Sejarah putra Tumenggung Gagak Singalodra dari Bengelen Jawa Tengah bernama Raden Wiralodra yang mempunyai garis keturunan Majapahit dan Pajajaran. Saat bertapa baratanya di kaki Gunung Sumbing mendapat wangsit "Hai Wiralodra apabila engkau ingin berbahagia berketurunan di kemudian hari, pergilah kearah matahari terbenam dan carilah lembah Sungai Cimanuk. Manakala telah disana, berhentilah dan tebanglah belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetaplah disana. Kelak tempat itu akan menjadi subur dan makmur serta tujuh turunanmu akan memerintah disana." R. Wiralodra ditemani Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana. Tokoh - tokoh lain dengan pendiri pedukuhan dimaksud adalah Nyi Endang Darma yang cantik dan sakti, Aria Kemuning putra Ki Gede Lurah Agung yang diangkat putra oleh Putri Ong Tien istri Sunan Gunung Jati. Ki Buyut Sidum / Kidang Pananjung seorang pahlawan Panakawan Sri Baduga dari Pajajaran, Pangeran Guru, seorang pangeran dari Palembang yang m...
Pada malam hari pulau Mas di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, sering terlihat bercahaya kekuningan menyerupai sinar emas, maka disebutlah pulau tersebut oleh masyarakat sekitar dengan nama Pulau Mas. Pulau Mas yaitu sebuah pulau kecil yg dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata. Berikut ini cerita rakyat Jawa Barat mengenai asal mula pulau Mas. Dahulu kala, ketika Indramayu masih berupa hutan lebat dan dihuni oleh binatang-binatang buas juga para mahluk halus, datanglah ke lembah sungai Cimanuk, seorang kesatria dari desa Banyu Urip (Purworejo-Jawa Tengah sekarang). Ia berjulukan Raden Wiralodra. Tugasnya yaitu membuka hutan untuk dijadikan pemukiman penduduk atau pedukuhan. Dalam menjalankan tugasnya, Raden Wiralodra ditemani oleh seorang pembantu setia dan sakti mandraguna, berjulukan Ki Tinggil. Secukup usang tiga tahun lebih, keduanya berjalan hendak menuju ke lembah sungai Cimanuk. Karena tidak tahu jalan, keduanya justru tersesat di sebuah hutan di lembah sungai Citarum. D...
Si Kabayan berjalan mondar-mandir di rumahnya karena gelisah hari itu rentenir akan datang menagih hutang. Ia tidak punya uang untuk membayar cicilan hutangnya hari itu. Dan jika ia tidak membayar cicilan hari itu, tentu saja si rentenir kurang ajar itu akan menaikkan bunga pinjaman seenak perutnya. Pinjaman pokoknya belum terbayar, tiap nyicil cuma habis buat bayar bunganya. Si Kabayan menyesal telah meminjam uang kepada rentenir, namun saat itu ia terpaksa meminjam karena sangat membutuhkan uang. “Kurang ajar betul si rentenir. Dia tidak perduli dengan ajaran islam yang mengharamkan riba. Siksa neraka saja dia tidak takut apalagi sama kita. Dia tidak takut api neraka, malah membuat neraka buat orang lain.” gumam Kabayan. Si Kabayan kemudian teringat percakapannya dengan Abah mertuanya, “Dengar Kabayan, seberani - beraninya manusia, percayalah dia selalu dibayangi oleh rasa takut. Berani dan takut itu merupakan dua sifat yang menempel dalam jiwa setiap manusia. Juga dalam jiwa s...
Pada zaman dauluhu kala di Tasikmalaya, Jawa Barat, hiduplah sepasang pasangan muda - mudi. Mereka bekerja sebagai petani dan kebahagiaan yang dirasakan pasangan ini lengkap karena kehadiran bayi mereka. Pasangan itu juga memelihara beberapa hewan. Salah satunya adalah harimau, mereka memanggilnya Loreng. Loreng sangat patuh pada pasangan itu karena telah dirawat sejak bayi, dan diperlakukan penuh kasih sayang. Saat pasangan itu bekerja di sawah, harimau itu merawat bayi mereka. Pada suatu hari, seperti biasa pasangan itu pergi ke sawah. Sebelum pergi, mereka meminta si Loreng untuk menjaga bayi mereka. “Loreng, Kami akan pergi ke ladang sekarang. Jaga bayi kita, oke?” Harimau itu mengangguk. Lalu pasangan itu pergi ke ladang dan mereka bekerja dari pagi hingga sore. Saat pasangan itu sedang bekerja, si Loreng datang ke ladang tempat mereka bekerja. Harimau itu bertindak berbeda dari biasanya, dia menggoyangkan ekornya dan mengusap tubuhnya ke kaki pasangan itu. Dia terlihat san...
