Kue Cucur merupakan makanan kesukaan masyarakat lokal maupun tamu nusantara. Para wisatawan bila berkunjung ke NTT tidak lupa memakan kue Cucur Oesao. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kue ini sebenarnya sangat sederhana. Resep dan Cara Membuat Cucur Oesao NTT Bahan yang digunakan untuk membuat kue cucur: 150 gr tepung beras. 15 gr tepung terigu protein sedang atau sekitar 2 sendok makan saja. Garam secukupnya. Minyak goreng secukupnya. 250 ml air. 90 gr gula merah yang diiris-iris halus. 50 gr gula pasir. 1 lembar daun pandan. Cara membuat kue cucur: Langkah pertama dalam membuat kue cucur adalah membuat larutan gulanya terlebih dahulu. Untuk membuat larutan gula, siapkan panci dan masukkan air, gula merah, gula pasir dan juga daun pandan. Masak hingga semua gulanya larut dan mendidih. Larutan gula yang telah mendidih kemudian diangkat dan disaring untuk menghilangkan butiran-butiran gula dan daun pandan tadi. Larutan gula ini dibiarkan terlebih...
Nasi Kolo / Tapa Kolo Khas Kupang Nusa Tenggara Timur Tapa kolo adalah hidangan tradisional yang sudah dibuat dan dikonsumsi secara turun menurun. Tapa sendiri memiliki arti bakar sementara kolo artinya memasak dengan bambu. Jadi tapa kolo memiliki arti memasak makanan di dalam bambu dengan cara dibakar. Uniknya, tapa kolo biasa ditemukan saat digelar upacara adat. Jadi akan sulit menemukan tapa kolo di hari biasa karena masyarakat tidak menyajikan tapa kolo sebagai santapan harian. Meskipun yang dimasak adalah nasi tapi beras yang digunakan bukan sembarang beras. Beras dari hasil panen masyarakat ini akan melalui serangkaian ritual adat oleh tetua adat kampung sebelum diolah dan dimasak menjadi tapa kolo. Cara membuat Tapa Kolo/Nasi Kolo Khas Kupang NTT: Bahan-bahan Kolo : Beras secukupnya; garam secukupnya; dan bumbu penyedap rasa sesuai selera. Peralatan Kolo : Daun pisang secukupnya; dan Bambu diameter 7 cm dan panjang 30 cm Cara Membuat Kolo: Siapkan bah...
KOLO - NASI BAKAR DARIMANGGARAI Kolo yang merupakan salah satu masakan khas dari Manggarai, NTT. Sebuah nasi bakar yang dimasak dengan bambu. Bambu yang digunakan ialah bambu muda yang panjangnya kurang lebih 30 cm. Setelah diberi bumbu, nasi dibakar. Proses pematangannya dengan resep kolo khas NTT berlangsung selama 30 menit. Rasa makanan ini sangat gurih dan nikmat. Cita rasanya semakin alami, manakala terdapat campur tangan daun pisang sebagai daerah menutup bambunya. Bahan Kalo : Beras secukupnya Garam secukupnya Bumbu penyedap rasa sesuai selera Peralatan Kalo : Daun pisang secukupnya Bambu , diameter 7 cm dan panjang 30 cm Cara Membuat Kalo : Anda harus menyiapkan bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan. Jangan lupa memotong bambu sesuai ukuran yang ditentukan Cucilah beras sampai benar-benar bersih. Tiriskan dan campur dengan bumbu-bumbu di atas. Tambahkan air dan aduk kembali. Masukkan beras tersebut ke dalam bambu. Ratakan dan tutup kedua lubangnya mengg...
Catemak jagung adalah makanan kuliner Nusa Tenggara Timur yang sangat sehat dan cocok untuk dijadikan hidangan penutup dalam menu santap Anda. Makanan yang mengandung banyak kuah ini terbuat dari bahan dasar jagung, dan juga beberapa bahan pelengkap seperti kacang-kacangan yang terdiri dari jenis kacang tanah dan biji kacang hijau. Tak jarang makanan ini juga dicampur dengan labu lilin serta beraneka sayuran hijau lainnya. Cara pengolahan Catemak jagung juga masih sangat tradisional asli NTT. Makanan ini ditambah aneka bumbu rempah serta sedikit tambahan penyedap masakan sehingga cita rasa yang dihasilkan sangat identik dengan rasa asin yang menyegarkan. Dilihat dari tampilan sajian makanan khas ini, Anda akan berpikir jika itu adalah kolak. Namun nyatanya Catemak jagung berbeda dengan jenis kolak pada umumnya. Cita rasa asin yang menyerupai kuah sup ini semakin menambah nafsu makan anda. Warna kuah atau kaldu dari Catemak yang kecoklatan ini sangat cocok dimakan sebagai sajian pe...
Catemak jagung adalah makanan kuliner Nusa Tenggara Timur yang sangat sehat dan cocok untuk dijadikan hidangan penutup dalam menu santap Anda. Makanan yang mengandung banyak kuah ini terbuat dari bahan dasar jagung, dan juga beberapa bahan pelengkap seperti kacang-kacangan yang terdiri dari jenis kacang tanah dan biji kacang hijau. Tak jarang makanan ini juga dicampur dengan labu lilin serta beraneka sayuran hijau lainnya. Cara pengolahan Catemak jagung juga masih sangat tradisional asli NTT. Makanan ini ditambah aneka bumbu rempah serta sedikit tambahan penyedap masakan sehingga cita rasa yang dihasilkan sangat identik dengan rasa asin yang menyegarkan. Dilihat dari tampilan sajian makanan khas ini, Anda akan berpikir jika itu adalah kolak. Namun nyatanya Catemak jagung berbeda dengan jenis kolak pada umumnya. Cita rasa asin yang menyerupai kuah sup ini semakin menambah nafsu makan anda. Warna kuah atau kaldu dari Catemak yang kecoklatan ini sangat cocok dimakan sebagai sajian pe...
