|
|
|
|
![]() |
Desa Panyalahan : Legenda Si Loreng Tanggal 30 May 2021 oleh Mawar widya . |
Pada zaman dauluhu kala di Tasikmalaya, Jawa Barat, hiduplah sepasang pasangan muda - mudi. Mereka bekerja sebagai petani dan kebahagiaan yang dirasakan pasangan ini lengkap karena kehadiran bayi mereka. Pasangan itu juga memelihara beberapa hewan. Salah satunya adalah harimau, mereka memanggilnya Loreng.
Loreng sangat patuh pada pasangan itu karena telah dirawat sejak bayi, dan diperlakukan penuh kasih sayang. Saat pasangan itu bekerja di sawah, harimau itu merawat bayi mereka. Pada suatu hari, seperti biasa pasangan itu pergi ke sawah. Sebelum pergi, mereka meminta si Loreng untuk menjaga bayi mereka.
“Loreng, Kami akan pergi ke ladang sekarang. Jaga bayi kita, oke?” Harimau itu mengangguk.
Lalu pasangan itu pergi ke ladang dan mereka bekerja dari pagi hingga sore. Saat pasangan itu sedang bekerja, si Loreng datang ke ladang tempat mereka bekerja. Harimau itu bertindak berbeda dari biasanya, dia menggoyangkan ekornya dan mengusap tubuhnya ke kaki pasangan itu. Dia terlihat sangat bahagia, pasangan ini pun menjadi curiga.
“Mengapa Loreng bertingkah aneh? Dia tidak bertingkah seperti biasa? ” tanya istri.
“Ya sayangku, ini aneh. Apa yang terjadi?” kata sang suami.
“Sayang! Lihat ..!” istrinya berteriak, “mulutnya berlumuran darah segar.”
Suaminya pun memandang harimau itu dengan hati - hati, dia terkejut. Mulut harimau itu penuh dengan darah, kemudian dia teringat akan bayinya dan mengira harimau itu telah memakan bayi mereka.
“Mengapa mulutmu penuh dengan darah, Loreng? ” dia bertanya pada harimau.
“Kamu pasti telah melakukan sesuatu yang buruk pada bayiku! Apakah kamu membunuhnya? Kenapa kau melakukan itu?” dia sangat panik.
Loreng menggelengkan kepalanya karena dia tidak melakukan itu. Sang suami mengambil kayu dan memukuli harimau itu dengan marah dan kalap hingga Si Loreng terluka parah.
“Sayang! Ayo Cepat pulang!” kata sang istri.
Mereka kemudian lari pulang meninggalkan si Loreng yang terluka, lalu mereka berdua masuk ke rumah. Mereka kaget dan saling memandang karena bayi mereka sedang tidur nyenyak di buaiannya. Anaknya tidak dimakan harimau. Dengan cepat, sang istri mengambil bayi itu dan menciumnya. Bayi itu terbangun membuka matanya dan tersenyum. Kemudian pasangan itu menemukan seekor ular yang sangat besar di bawah ayunan, ular itu mati dan penuh darah.
“Oh, istriku,” kata sang suami menyadari kesalahannya.
“Kita telah melakukan hal yang sangat buruk. Si Loreng tidak bersalah! Lihat ular mati itu. Si Loreng itu pasti telah membunuhnya untuk menyelamatkan bayi kita. Ya Tuhan! Apa yang telah saya lakukan? Saya sangat menyesal. Maafkan saya Loreng. Tolong maafkan aku?” Pasangan itu merasa sangat bersalah.
Pasangan itu segera menjemput si Loreng untuk menyembuhkan lukanya, mereka meminta maaf atas kesalahan yang telah mereka lakukan. Itu semua terjadi karena mereka tidak memeriksakan bayinya terlebih dahulu sebelum mereka memukuli si Loreng.
Sejak saat itu, desa pasangan itu disebut Desa Penyalahan. Kata Panyalahan berasal dari kata “salah” yaitu dengan maksud salah mengambil keputusan. Menurut mereka yang berasal dari desa panyalahan, hingga saat ini senjata apapun kebal untuk membunuh harimau, hal ini terjadi karena di desa panyalahan telah terjadi peristiwa mengerikan, yaitu si Loreng yang setia dipukuli sampai terluka parah karena salah mengambil keputusan dengan tergesa - gesa.
Source : https://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-desa-panyalahan-legenda-si-loreng/
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |