Ritual adat minta berkat leluhur (Husu Matak Malirin, Husu Is no beran) yang dilakukan Suku Laka Amanas di puncak Gunung Mandeu, Desa Mandeu Raimanus, Kecamatan Raimanuk memiliki nilai budaya tak terhingga. Ini mesti dijaga dan dilestarikan oleh anak cucu yang masih ada dan menyakininya. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu , Johanes Andes Prihatin kepada Pos Kupang di sela rapat koordinasi (rakor) pembangunan pariwisata Belu di Hotel Nusantara II Atambua, Senin (20/11/2017) mengatakan, Pemerintah Kabupaten Belu saat ini sedang gencar melakukan promosi di sektor pariwisata. Terakhir, Pemkab Belu baru saja menggelar Festival Fulan Fehan yang sukses meraih Rekor Muri sebagai pagelaran likurai dengan peserta terbanyak mencapai 6.000 orang di Padang Fulan Fehan. Menurut Johanes, tren wisata dunia saat ini cenderung back to nature ikut menjadi faktor pendorong. Dengan promosi melalui kemasan yang baik dan sentuhan entertain, katanya, tradis...
PADA bulan Juli hingga November masyarakat di Kabupaten Belu dan Malaka Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan persembahan tahunan di tempat pemali, seperti Ksadan Lulik (batu pemali) di puncak Gunung Mandeu , Kecamatan Raimanuk , Desa Faturika . Lokasi ini bisa ditempuh dari Kota Atambua dalam dua jam perjalanan. Ritual yang biasa dilakukan di tempat ini berupa pemotongan hewan, seperti kerbau dan ayam. Tak lupa menyisipkan beberapa helai daun sirih dan pinang sebagai rasa terima kasih, bersyukur kepada leluhur dan sang maha pencipta. Dalam keyakinan warga Belu, ruh leluhur dan alam sangat kental hubungannya. Mereka meyakini leluhur mendiami alam yang disakralkan sejak jaman nenek moyang. Salah satunya di batu pemali yang terdapat di hutan adat dan tempat-tempat pemali lainnya. Ksadan lulik ini terbentuk dari susunan batu yang ditata rapi dalam lingkaran bulat setinggi satu meter atau lebih menyerupai punden berundak-undak. Susun...
Budaya 'Sasi' yang merupakan salah satu tradisi masyarakat adat di Maluku memiliki fungsi sangat besar dalam menjaga keberlangsungan potensi perikanan laut di daerah ini. "Budaya ini merupakan sebuah sisi kearifan lokal masyarakat adat secara turun temuran dan punya manfaat besar dalam menjaga potensi perikanan," kata Ketua DPRD Maluku Edwin Adrian Huwae, di Ambon, Kamis (4/12). Karena lewat sistem Sasi ini, orang tidak bisa melakukan penangkapan ikan, mengambil kerang-kerangan jenis lola, batulaga atau japing-japing, secara berlebihan sehingga merusak lingkunga Budaya Sasi bisa disebut sebagai sebuah perintah larangan bagi warga mengambil hasil kelautan atau pertanian sebelum waktu yang ditentukan, namun pada saatnya masyarakat dapat melakukan panen bersama-sama sehingga masyarakat benar-benar merasakan hasil kerja keras yang mereka lakukan. Hampir sebagian besar masyarakat adat di Maluku, terutama Kabupaten Maluku Tengah, Kota Tual, Maluku Tenggara dan Kabu...
Kata ”Tanimbar” biasanya digunakan untuk menunjuk orang atau suku atau komunitas manusia yang berdiam di Kepulauan Tanimbar, wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), dengan ibu kotanya Saumlaki, Propinsi Maluku. Kata yang sama biasanya digunakan untuk menunjuk pulau-pulau di wilayah Tanimbar baik itu pulau yang besar maupun pulau yang kecil yang tidak dihuni oleh manusia. Pulau-pulau yang ada di Tanimbar, seperti: Fordata, Larat, Labobar, Molu, Maru, Nus Wotar, Selu, Wuliaru, Sera, Selaru, dan Pulau Yamdena adalah gugus pulau Tanimbar. Gugus Kepulauan Tanimbar berada di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) Propinsi Maluku. Penduduk yang menghuninya adalah suku Tanimbar. Peta Kepulauan Tanimbar. Kata ”Tanimbar” berasal dari bahasa daerah di Tanimbar, antara lain: Tenempar , dalam bahasa Yamdena Timur ( Nustimur...
Hukum adat dalam masyarakat Tanimbar biasanya disebut sebagai hukum Duan Lolat. Duan berasal dari kata ”Ndrue” yang berarti tuan, raja, pemimpin dan penguasa. Dalam strata sosial masyarakat Tanimbar, Duan selalu memiliki kedudukan lebih tinggi daripada Lolat. Duan Lolat merupakan simbol adat yang berlaku dalam kehidupan masyarakat Tanimbar. Duan adalah tanah dan Lolat adalah hujan. Lolat disimbolkan dengan hujan yang jatuh ke bumi yang memberikan kesuburan pada tanah. Duan besar adalah Tuhan sedangkan manusia adalah Lolat. Duan dan Lolat memiliki arti lain, Duan dapat berarti pemberi dara sedangkan Lolat berarti penerima dara. Duan dan Lolat dalam arti harafiah dapat dipahami sebagai hubungan antara tuan (duan) dan hambanya (lolat). Duan berarti pemberi anak dara dan Lolat berarti penerima anak dara. Duan dan Lolat merupakan keterikatan adat istiadat yang sangat kental dan erat dalam berbagai ak...
