Ketuk Tilu adalah suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanya diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan atau diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas. Pemunculan tari ini di masyarakat tidak ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu tapi murni sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan. Oleh karena itu tari ketuk tilu ini banyak disukai masyarakat terutama di pedesaan yang jarang kegiatan hiburan. Istilah ketuk tilu adalah berasal dari salah satu alat pengiringnya yaitu boning yang dipukul tigakali sebagai isyarat bagi alat instrument lainnya seperti ¿rebab, kendang besar dan kecil, goong¿ untuk memulai memainkan sebuah lagu atau hanya sekedar instrumentalia saja. Dilihat dari aspek pertunjukannya tari ketuk tilu terbagi ke dalam tiga bagian. Bagian pertama, sepengiring melantunkan irama gamelan, rebab dan kendang untuk menarik perhatian masyarakat. Pada bag...
            Seorang putri muda yang elok, pernah berlayar jauh dilautan, memburu kekasih hatinya dari Cina ke Nusantara. Dia pernah meninggalkan kisah indah romantis sebagai istri ulama tinggi di Tanah Jawa, SUNAN GUNUNG JATI, yang menjadikannya NYI ONG TIEN dengan gelar PUTRI LARAS SUMANDING di Keraton Kasepuhan Kesultanan Pakungwati Cirebon sekitar 600 tahun yang silam. PUTRI LIE ONG TIEN - æå¤ç ATAU PUTRI TAN HONG TIEN NIO -éå¤çå¨ merupakan putri dari salah satu kaisar dari DINASTI MING . Kisah Cinta Putri Ong Tien telah melegenda sehingga masuk dalam lingkaran keluarga kesultanan Cirebon dan menjadi bagian penyebaran Islam di Jawa Barat. Sebelum Dinasti Ming berdiri, banyak pejabat tinggi muslim asal Arab dan Asia Tengah yang duduk di pemerintahan Dinasti Yuan, antara lain SAI DIAN CHI atau SAYIDINA SYAMSUDDIN...
                    
            Patung Lele dan Kecapi, atau yang biasa disebut sebagai Tugu Lele, dicanangkan pada tahun 1995 saat Bupati Mochammad Djamhari, satu tahun sebelum Kabupaten Bekasi diresmikan menjadi Kota Bekasi. Tugu tersebut didirikan di Jalan Insinyur H. Juanda Blok A No.1, Marga Jaya, Bekasi Sel., Kota Bks, Jawa Barat; Atau sebutan tempat yang lebih populernya Simpang Bulan-Bulan. Patung Lele ini disematkan buah kecapi pada tengah tugu tersebut sehingga secara resmi, penamaan kurang populer, disebut sebagai Patung Lele dan Kecapi. Akan tetapi, Tugu Lele hanya berdiri selama 7 tahun. Pada tahun 2002, Tugu Bekasi dibakar habis oleh sejumlah orang. Mengapa Tugu Lele Bekasi Dibakar Oleh Massa Organisasi Badan Kekeluargaan Masyarakat Bekasi (BKMB), dan beberapa orang Bekasi merasa bahwa patung tersebut tidak mencerminkan masyarakat Bekasi. Lele dipercaya sebagai hewan yang tamak. Ikan lele adalah pemakan segala yang rakus, bahkan memakan kotoran hewan lain, sehingga tak layak menjad...
                    
            Semenjak tahun 2000-an, "Keripik Setan" atau yang lebih sering disebut "Keripik Pedas" mulai dikenal se-antero Nusantara. Tak disangka, kudapan berbahan baku singkong dan bercita rasa pedas ini berasal dari Kota Cimahi. Ya, sebuah Kota kecil di area Bandung Raya yang kini baru menginjak usia 17 tahun pada 21 Juni 2018. Awalnya, Keripik Setan hanya dikenal di daerah Cimahi, Bandung, dan sekitarnya, dengan nama pasar Keripik Riki. Seiring dengan berjalannya waktu, Keripik Setan mulai banyak dikenal karena cita rasanya yang menggugah selera. Keripik Setan terbuat dari singkong yang dipotong tipis-tipis, lalu digoreng hingga kering dan renyah. Setelah itu, singkong yang sudah digoreng diberi bumbu bubuk yang terbuat dari cabai kering, bawang putih, dan penyedap rasa. Awalnya, Keripik Setan hanya memiliki satu varian rasa. Akan tetapi, lama kelamaan banyak bermunculan inovasi Keripik Setan dengan berbagai macam rasa. Mulai dari pedas, pedas keju, kari, cabe hijau, dan lain sebagainy...
                    