Di sebuah dusun hiduplah sebuah keluarga petani kecil, dengan dua orang anak, yaitu seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki. Anak perempuan bernama Rambu Kahi dan anak laki-laki bernama Umbu Delu. Mata pencaharian mereka hanyalah berkebun. Ketika Umbu Delu berumur 1 tahun, ibu Umbu Delu pergi untuk selamanya mendahului mereka. Tinggalah ayah bersama kedua anaknya Rambu Kahi dan Umbu Delu. Tetapi, tiga bulan kemudian ayah mereka mengikuti jejak almarhumah, meninggalkan mereka. Rambu Kahi berumur tiga tahun dan adiknya Umbu Delu berumur satu tahun. Hari demi hari dilalui tanpa ada orang yang menghiraukannya apalagi menjenguknya. Makanan yang ditinggalkan oleh ayah dan ibu mereka hanyalah sebakul nasi yang ditumbuk oleh Rambu Kahi. Lama kelamaan padi itupun habis, Rambu Kahi bingung untuk minta pertolongan kepada siapa? Setiap malam jika sudah selesai makan malam Rambu Kahi mendengar piring yang dicuci, ia berdiri berdiri tepat di tempat pencucian piring, ia mengangakan mulu...
Pada suatu hari datanglah Bikuku menemui Bita Nahak dengan maksud mengajaknya untuk pergi melihat tarian tebe chere, tebe kailaku. Mendengar hal ini Bita Nahak bertanya, "Di mana tempatnya yang akan mereka tuju. Dijawab oleh Bikaku, -“Di istana raja Lakuleik”. Bita Nahak bertanya lagi “Apakah di sana akan ada banyak tarian dan lagu yang akan disuguhkanl”. "Banyak’’, jawab Bikuku. Karena di sana sedang lagi mengadakan pesta. “Baiklah”, kata Bita Nahak. “Sekarang marilah kita berangkat”. Setelah berjalan beberapa saat tibalah mereka di sebuah istana. Tiba-tiba mereka mendengar kokok ayam hutan diikuti dengan bunyi suara yang berkata, “Bita Nahak, nona Bita Nahak engkau akan pergi jauh meninggalkan ibumu dan ayahmu”. Mendengar ini Bita Nahak bersern kepada Bikuku, katanya, “Adakah engkau mendengar kokok ayam hutan dengan diiukti bunyi suara, Bita Nahak - Bita Nahak, engkau akan pergi jauh meninggalkan ibumu dan ayahmu?”. Jawab Bikuku, “Ah tidak usah engkau menghiraukan atau p...
PERS WARISAN BUDAYA NUSANTARA – REDAKSI NTT Oleh : Aurelius Do’o – Mengenang Pesan Ayahanda Tercinta, Alm. Fransiskus Lando. Nida adalah Nama dari sebuah Suku besar yang hidup dalam Wilayah Kecamatan Detukeli, di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kilas rangkuman ini membatasi penguraian tulisan tentang apa dan siapa itu Nida. Ini hanya menukik sebuah kisah. Manusia Menjelma Menjadi Padi dalam Tradisi Kepercayaan Adat Budaya Nida yang hidup di Pulau Flores sampai saat ini dan selama-lama nya. Tulisan ini dimuat sebagai rangkuman wawancara tunggal nara sumber salah satu Tokoh Adat Nida, Fransiskus Lando, guna diteruskan kepada segenap generasi, untuk Poestaka Baca Budaya – Bagi satu generasi ke generasi lain. Semasa hidup, Franssiskus Lando mengungkapkan, rangkuman INE PARE NIDA dalam perjalanan penggalian oleh dirinya selaku generasi adat, mulai serius digarap sejak Tahun 1963. Sejumlah Tokoh Adat dan beberapa Mosalaki Besar di wilayah Lio Utara diak...
Masyarakat Alor memiliki warisan budaya yang kaya, salah satunya tercermin dalam arsitektur rumah adat Takpala. Rumah adat ini memiliki atap yang mengerucut seperti segitiga, mencirikan keunikan khas Pulau Alor. Rumah Takpala sering digunakan sebagai tempat berkumpul bagi masyarakat setempat, memperkuat hubungan sosial dan budaya di antara mereka. Pulau Alor sendiri merupakan kawasan dengan sumber daya arkeologi yang kaya, terutama dari masa prasejarah, termasuk tinggalan seperti misba, menhir, rumah adat, dan moko, yang semuanya memiliki nilai historis yang penting untuk dilestarikan. Kampung adat Takpala berada di Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kampung tradisional ini terdiri dari 16 kepala keluarga, yang mencakup laki-laki, perempuan, anak-anak, dan lansia. Kampung ini merupakan tempat tinggal leluhur suku di Kabupaten Alor, dengan beberapa keluarga masih memilih untuk tinggal di kampung ini, sementara lainnya memilih tinggal di luar kamp...