Tanlain lean narut biasanya dinyanyikan setiap waktu dan tidak terikat pada acara tertentu. Setiap hari tanlain-tanlain berfungsi untuk diekspresikan sebab nyanyian ini sejalan dengan hidup manusia [38] . Dilihat dari kepentingannya maka Tanlain lean narut dikelompokan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: Pertama, Tanlain lean narut yang mengungkapkan persahabatan; Kedua Tanlain lean narut yang mengungkapkan percintaan; Ketiga, Tanlain lean narut yang mengungkapan kerinduan anak di rantau Contoh Tanlain lean narut yang mengungkapkan persahabatan. ma udawa terang lel inbai ma amru wewan aksa yaa watan oli lingadena. Tafsir : Sang penyair mencari teman atau sahabat untuk bersama-sama melintasi medan bumi ini sebab ia hanya sendirian saja. Syair ini biasanya untuk teman biasa atau untuk teman sehidup semati. Contoh Tanlain lena narut yang mengungkapkan percintaan. Tobur suta diri lean ufarma watan, hii neri nauk or nawa teri r...
Tanlain adat biasanya dipakai oleh orang-orang Tanimbar dalam urusan adat. Tanlain adat dipakai terbatas pada peristiwa adat yang terjadi dalam suatu desa. Manurut jenisnya Tanlain Adat di kelompokan dalam dua bagian yaitu: ungkapan dalam perkawinan adat dan ungkapan dalam peristiwa adat. 1. Ungkapan dalam perkawinan adat Tanlain yang dipakai pada saat akan dilaksanakan perkawinan adat. Contoh: Ma udawa songa lel nara woan rimenil aka roan sera larat owun fordata. Tafsir: Biarpun kami berada di tempat yang jauh tetapi kami datang untuk mencari gadis manis yang semerbak harum wanginya. Syair ini merupakan ungkapan dari pihak pemuda untuk melamar gadis. Dibalas oleh gadis: Letayawun wol nalaing lamar a selu bwaal watan madat ruma nsaka dida tinemun. Tafsir : Tangga rumah tidak menolakmu, jadi naik saja ke atas rumah biar kita berkumpul bersama. Ungkapan ini...
Tnabar sikawal adalah tarian yang diperuntukan bagi laki-laki untuk menentukan kemampuan menjadi seorang ahli dalam menyanyikan Tanlain. Contoh : Ketika bapak Elias Kawarnidy bertanding melawan tua adat dari Desa Seira. Nara beta ndata nkadu manut ro wair nuhu re ratbatar solilia ala rdwa narar . Tafsir : Bintang timur membangunkan penduduk, menjemput siang dan bekerja mencari nafkah. Bintang di maksudkan sebagai lamdesar ada di sebelah timur, tempat terbitnya matahari sedangkan Seira ada di belahan barat tempat tenggelamnya matahari. Contoh lain. Lait nenur ia ba nafdodung watan lertenan bwana ba msararoa binan ini ralan laka marmora Tafsir : Saya ini patriot sejati seperti guntur berbunyi di musim kemarau. Jadi jangan perhatikan sebab saya ini seperti piring pualam atau marmer saja. sumber: http://budayatanimbar.blogspot.com/ #SBJ
Pulau selaru merupakan salah satu pulau terluar di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat, tetapi juga pulau yang kini selalu dikaitkan dengan rencana proyek pengembangan kilang Gas Abadi, “Blok Masela”. Berdasarkan Perda Kabupaten Maluku Barat Daya Nomor 02 Tahun 2003, maka pulau Selaru telah ditetapkan sebagai sebuah wilayah administrtif pemerintahan Kecamatan yang disebut Kecamatan Selaru. Pulau dengan hamparan daratan seluas 826,26 km 2 , terdiri dari 7 desa, yaitu : Adaut, Kandar, Namtabung, Lingat, Werain, Eliasa, dan Fursui. Wilayah Kecamatan Selaru yang terletak pada 8,01 0 – 8,34 0 Lintang Selatan dan 130,76 0 – 131,17 0 Bujur Timur yang berbatasan dengan kecamatan Tanimbar Selatan (bagian Utara), Laut Arafura (bagian Selatan), Laut Arafura (bagian Timur), dan Kab. Maluku Barat Daya (Barat). Badan Pusat Statistik Kab. Maluku Tenggara Barat mencatat jumlah penduduk di Kecamatan Selaru pada akhir tahun 2016 sebanyak 12.917 jiwa (Laki-laki = 6.426,...