Dahulu kala ada seseorang yang bernama Ki Sutaarga. Ia berniat menyelenggarakan tontonan wayang. Peran yang diinginkan olehnya untuk di tampilkan, yaitu peran yang paling di larang oleh dalang. Peran itu di tampilkan, tetapi tidak boleh sampai akhirnya. Karena jika sampai akhir biasanya selalu ada kejadian yang tidak diinginkan. Tapi Ki Sutaarga ngotot ingin tahu peranan itu sampai akhirnya. Walaupun harus bayar berapapun, bukan burung bayaran asal peranan itu di tampilkan sampai ke akhirnya. Ki Dalang pun berkata “Baik akan di tampilkan sampai ke akhirnya, asal ongkosnya di bayar duluan?”. Tidak banyak cerita, Ki Sutaagra bayar atas permintaan dalang tersebut. Karena didorong dengan ongkos yang besar, diselenggarakan tontonan wayang yang sangat ramai. Penyanyi yang akrab disapa Nyai Astrakembang yang bersinar terang, kalau kata anak-anak sekarang seperti enyoy-enyoyan, menyanyikan lagu-lagu yang sangat membahagiakan. Para penonton pun tiba dari suklakna dari siklukna. Ramai...
Pada zaman dahulu di wilayah pesisir utara Pulau Jawa terdapat sebuah kerajaan yang dikenal dengan Kerajaan Pilangsari. Kehidupan rakyatnya tidak ada kekacauan, tapi cukup. Tidak ada kekurangan pokoknya. Dan lagi, saya dengar ada orang merayap seperti saat ini di Kerajaan Pilangsari. Menginspirasi masyarakat untuk bekerja keras, baik petani maupun nelayan. Untungnya tanahnya subur, dan pantai utara tidak banyak menangkapnya. Kerajaan Pilangsari memiliki seorang raja yang arif dan pandai dalam mengolah negaranya. Raja Pilangsari punya satu-satunya kembang negara, putrinya yang saat ini sudah remaja adalah Milangsari. Milangsari terkenal dengan keindahannya hingga ke pelosok tanah air. Bahkan akhirnya kecantikannya menyebar ke negara tetangga. Keindahan Milangsari menjadi menjadi perbincangan. Banyak yang penasaran, seperti apa rupa Milangsari itu? Datang dari suklakna dari siklukna ingin mengetahui rupa kembang Negara Pilangsari. Yang sudah melihat rupanya, pulang ke negaranya sa...
Dahulu kala, terdapat sebuah kerajaan bernama Sindangsari. Adapun rajanya bernama Baginda Raja Singa Mandala. Ia terkenal sebagai raja yang adil dan bijaksana. Ia pun memiliki seorang putri yang sangat cantik jelita bernama Putri Mayang Sawitri. Kecantikan Putri Mayang Sawitri pun tersiar kemana-mana. Banyak raja dan kstaria dari kerajaan lain berniat melamarnya. Namun semuanya ditolak oleh Putri Mayang Sawitri dengan bermacam-macam alasan. Tentu saja Baginda Raja Singa Mandala merasa bingung. Ia merasa khawatir para raja dan ksatria yang ditolak lamarannya akan merasa sakit hati dan kemudian akan mengerahkan pasukannya untuk menyerang kerajaan Sindangsari. Pada suatu hari, datanglah rombongan pelamar dari kerajaan Margaasih. Rombongan tersebut dipimpin langsung oleh Raja Jayadilaga. “Ada apakah gerangan Raja Jayadilga menemuiku?” kata Raja Singa Mandala di ruang keraton. “Maksud kami untuk melamar putrimu yang cantik jelita itu. Sebagai tanda lamaran, kami membawa berbagai perh...
Pada jaman dahulu kala tepatnya pada abad ke-11, datang rombongan dari kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Aki Gede dan Nini Gede. Kelompok tersebut merupakan prajurit dari Mataram. Karena visibilitasnya mereka diusir oleh kerajaan karena para pejabat tinggi kerajaan takut akan persaingan saingan ketika kakek dan nenek itu masih ada di sekitar kerajaan Mataram saya. Sudah berminggu - minggu lamanya berlayar menyusuri lautan akhirnya ke daerah pantai selatan (yang sekarang menjadi batu hiu). Mereka lalu memutuskan untuk beristirahat dan tinggal sementara di daerah perbukitan tepi pantai. “Prajurit yang masih kuat tolong segera cari makanan dan minuman yang ada disekitar tempat ini untuk mengganjal perut kita yang sudah keroncongan!” perintah Aki Gede pada anak buahnya. “Siap panglima!” jawab seorang prajurit yang bernama Ki Braja Lintang, ”Saya akan mencari dan menangkap ikan di pantai!” ucapnya lagi. Aki Gede dan Nini Gede menyetujui saja usul prajurit itu sambil mengingatkan agar...
Di Bogor, dulu ada sebuah negeri kecil yang terkenal karena kemakmurannya. Selain tanahnya yang subur, kemakmuran negeri itu juga disebabkan karena adanya campur tangan dari raja negeri tersebut. Raja ini dinilai sangat arif bijaksana dan penuh perhatian pada rakyatnya tanpa memandang sebelah mata. Beliau memiliki seorang anak perempuan yang cantik jelita yang bernama Putri. Selain cantik, Putri tidak sombong dan suka menolong siapapun yang membutuhkan pertolongan. Karena sifatnya itulah banyak sekali pangeran yang jatuh hati kepadanya. Namun, tidak seorang pun berhasil menaklukkan hati Putri. Setiap ada pangeran yang mendekati dan meminta Putri untuk menjadi pasangannya , Putri menolak dan hanya menganggap pangeran-pangeran tersebut sebagai kakaknya saja. Ternyata tidak semua pangeran bisa menerima penolakan yang disampaikan secara halus oleh Putri. Diantaranya ada seorang pangeran yang tersinggung dan bermaksud membalas sakit hatinya kepada Putri karena telah menolaknya. Kepad...