            SENI TEATER RAKYAT UYEG SUKABUMI Hitam Putih Gerak Dinamis Hidup Oleh: Sanifa Fatma Putri Anugrah bumi pertiwi tidak hanya terletak dari keindahan alamnya yang memesona. Lebih dari itu, berbagai budaya beraneka tumbuh subur dan seirama. Bahasa, pakaian, sampai makanan menambah keberagaman Pesona Indonesia. Kesenian yang berbeda semakin memperjelas wajah setiap daerahnya. Tidak ketinggalan, Sukabumi termasuk penyumbang kekayaan khasanah Indonesia. Sukabumi merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Barat. Didaulat sebagai daerah terluas kedua di Pulau Jawa: setelah Kab. Banyuwangi di Jawa Timur. Palabuhan Ratu dan Gunung Gede merupakan sebagian kecil objek wisata yang biasa dikunjungi. Lebih dalam dari ini, banyak budaya lokal yang akan sangat asyik kita jelajahi. Salah satunya tercermin dari Seni Teater Rakyat Uyeg. Uyeg merupakan seni tradisi teater rakyat Sukabumi. Daerah sebaran keseniaan ini adalah di Pesisir Pantai Sukabumi. Menurut Wilang Sundakala...
                    
            Cireng (singkatan dari aci goreng) merupakan makanan ringan yang berasal dari daerah sunda, tepatnya Bandung. Banyak dari masyarakat yang menyukai jajanan ringan ini karena rasanya yang enak dan ramah di kantong. Biasanya cireng dijual di pinggir jalan oleh pedagang kaki lima, namun seiring berkembangnya zaman, cireng juga disediakan instan dalam bentuk kemasan. Seperti cilok (aci dicolok) dan cimol, cireng juga terbuat dari tepung aci atau tepung kanji, bedanya cireng ini dibuat dengan cara digoreng dan bentuknya tidak berupa lingkaran, melainkan datar dengan variasi bentuk. Bukan hanya bentuknya yang bervariasi, rasanya pun ada banyak varian, dapat berupa ayam, keju, sosis, daging, bahkan tanpa isi. Cireng juga dapat disajikan dengan saus kacang, saus sambal, saus tomat, dll. sesuai selera masing-masing orang. Bahan makanan ini antara lain terdiri dari tepung kanji, tepung terigu, air, merica bubuk, garam , bawang putih, kedelai, daun bawang, minyak goreng, dan isian cireng...
                    
            Pencok Leunca Indonesia terkenal memiliki beragam macam makanan dimana masing-masing daerahnya memilik ciri yang khas. Salah satu makanan khas nusantara adalah Pencok Leunca, yaitu makanan khas dari provinsi Jawa Barat. Sedikit pahit, pedas, manis dan gurih adalah kata yang cocok untuk mendeskripsikan rasa makanan ini. Tampilannya pun cukup unik dengan disajikan diatas cobek atau piring kecil yang terbuat dari tanah liat sehingga suasana nusantara semakin terasa. Maka dari itu makanan ini digemari oleh masyarakat sekitar terutama orang dewasa hingga usia lanjut. Pencok Leunca adalah makanan yang berbahan dasar leunca atau dalam bahasa indonesia disebut dengan ranti ini, termasuk kedalam kelompok terung-terungan. Bahan-bahan tambahan yang digunakan untuk membuat Pencok Leunca diantaranya cabe merah, cabe rawit, kencur, bawang putih, daun kemangi, gula merah, gula pasir, garam dan terasi. Cukup mudah untuk mencari semua bahan yang digunakan untuk membuat makanan...
                    
            Mungkin nama makanan yang satu ini, sangatlah asing bagi pecinta kuliner nusantara, baik dari kalangan muda maupun kalangan tua. Tapi sangat tak disangka ! Ternyata makanan yang terdengar asing ini, sering kita temui sebagai makanan tambahan di makanan-makanan berat seperti nasi kuning, nasi uduk,dll. Mustofa. Iya ini adalah nama dari kentang yang di potong potong sampai jadi berbentuk korek api. Lalu di beri bumbu balado dan ditambahkan bawang goreng di atasnya. Asal usul nama makanan ini mustofa juga mempunyai keunikan tersendiri karena mustofa sendiri adalah nama orang arab yang pernah menjual makanan ini di daerah jawa barat. Sampai sekarang, nama mustofa itu sudah melekat menjadi satu dengan makanan yang tidak bernama awalnya. Makanan ini adalah makanan yang sangat lazim di buat untuk menyambut kedatangan iedul fitri di daerah jawa barat. Rasanya yang lezat dan gurih membuat makanan ini sangat cocok digunakan untuk lauk tambahan makanan berat pula. Tingkat pe...
                    
            Sebagian masyarakat umumnya masih memandang perguruan yang memfokuskan diri pada tenaga dalam seperti Nampon, Satria Nusantara, Prana Sakti, Sinlamba, dan banyak perguruan sejenis lainnya yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, sebagai ilmu yang sarat hal mistik dan di luar nalar manusia. Karena itu, keberanian Nampon menyeminarkan fenomena tenaga prana dari sudut pandang ilmu fisika dan menghadirkan guru besar fisika teoretis ITB Prof Pantur Silaban, merupakan hal yang amat positif. NAMPON dan sejenisnya adalah salah satu kekayaan asli budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan digali eksistensinya.