Kata Pengobatan dalam konteks ini mempunyai arti luas, tidak seperti makna kata pengobatan di dalam dunia medis. Kata Pengobatan dalam konteks luas yaitu segala upaya yang dapat dilakukan untuk memulihkan kesehatan dari gangguan penyakit. Pengobatan dalam konteks ini jangan dipertentangkan dengan kata pengobatan dalam kontek medis yang mempunyai arti Medikasi atau medication.
Etnis Sumbawa di Pulau Sumbawa menamakan pengobatan dengan satu nama yaitu Medobura. Tradisi pengobatan dibagi dalam dua tahapan penting yaitu tahap diagnosa, dan tahap penanganan.
TAHAP DIAGNOSA
Diagnosa terdiri dari dua bentuk yaitu NILIK dan TILIK RODA.
Diagnosa Penyakit Sekarang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan ilmu-ilmu kedokteran maka metode diagnosa seperti tersebut di atas sudah tidak lagi dipergunakan secara meluas terutama oleh generasi muda Sumbawa, walaupun masih ada sebagian kecil masyarakat yang masih menggunakannya karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan kondisi geografis daerah. Metode diagnosa tradisional seperti di atas tidak dgunakan oleh Terapi Medoras karena bertentangan dengan ilmu pengetahuan dan Syariat Islam.
PENANGANAN PENYAKIT
Ada berbagai bentuk penanganan penyakit yang digunakan di dalam pengobatan tradisional Sumbawa, dan ada beberapa metode yang dapat diangkat dan dikembangkan menjadi tradisi pengobatan untuk dipergunakan secara luas di Indonesia, dan ada metode yang harus diperbaiki bahkan harus ditinggalkan. Tata cara penanganan penyakit tersebut terdiri dari:
Pedang Pekir dan Kematian Mendadak
Secara tradisional tempo dulu jika ada seseorang yang meninggal dunia mendadak padahal tidak ada tanda-tanda penyakit, biasanya kematian tersebut dihubungkan dengan korban Pedang Pekir. Sekarang baru kita tahu bahwa sebenarnya kematian itu terjadi karena serangan jantung atau gagal jantung.
BEBERAPA NAMA PENYAKIT DALAM BAHASA SUMBAWA
Kita mengenal beberapa nama penyakit dalam etnis Sumbawa seperti:
AI'ANGAT SUMBAWA
Ai'Angat (dalam Bahasa Etnis Samawa Sumbawa) atau Ai'Anget (dalam Bahasa Etnis Sasak Lombok) adalah hasil rebusan tanaman-tanaman khusus yang bersifat obat yang merupakan hasil ektraksi sederhana melalui perebusan dengan menggunakan air biasa, bukan menggunakan alkohol. Ai'Angat tidak dicampur dengan bahan-bahan kimia selama proses perebusan, atau setelah perebusan untuk membuatnya tahan lama dan tahan disimpan di dalam kemasan. Secara kebahasaan AiAngat berarti Air Hangat. Dalam bahasa Samawa kata AiAngat biasanya digandeng dengan kata “lolo kayu” sehingga menjadi Lolo Kayu Ai'Angat, yang mempunyai arti ramuan racikan rebus untuk menghasilakan Ai'Angat.
Ai'Angat dapat diracik untuk berbegai fungsi antara lain:
Referensi:
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja