budaya
117 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Bakunun
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jambi

Dongeng adalah hal yang tak nyata atau kisah fiktif belaka. Di daerah Kerinci, Jambi juga ada tradisi mendongeng yang disebut dengan Bakunun, yaitu bercerita (lebih ke fable atau cerita bintang) yang diikuti alat musik. Bakunun sudah ada dari zaman nenek moyang dan menjadi tradisi turun temurun yang diwariskan kepada generasi setelahnya. Ada dua jenis bakunun, yaitu Bakunun Jugei ( yang diikuti gerakan teater) serta Bakunun Tupai Jenjang (diiringi alat musik yang disebut Dap).   Bakunun [Sumber  gambar ] Sayang, tradisi mendongeng Bakunun ini sudah mulai lenyap dan hampir punah karena sudah tidak ada lagi penutur yang mahir bercerita. Penduduk pun lebih menggemari cerita-cerita yang berbentuk  audio-visual  (televisi, radio, Youtube dll) dan melupakan budaya ini.

avatar
Habibi Rizqi Ramadhan
Gambar Entri
Tari Bengawak Be
Tarian Tarian
Jambi

Kebudayaan Jambi tidak lepas dari kebudayaan sungai, mengingat kawasan tersebut merupakan salah satu kawasan di nusantara yang banyak mempunyai aliran sungai. Kegiatan menangkap ikan di sungai bagi anak-anak masyarakat Jambi adalah kegiatan yang menyenangkan, selain bisa bermain air, ikan hasil tangkapan bisa dibawa pulang atau dijual kembali. Masyarakat Jambi mengenal lukah sebagai alat yang digunakan untuk menjaring ikan. Alat tersebut berbentuk tabung kerucut panjang yang terbuat dari rakitan bambu. Dari lukah inilah muncul sebuah kesenian boneka bernuansa magis yang dikenal dengan nama lukah gilo. Dalam kesenian Lukah Gilo, lukah dihias sedemikian rupa dengan menggunakan buah labu sehingga menyerupai bagian kepala. Kemudian dibacakan mantra dengan tujuan mengundang roh halus untuk masuk ke dalam lukah. Ketika lukah mampu bergerak sendiri, saat itulah mereka percaya bahwa roh halus telah masuk ke dalam lukah. Kesenian Luka...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Rumah Batu Olakemang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jambi

Sama halnya dengan beberapa tempat di daerah-daerah di Indonesia, layaknya keraton, rumah yang satu ini juga menjadi tujuan wisata menarik bagi Anda yang berkunjung ke Jambi. Rumah Batu Olakemang ini terletak di Rumah Cagar Budaya Datuk Said Idrus Al-Djufri (Pangeran Wirokusumo) dan sampai sekarang dimilki oleh keluarga pangeran yang bersangkutan. Berdasarkan narasumber Ibu Sari Paseha (cicit), halaman depan rumah ini dahulunya berhadapan dengan sungai Batanghari. Design bangunan awal diatapnya terdapat gambar naga tetapi sekarang sudah tidak ada dan diganti dengan seng. Naga yang berhadapan juga terlihat di gapura depan halaman rumah. Usia rumah ini diperkirakan lebih dari 200 tahun, tetapi tetap berdiri walaupun dari bangunan asalnya tidak ada besi penopang atau cagaknya. Sampai kini walaupun sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagi rumah cagar budaya tetapi belum diperbaiki dan dikelola dengan baik.  [TimIndonesiaExploride/IndonesiaKaya]

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Tanjung tanah-Kerinci (Jambi)
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jambi

Sekali lagi saya menemukan bukti kecerdasan orang-orang Nusantara dan kekayaan dari budaya mereka. Semua ini karena telah ditemukannya sebuah naskah kuno yang berasal dari zaman pasca Palawa dengan masih berbahasa Sansekerta. Ini jelas membuat saya pribadi semakin bangga sebagai putra Nusantara terlebih yang dibesarkan di dekat daerah Kerinci – Jambi, kota Bangko tepatnya. Kitab ini ditemukan di Tanjung Tanah di Mendapo Seleman (terletak sekitar 15 kilometer dari Sungai Penuh, Kerinci, Jambi) dan masih disimpan sampai sekarang oleh pemiliknya. Naskah Tanjung Tanah bukan hanya naskah Melayu yang tertua, melainkan juga satu-satunya naskah Melayu yang tertulis dalam aksara pasca-Palawa yang juga disebut sebagai aksara Malayu, dan naskah pada kitab ini masih menggunakan bahasa Sansekerta. Tidak hanya itu, yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa nama Kerinci sendiri telah dikenal di Mohenjo-Daroo (India – Pakistan) sekitar 3.500 SM, karena wilayah – kalau boleh...

avatar
Yeni27naibaho
Gambar Entri
4_Pedang Selangkeh
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jambi

