|
|
|
|
![]() |
Legenda Batu Hiu Pangandaran Tanggal 01 Jun 2021 oleh Mawar widya . |
Pada jaman dahulu kala tepatnya pada abad ke-11, datang rombongan dari kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Aki Gede dan Nini Gede. Kelompok tersebut merupakan prajurit dari Mataram. Karena visibilitasnya mereka diusir oleh kerajaan karena para pejabat tinggi kerajaan takut akan persaingan saingan ketika kakek dan nenek itu masih ada di sekitar kerajaan Mataram saya.
Sudah berminggu - minggu lamanya berlayar menyusuri lautan akhirnya ke daerah pantai selatan (yang sekarang menjadi batu hiu). Mereka lalu memutuskan untuk beristirahat dan tinggal sementara di daerah perbukitan tepi pantai. “Prajurit yang masih kuat tolong segera cari makanan dan minuman yang ada disekitar tempat ini untuk mengganjal perut kita yang sudah keroncongan!” perintah Aki Gede pada anak buahnya.
“Siap panglima!” jawab seorang prajurit yang bernama Ki Braja Lintang, ”Saya akan mencari dan menangkap ikan di pantai!” ucapnya lagi. Aki Gede dan Nini Gede menyetujui saja usul prajurit itu sambil mengingatkan agar berhati-hati.
Tidak berapa lama kemudian ia ditemani beberapa prajurit lainnya telah kembali dengan sejumlah tangkapan ikan yang banyak dan besar-besar. Salah satunya adalah seekor ikan hiu ganas. Entah bagaimana Ki Braja Lintang bisa menangkap ikan berbahaya itu. Yang jelas itu menandakan ia memiliki ilmu kesaktian yang cukup tinggi.
Namun Aki Gede dan Nini Gede sepertinya tidak terlalu senang tangkapan raksasa itu. Mereka lalu memerintahkan agar ikan hiu dilepas kembali ke lautan. Dengan berat hati ikan besar itu di lepas kembali ke lautan. Sementara ikan yang lain diolah untuk disantap bersama-sama.
Namun suatu keajaiban terjadi setelah ikan hiu dilepas ternyata ia malah berubah menjadi sebongkah batu besar hitam menyerupai sirip ikan hiu. Maka sejak saat itu lembur itu hanya dikenal sebagai Batu Hiu yang sekarang berlokasi di Desa Ciliang Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Jawa Barat.
Source : https://basasunda.com/dongeng-sunda-legenda-sasakala-jawa-barat/
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |