×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tarian

Tari Rentak Besapih

Tanggal 05 Aug 2018 oleh Oskm18_16918037_frentsen limor.

Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.
 
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”. Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.
 
Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari membuat indonesia kaya akan adat  kebudayaan kesenian. Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Maka dari itu ,pada kali ini saya akan membahas tentang Tarian khas daerah Jambi yaitu Tari Rentak Besapih.

Tari Rentak Besapih merupakan derap langkah kehidupan yang terpisah. Tarian ini menggambarkan perpaduan rentak langkah dari berbagai etnis menjadi suatu bentuk kesatuan utuh dalam menjalani kehidupan. Hidup berdampingan, bekerja sama, dan saling tolong-menolong digambarkan dalam gerak tari yang digarap dalam bentuk khas Melayu Jambi. Hal ini menegaskan provinisi Jambi adalah provinsi yang aman, makmur, dan sejahtera.

Tarian ini diperagakan oleh delapan hingga sepuluh orang penari. Para penari tersebut menggunakan pakaian adat Melayu Jambi dengan hiasan kepala dan kain tenun melayu. Pola gerak pada tarian ini hampir sama dengan jenis tarian lainnya, yaitu menggunakan kombinasi pola lantai.

Tarian ini berangkat dari sejarah Jambi yang dahulu menjadi kota perdagangan. Banyak pedagang dari berbagai daerah datang ke kota Jambi sehingga pada masa itu hingga hari ini, Jambi menjadi wilayah yang memiliki keragaman suku dan ras. Keragaman inilah yang direpresentasikan dalam bentuk tarian melalui tarian Rentak Besapih. Namun sayangnya hari ini tarian Rentak Besapih sudah jarang dipertunjukan padahal makna kebersamaan dalam keragaman yang terkandung dalam tarian ini sangat relevan dengan kondisi hari ini di mana batas-batas perbedaan semakin menebal di Indonesia.

Tarian Retak Besapih salah satu yang mulai jarang dipertunjukan. Tarian ini biasanya dihelat di pesta rakyat dan perayaan. Ironisnya, tari Rantak Besapih ini telah diturunkan secara turun-temurun oleh nenek moyang. Tentunya sangat disayangkan bila kesenian itu hilang karena masyarakat dan pemerintah lalai dalam melestarikan kekayaan budaya Jambi.

Seiring perkembangan zaman, minat untuk melestarikan seni tari atau musik tradisional mulai berkurang. Enam puluh persen atau sekitar 130 jenis pertunjukan tersebut sudah jarang dipertunjukan di tengah masyarakat Jambi pada akhir tahun 1900-an. Minimnya intensitas pertunjukan menjadi syarat terlupakannya kesenian tradisional ini. Dalam satu tahun hanya ada satu atau dua pertujukan yang dipertontonkan.

Kepunahan ini terjadi karena sedikitnya pihak yang mengundang kelompok-kelompok seni atau sanggar. Ajang gelar kesenian tradisional pun kian menyempit, di mana seni pertunjukan tradisional hanya tampil untuk di perayaan hari nasional. Sedangkan kesenian-kesenian tersebut semakin jarang ditampilkan pada upacara keagamaan, daur hidup, atau desa. Sejauh ini, hanya jenis seni pertunjukan tradisional bernuansa keagamaan dan budaya melayu yang masih bertahan. Misalnya tari japin, hadrah, orkes melayu, serta tari Angguk, dan Aek Sakotak yang bernapaskan Islami.

Regenarasi menjadi faktor utama dalam kepunahan kesenian ini. Banyak seniman tari tradisional berusia lanjut. Media internet mungkin saja bisa menjadi penjaga agar kesenian Jambi tetap dikenal namun nyatanya bukan itu yang dituju sebagai pengekalan kesenian daerah, regenerasilah yang menjadi ujung tombak dari pengekalian ini.

Hal-hal yang bersifat artifisial hendaknya tidak menodai pertunjukan kesenian tradisional. Peningkatan kegiatan yang dapat menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap kesenian tradisional perlu dilakukan dan ditingkatkan karena hampir 60 persen dari 220 jenis seni pertunjukan tradisional di Provinsi Jambi punah dan hampir punah. Kepunahan tersebut dikarenakan minimnya upaya pelestarian oleh otoritas setempat. Revitalisasi seni pun mutlak dilakukan agar kepunahan jenis seni pertunjukan di provinsi Jambi tidak lantas punah seluruhnya. Sayangnya, di antara yang terancam punah ialah tarian Rantak Besapih.

Maka dari itu, dibuatlah artikel ini dengan tujuan mengapresiasi tarian Rantak Besapih. Diharapkan dengan artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca semua tentang budaya Indonesia dan turut melestarikan salah satu tarian khas di Jambi. Semoga bermanfaat bagi kita semua. 

oskmitb2018

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...