Pedang selangkeh yang merupakan senjata tradisional asli Kerinci perlu dipopulerkan kembali kepada publik sehingga menjadi khazanah kebudayaan masyarakat setempat. Pada masa kerajaan, selangkeh dipergunakan oleh para hulubalang dan para depati (adipati), tidak saja sebagai senjata untuk bertempur di medan peperangan, tetapi juga sebagai sko (barang pusaka) yang mencerminkan kewibawaan sekaligus sebagai simbol kekuasaan bagi para depati. Selangkeh adalah pedang yang tidak memiliki sarung. Pemilik membawa senjata itu ke mana pun dengan cara dipegang atau diselipkan di pinggang. Sebagai gambaran, bentuk selangkeh adalah pedang panjang yang sedikit melengkung dan berujung runcing. Selangkeh terbuat dari besi atau baja kualitas tinggi, dan gagangnya memiliki pelindung.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2015/01/senjata-tradisional-jambi/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Aksara Incung
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jambi

Suku kerinci dikenal sebagai salah satu suku tertua yang mendiami Pulau Sumatera. Oleh karena itu Suku Kerinci memiliki peradaban dan kebudayaan sejak dulu sehingga menjadi kekhasan tersendiri. Salah satunya adalah penggunaan bahasa Kerinci. Meskipun masih tergolong ke dalam rumpun bahasa Melayu, bahasa kerinci diperkirakan telah hidup lebih tua. Bahasa Kerinci bahkan telah ada sebelum pengaruh Arab masuk dan mempengaruhi kebudayaan Melayu. Asumsi ini dibuktikan dengan ditemukannnya beberapa naskah kuno yang ditulis dengan Bahasa Kerinci Kuno. Tulisan ini dikenal dengan Aksara  Incung. Aksara ini sudah digunakan oleh masyarakat Suku Kerinci sejak berabad-abad lalu. Penggunaan tulisan ini juga telah menyebar ke wilayah Lampung dan Rejang. Aksara Incung mulai dipergunakan secara luas mungkin pada abad ke-4 Masehi. Pada awalanya, Aksara incung ditulis dengan sejenis benda runcing yang guratannya mirip dengan tulisan paku aksara Babilonia kuno. Bentuk grafis aksara Incung d...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
Upacara Adat di Kerinci
Ritual Ritual
Jambi

Salah satu tradisi yang masih dipertahankan dalam berbagai suku bangsa adalah tradisi pelaksanaan pesta adat siap panen. Hampir setiap daerah masih melaksanakannya, seperti upacara adat fuaton di Nusa Tenggara Timur, upacara adat aruh mahannyari pada suku dayak, upacara penolak bala sebagai rasa syukur setelah berhasil panen di Sulawesi Selatan dan lain sebagainya. Tradisi-tradisi ini di maksud untuk mensyukuri hasil panen yang telah didapat oleh masyarakat, sekaligus memohon berkah agar mereka mendapat hasil yang lebih baik di musim panen mendatang. Begitu juga halnya yang terjadi pada masyarakat yang ada di Propinsi Jambi, yakni di Kabupaten Kerinci. Mereka dikenal sebagai orang Melayu Tua (Zakaria, 1985:15). Orang Melayu Tua tersebut masih mengenal bentuk-bentuk upacara atau pesta adat siap panen yang lebih dikenal dengan istilah kenduri sko. Kenduri sko merupakan upacara adat yang terbesar di daerah Kerinci dan termasuk kedalam upacara adat Titian Teras Bertangga Batu. Sebagaima...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
PUTRI PINANG MASAK - ASAL USUL SUKU KUBU DAN SUKU TALANG MAMAK
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jambi

  Salah satu kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah keanekaragaman sukunya. Di antara sekian banyak suku tersebut terdapat suku asli yang tinggal di daerah-daerah tertentu di Indonesia. Di Riau, terdapat sebuah suku yang dikenal dengan Suku Talang Mamak.    Orang Talang Mamak merupakan sekumpulan masyarakat yang terasing dan hidup masih secara tradisional di sehiliran Sungai Indragiri, Provinsi Riau, Indonesia. Dalam kelompok masyarakat ini terdapat sub kelompok yang mereka sebut dengan suku, kemudian dibagi lagi dalam tobo dan unit terkecil mereka sebut dengan hinduk atau perut atau disebut juga puak anak. Kelompok masyarakat ini tergolong Proto Melayu (Melayu Tua) yang merupakan suku asli Indragiri Hulu dengan sebutan ”Suku Tuha” yang berarti suku pertama datang dan lebih berhak atas sumber daya alam di Indragiri Hulu. Selain itu juga, mereka termasuk Melayu Tua.   Asal Usul Masyarakat Talang Ma...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tari Rentak Besapih
Tarian Tarian
Jambi

Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.   Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”. Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia...

avatar
Oskm18_16918037_frentsen limor