Pulau Lombok memiliki sebuah hasil kerajinan tangan yang khas, yang tidak akan Anda temukan di tempat lain. Nama handicraft tersebut adalah Cukli. Kerajinan Cukli merupakan hasil kerajinan yang terbuat dari kayu dengan hiasan potongan kulit kerang, yang ditanam dalam kayu. Misalnya asbak, pigura, tempat tisu, kotak perhiasan, kursi, meja, lemari, sampai tempat tidur.
Jika Anda menemui hasil kerajinan ini, bisa dipastikan Anda akan penasaran dengan produk ini. Anda bisa mengunjungi Desa Lendang Re Lombok untuk melihat proses pembuatan Cukli, bagaimana kulit kerang bisa ditanam ke dalam kayu. Desa kecil ini merupakan “tempat kelahiran” Cukli, yang terletak sekitar 10 Kilometer sebelah Timur Kota Mataram.
Dengan menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa melewati Jl. Pejanggil-Jl. Sultan Hasanudin-By pass. Di sisi Selatan jalan by pass Anda akan menemui sebuah gapura besi yang sederhana. Di atas gapura tersebut terdapat tulisan “Selamat Datang Di Sentra Kerajinan Cukli Lendang Re”. Melewati gapura tersebut, Anda sudah masuk dalam kawasan Desa Lendang Re Lombok.
Sekarang ini hanya tersisa 4 keluarga yang masih berkecimpung dalam kerajinan Cukli. Empat keluarga tersebut bertempat tinggal saling berdekatan. Sehingga jika Anda berkunjung, Anda akan mendapati ke-empat keluarga tersebut sekaligus. Sebenarnya, dahulu hampir semua keluarga di desa ini menekuni usaha kerajinan Cukli. Namun setelah peristiwa Bom Bali 1, sebagian besar mengalami penurunan hasil yang drastis. Pengunjung desa ini pun menurun drastis. Sehingga hanya beberapa pengunjung saja yang mendatangi desa ini, untuk memesan langsung kerajinan Cukli.
Pengerajin Cukli juga tinggal beberapa orang saja. Namun semua produk kerajinan Cukli dibuat oleh pengerajin-pengerajin Desa Lendang Re Lombok. Tetapi, beberapa bahan seperti asbak dan tempat tidur dipesan dari desa tetangga. Kayu yang di pakai untuk bahan dasar biasanya menggunakan kayu Mahogani. Kerajiinan dengan bahan kayu Jati akan lebih mahal, karena bahan tersebut didatangkan dari Pulau Jawa. Sedangkan bahan mentah kulit kerang didatangkan dari beberapa pulau lainnya, seperti Pulai Bali, Pulau Sulawesi, dan Flores.
Mayoritas hasil kerajinan Desa Lendang Re biasanya diproses secara menyeluruh di desa ini. Semua bahan dasar dikerjakan oleh para pengerajin di rumahnya masing-masing, hingga siap untuk dipasarkan. Namun ada juga beberapa kerajinan yang dikerjakan hanya separo proses. Sedangkan proses finishing dikerjakan oleh desa lain, misalnya Desa Labuapi.
Di Desa Lendang Re Lombok ini, Anda bisa menyaksikan proses pembuatan kerajinan Cukli secara keseluruhan di bengkel kerajinan mereka. Mulai dari pemotongan kayu, penyusunan potongan kayu, pemotongan kulit kerang, penanaman kulit kerang, sampai proses finising berupa pemolesan, penghalusan, dan penyemiran. Pengerajin tersebut juga menerima pesanan khusus sesuai yang Anda inginkan. Jika pesanan Anda berukuran kecil, Anda bisa sekaligus melihat proses pengerjaannya. Namun jika berukuran besar, Anda bisa meninggalkan alamat sehingga pesanan Anda akan dikirim. Selain itu juga tersedia beberapa jenis Cukli yang siap untuk Anda bawa pulang.
sumber: http://id.lombokindonesia.org/cukli-desa-lendang-re-lombok/
#SBJ
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja