Orang Sasak di Lombok percaya bahwa nama yang tidak cocok akan mengundang nasib buruk. Maka dari itu, pemberian nama tidak dapat dilakukan sembarangan. Orang tua bayi biasanya berkonsultasi dengan Kiai atau Pemangku mengenai nama yang akan diberikan kepada buah hatinya. Tradisi pemberian nama atau Medak Api sendiri dilaksanakan setelah bayi berusia tujuh atau sembilan hari. https://www.orami.co.id/magazine/6-tradisi-merayakan-kelahiran-bayi-yang-hanya-ada-di-indonesia/
Tiba Raki berasal dari dua suku kata, Tiba dan Raki. Tiba berarti membuang dan Raki berarti sesajen. Dalam konteks ini Tiba Raki dimaknai sebagai ritual pemberian sesajen dengan mengharapkan kesembuhan terhadap penyakit yang dilandasi dengan keyakinan kepada Allah SWT bahwa hanya karena Allah SWT penyakit tersebut dapat disembuhkan. Ketua Adat Desa Pulau Bungin, Marsono, mengemukakan, bahwa selama prosesi Tiba Raki berlangsung, Sandro menggunakan mantra atau doa yang selalu diawali dengan kalimat Basmalah (Bismillahirrahmanirrahim) yang menandakan bahwa semua rangkaian ritual Tiba Raki tidak menggunakan kata-kata atau mantra di luar ketentuan ajaran agama Islam. Para tokoh agama dalam hal ini Imam Masjid di Pulau Bungin selalu menjadi figur untuk berkonsultasi terkait ritual adat suku Bajo di Pulau Bungin. Jika ritual adat bertentangan di ajaran Islam, maka para tokoh agama akan menentang dan melarang praktiknya. Adapun Raki dalam prosesi ini merupakan sebuah penghormatan bagi ala...
Peresean merupakan kesenian tradisional masyarakat Suku Sasak yang mempertarungkan dua lelaki bersenjatakan tongkat rotan dan perisai. Kesenian ini merupakan tradisi lama Suku Sasak di Pulau Lombok, NTB, yang masih ada hingga sekarang. Dalam kesenian tersebut para lelaki berkumpul untuk menguji keberanian dan ketangkasan mereka dalam bertarung. Walaupun terdapat unsur kekerasan, namun kesenian ini memiliki pesan damai di dalamnya. Menurut sumber sejarah yang ada, Peresean ini dulunya merupakan luapan emosional para Raja dan para prajurit setelah memenangkan pertempuran di medan perang. Selain itu Peresean ini juga merupakan media untuk para petarung dalam menguji keberanian, ketangguhan dan ketangkasan mereka dalam bertarung. Kesenian ini terus berlanjut sampai sekarang di kalangan masyarakat Suku Sasak hingga menjadi suatu tradisi. Dalam perkembangannya, kesenian ini tidak hanya diadakan untuk masyarakat lokal saja, namun juga digelar untuk menyambut para tamu besar atau wisata...
Barodak Rapancar adalah tradisi luluran dan mewarnai tangan. Kedua kata tersebut berasal Dari bahasa asli Sumbawa. Kata Barodak diambil Dari kata 'Odak' yang berarti Lulur sedangkan Rapancar berasal dari kata Pancar yang berarti memerahkah kuku tangan dengan daun pacar. Ritual Barodak/ Rapancar ini biasanya dilakukan setelah didahului berbagai prosesi perkawinan lainnya seperti Bajajak (menjajaki), Bakatoan (Melamar), Basaputis (Menetapkan hari baik), Bada (pemberitahuan), dan Nyorong (Antaran) . Kemudian setelah Barodak Rapancar, dilanjutkan dengan acara Nikah (menikah), Rame Mesa (Meramaikan ditempat acara) dan Tokal Basai (resepsi). Rangkaian tahapan ini, hampir utuh dijalani oleh masyarakat Kabupaten Sumbawa sejak berpuluh tahun lamanya. Di dalamnya juga termasuk ritual Maning Pengantan yang dilakukan oleh ‘Ina Odak’ (Juru Lulur) untuk mengawali seluruh prosesi barodak. Kegiatan ritual barodak ini, bagi masyarakat Sumbawa memiliki makna filosofis...
Ritual nyalamaq laut ini mulai diselenggarakan sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda. Waktu itu, para pembesar Belanda konon begitu antusias dengan acara ini, terutama pada saat siraman air laut. Mereka ikut disiram air laut dan sangat senang menonton acara pencak silat dengan iringan gendang pencak yang disebut sarone. Seiring waktu, ritual ini sempat mereduppada zaman penjajahan Jepang. Upacara mengumpulkan massa sangat dilarang waktu itu. Karena Jepang khawatir akan muncul pengerahan massa yang menentang kehadiran mereka. Namun, nelayan bersikeras melaksanakannya dengan dipimpin tokoh saat itu yang berasal dari Batu Nampar bernama Wak Nunok tahun 1943. Sejak saat itu, upacara ini tetap digelar rutin. “Filosofinya adalah suku-suku Sulawesi perantauan bersama-sama melakukan nyelamaq di laut di Tanjung Luar,” sungkap salah satu tokoh masyarakat Tanjung Luar, HM Saifullah saat mengikuti ritual nyelamaq, Rabu kemarin (4/7). Digelarnya ritual nyelamaq laut laut ini...
