Ritual
Ritual
Perkawinan Nusa Tenggara Barat Sumbawa
Barodak Rapancar
- 14 November 2018

Barodak Rapancar adalah tradisi luluran dan mewarnai tangan. Kedua kata tersebut berasal Dari bahasa asli Sumbawa. Kata Barodak diambil Dari kata 'Odak' yang berarti Lulur sedangkan Rapancar berasal dari kata Pancar yang berarti memerahkah kuku tangan dengan daun pacar.

Ritual Barodak/ Rapancar ini biasanya dilakukan setelah didahului berbagai prosesi perkawinan lainnya seperti Bajajak (menjajaki), Bakatoan (Melamar), Basaputis (Menetapkan hari baik), Bada (pemberitahuan), dan Nyorong (Antaran) . Kemudian setelah Barodak Rapancar, dilanjutkan dengan acara Nikah (menikah), Rame Mesa (Meramaikan ditempat acara) dan Tokal Basai (resepsi).

Rangkaian tahapan ini, hampir utuh dijalani oleh masyarakat Kabupaten Sumbawa sejak berpuluh tahun lamanya. Di dalamnya juga termasuk ritual Maning Pengantan yang dilakukan oleh ‘Ina Odak’ (Juru Lulur) untuk mengawali seluruh prosesi barodak.

Kegiatan ritual barodak ini, bagi masyarakat Sumbawa memiliki makna filosofis tersendiri. Misalnya, setiap perlengkapan odak, yaitu bedak tradisional Sumbawa yang terbuat dari buah Binang atau belimbing wuluh, Daun sirih, Beras yang digiling dan diramu menjadi satu. Kesemuanya itu menurut warga Sumbawa melambang keihlasan kesatuan hati dan tekad.

Pada proses Barodak Rapancar ini, Ina odak terlebih dahulu menyalakan lilin sambil memanjatkan doa kepada Tuhan yang maha esa. Ina odak lalu menyuruh calon mempelai wanita untuk memasukan cincin khusu dari Ina Odak ke mulutnya menggunakan sendok makan yang telah ditaburi gula pasir.

Kemudian, ina odak meluluri calon mempelai wanita, dimulai dari wajah hingga leher, kemudian dilanjutkan ke kedua lengan calon mempelai. Begitu pula terhadap calon mempelai pria. Selanjutnya, ina odak akan menempelkan gilingan daun pacar ke jari kedua calon mempelai.

Setelah selesai, para tamu yang semuanya kaum ibu melanjutkan apa yang dilakukan oleh in Odak terhadap kedua calon mempelai. Satu per satu para ibu dan tamu melulur kedua calon mempelai. Ritual ini berakhir setelah ina odak memastikan odak atau bedak yang dilulur ke wajah dan lengan calon kedua mempelai sudah cukup.

“Karena ini memang tradisi leleuhur masyrakat sumbawa, yang sudah mendarah daging, dan turun temurun, tanpa melakukan ritual ini rangkaian prosesi pernikahan akan timpang atau kekurangan,” Ujar Muhammad Kaniti, mempelai pria kepada Liputan6.com.

Selama proses ini berlangsung, musik tradisional Sumbawa yang terdiri dari Ratib dan Gong Genang ikut mengiringi jalannya ritual Barodak Rapancar ini. Ritual ini diyakini dapat memutihkan kedua calon pengantin dari sifat iri dan dengki.

Sedangkan Rapancar menyimbulkan makna yang dalam, bahwa tiap pasangan pengantin hendaklah memiliki semangat berkorban dengan jiwa dan raga demi kehidupan yang mulia.

Ritual ini dilakukan agar kedua calon mempelai mampu mengarungi bahtera hidup membina rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah dengan berlandaskan pada keihlasan. 

Sumber:

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2116173/mengenal-ritual-barodak-yang-tak-lekang-oleh-waktu

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa