini.Tenden cerita ini adalah percintaan yang gagal antara bujang dengan Gadis.
Apakah cerita ini mitos, marilah kita serahkan pada ahlinya.
Pandangan masyarakat di Batang Kapas, cerita ini memang terjadi dalam masyarakat waktu itu. Pandangan ilmiah, memang mitos, karena jalan cerita tidak masuk di akal manusia hidup dua kali. Apakah ada air hubungan nyawa, apakah ini merupakan symbolik saja. Apakah ada manusia biasa dapat naik ke kayangan (langit) sekalipun. Cerita kami sadur dari tukang rebab di Bican.
Demikianlah keringkasan cerita ini, yang dapat kami kemukakan.
Sumber : Bunga Rampai Cerita Rakyat Sumatera Barat
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...