Setiap orang tentu ingin untuk selalu hidup sehat, tak seorangpun menginginkan dirinya menderita penyakit apapun bentuknya. Ketika orang terkena suatu penyakit mereka rela menghabiskan banyak uang demi sebuah kesembuhan. Misalnya saja orang melakukan chek up kesehatan ke dokter biayanya bisa sampai ratusan ribu apalagi sampai menderita penyakit-penyakit berat. Namun ternyata tidak semua penyakit bisa disembuhkan oleh dokter dengan bantuan pengobatan modern, berbagai penelitian ilmiah terus dilakukan untuk menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Pada akhirnya ilmu kedokteran moderan mendapatkan jawaban bahwa pengobatan yang terbaik adalah “ back to nature ”, dengan demikian para peneliti kembali menggali berbagai kandungan obat dari beragam jenis tanaman tradisional. Berbicara masalah pengobatan tradisional sebenarnya masyarakat indonesia kaya dengan beragam khazanah pengobatan tradisional. Pada suku sasak misalnya, salah satu pengobatan tradisional pada s...
Pulau Lombok memiliki sebuah hasil kerajinan tangan yang khas, yang tidak akan Anda temukan di tempat lain. Nama handicraft tersebut adalah Cukli . Kerajinan Cukli merupakan hasil kerajinan yang terbuat dari kayu dengan hiasan potongan kulit kerang, yang ditanam dalam kayu. Misalnya asbak, pigura, tempat tisu, kotak perhiasan, kursi, meja, lemari, sampai tempat tidur. Jika Anda menemui hasil kerajinan ini, bisa dipastikan Anda akan penasaran dengan produk ini. Anda bisa mengunjungi Desa Lendang Re Lombok untuk melihat proses pembuatan Cukli, bagaimana kulit kerang bisa ditanam ke dalam kayu. Desa kecil ini merupakan “tempat kelahiran” Cukli, yang terletak sekitar 10 Kilometer sebelah Timur Kota Mataram. Dengan menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa melewati Jl. Pejanggil-Jl. Sultan Hasanudin-By pass. Di sisi Selatan jalan by pass Anda akan menemui sebuah gapura besi yang sederhana. Di atas gapura tersebut terdapat tulisan “Selamat Datang Di Sen...
Untuk Anda yang suka mencicipi kuliner-kuliner baru, tak salah jika memutuskan untuk berlibur ke Lombok. Telur asin biasa pasti sudah Anda sering nikmati sebagai pelengkap seperti dengan nasi rawon, tetapi bagaimana dengan telur asin bakar? Hmm membayangkannya saja sudah membuat Anda penasaran untuk mencicipinya bukan? Photo by omiyago Telur asin bakar Lombok ternyata baru mulai terkenal di kalangan penduduk sejak tahun 2012 lalu. Produk telur asin ini merupakan inovasi hasil percobaan masyarakat dari Dusun Gubuk Baru, Desa Terara, Kabupaten Lombok Timur. Salah satu pusat penjualannya bisa ditemukan di Amelia Oleh-Oleh Lombok yang terdapat di Ampenan. Photo by kampung-media Tekstur telur asin bakar lebih padat dan warna kuning telurnya pun lebih cerah dibandingkan dengan telur asin biasa. Untuk masalah rasa, telur asin bakar ini tidak seasin telur asin pada umumnya, plus ada aroma asap yang menambah selera. Photo by tesinbarengbes Oh iya, telur a...
Kata Pengobatan dalam konteks ini mempunyai arti luas, tidak seperti makna kata pengobatan di dalam dunia medis. Kata Pengobatan dalam konteks luas yaitu segala upaya yang dapat dilakukan untuk memulihkan kesehatan dari gangguan penyakit. Pengobatan dalam konteks ini jangan dipertentangkan dengan kata pengobatan dalam kontek medis yang mempunyai arti Medikasi atau medication. Etnis Sumbawa di Pulau Sumbawa menamakan pengobatan dengan satu nama yaitu Medobura. Tradisi pengobatan dibagi dalam dua tahapan penting yaitu tahap diagnosa, dan tahap penanganan. TAHAP DIAGNOSA Diagnosa terdiri dari dua bentuk yaitu NILIK dan TILIK RODA . NILIK Nilik mempunyai arti bahwa seseorang yang sedang sakit datang kepada praktisi pengobatan tradisional Sumbawa (Sandro) untuk menanyakan tentang penyakitnya. Kemudian Sandro akan mengatakan hal-hal tentang penyakit tersebut baik dengan menggunakan alat-alat tertentu sebagai...