budaya
349 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Erpantek
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Sumatera Utara

Bermain  erpantek  pada masyarakat Karo berarti bermain patok atau tombak. Permainan ini pada masa lalu dikenal luas oleh anak-anak khususnya laki-laki untuk mengisi waktu senggang pada siang atau sore hari. Biasanya dimainkan 2 – 6 orang secara berpasangan, berusia 10 – 15 tahun. Alat permainan yang digunakan untuk permainan ini adalah sebuah tombak yang terbuat dari bambu kecil untuk masing-masing peserta, panjangnya lebih kurang 80 cm, ujung dibuat runcing agar mudah tertancap bila dilemparkan ke suatu sasaran. Sebelum permainan dimulai diadakan undian sebagai berikut : salah seorang pemain memegang batu di kepalan tangannya, lalu disuruh menerka di kepalan mana batu tersebut berada sambil diiringi kata-kata “gulda guldi, ija sierbin, ije” yang berarti gulda guldi, dimana yang semalam, disini. Setelah sampai  pada genggaman terakhir dengan kata “ije” (disini), genggaman di buka. Jika tebakan benar, maka yang memulai permai...

avatar
Oase
Gambar Entri
serune kalee
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Utara

Serune Kalee adalah instrumen tiup tradisional Aceh adalah alat khas tradisional Aceh Musit yang dimainkan sejak jaman dahulu .       Instrumen ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Alat musik tradisional serune kalee ini biasanya dimainkan dalam hubungannya dengan Gendrang Rapai dan acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan pada raja raja kerajaan zaman keemasan Aceh Darussalam.   Serune Kalee bersama dengan geundrang dan Rapai merupakan suatau perangkatan musik sejak masa kejayaan kerajaan Aceh Darussalam sampai sekarang tetap menghiasi / warna musik dalam  budaya tradisional  Aceh. Instrumen ini adalah salah satu alat musik layaknya seruling atau klarinet,  tersebar  di komunitas  Melayu.   Kata Serune  Kalee  mengacu pada dua hal yang berbeda. Kata pertama, menunjuk ke kuningan Serune tradisional Aceh yang sering bermain bersama Rapai. Seme...

avatar
Titahadiyarti
Gambar Entri
Tari Karo
Tarian Tarian
Sumatera Utara

Salah satu tari tradisi dari daerah Karo. Tari ini menggambarkan percintaan muda-mudi pada malam hari dibawah terang sinar bulan purnama. Tari ini dibawakan dengan karakter gerak yang lebih lemah gemulai. Tari dalam bahasa Karo disebut “Landek.” Pola dasar tari Karo adalah posisi tubuh, gerakan tangan, gerakan naik turun lutut (endek) disesuaikan dengan tempo gendang dan gerak kaki. Pola dasar tarian itu ditambah dengan variasi tertentu sehinggga tarian tersebut menarik dan indah. Tarian berkaitan adat misalnya memasuki rumah baru, pesta perkawinan, upacara kematian dan lain-lain. Tarian berkaitan dengan ritus dan religi biasa dipimpin oleh guru (dukun). Misalnya Tari Mulih-mulih, Tari Tungkat, Erpangir Ku Lau, Tari Baka, Tari Begu Deleng, Tari Muncang, dan lain-lain. Tarian berkaitan dengan hiburan digolongkan secara umum. Misalnya Tari Gundala-gundala, Tari Ndikkar dan lain-lain. Sejak tahun 1960 tari Karo bertambah dengan adanya tari kreasi baru. M...

avatar
Friskalaras
Gambar Entri
Arsitektur Istana Raja Simalungun
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Ciri khas dari bangunan istana raja Simalungun di Pematang Purba adalah lantai rumah yang tinggi serta tanduk kerbau bertengger di atas bubungan atap. Bentuk bangunan demikian itu telah berlangsung turun temurun seperti yang pernah dibuat oleh nenek moyang jaman dahulu. Setiap bagian dari struktur bangunan mengandung makna simbolis yang bertolak dari kepercayaan dan adat istiadat. Bentuk bangunan yang unik, ragam hias yang mempesona dan peninggalan sejarah lainnya, membuat istana raja Simalungun menarik untuk dikunjungi. Memasuki kompleks istana raja Simalungun yang luas akan dijumpai berbagai bentuk banunan yang mempunyai fungsi berbeda-beda. Melawati pintu masuk dapat dijumpai Balai Butu yang berfungsi sebagai rumah penjagaan, Rumah Bolon yang berfungsi sebagai tempat tinggal raja, Balai Bolon, jambur¸ dua buah Pattangan, losung dan Rumah Jungga. Balai Buttu yang terletak di pintu masuk selain berfungsi sebagai rumah jaga juga dimanfaatkan sebagai tempat tidur anak-a...

avatar
Rizkianazahra
Gambar Entri
Aksara (Surat) Batak
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Utara

Suku Batak  memiliki aksara yang bernama Surat Batak. Aksara ini digunakan untuk menulis bahasa Batak. Surat Batak masih berkerabat dengan aksara Nusantara lainnya. Aksara ini memiliki beberapa varian bentuk, tergantung bahasa dan wilayah. Secara garis besar, ada lima varian surat Batak di Sumatra Utara yaitu Karo, Toba, Dairi, Simalungun, dan Mandailing. Namun, varian-varian ini tidaklah terlalu berbeda satu sama lain. Aksara Batak mula-mula ada di Mandailing. Dari Mandailing aksara Batak menyebar ke kawasan Toba Timur (perbatasan dengan Simalungun), lalu ke Simalungun dan ke Toba Timur. Dari Toba Timur aksara Batak menyebar lagi ke Pakpak Dairi. Sedangkan dari Toba Barat ke Simalungun. Aksara Karo menunjukkan pengaruh, baik dari Pakpak-Dairi maupun dari Simalungun. Aksara ini wajib diketahui oleh para datu, yaitu orang yang dihormati oleh masyarakat Batak karena menguasai ilmu sihir, ramal, dan penanggalan. Jenis aksara Batak   merupakan bagian dari...

avatar
Oase
Gambar Entri
Piso Surit
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sumatera Utara

Piso Surit  merupakan lagu daerah yang berasal dari  Tanah Karo, Sumatera Utara . Lagu daerah ini diciptakan oleh komponis Djaga Sembiring Depari. Komponis yang lebih sering disebut Djaga Depari ini lahir di desa Seberaya, Tanah Karo, Sumatera Utara. Makna Lagu Piso Surit bertemakan asmara muda-mudi Karo di zaman peperangan. Menggambarkan seorang kekasih yang sedang mencurahkan isi hatinya(berbicara) kepada alam serta burung-burung yang hinggap di pepohonan tentang kekasih yang dinanti yang turun ke medan perang  telah lama tak kunjung datang(pulang).  Piso Surit  sendiri adalah personifikasi kesedihan dari suara burung pincala tersebut untuk mengilustrasikan kekasih yang dinanti yang turun ke medan perang. Pit-cuit  (cit-cuit)  suara burung  (pincala)  yang memanggil-manggil digambarkan oleh Djaga Depari dengan kata piso surit sebagai seorang insan yang memanggil(menanti) dan meratapi kekasih. Sebab, dalam kehidupan masya...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tari Sigale-Gale
Tarian Tarian
Sumatera Utara

Sumatera Utara, sebuah provinsi yang ramai dikunjungi orang bukan hanya karena ibukotanya, Medan, adalah salah satu dari lima kota terbesar di Indonesia, namun juga karena kekentalan adat dan budaya penduduk aslinya. Provinsi yang dihuni oleh berbagai etnis ini tentu saja menarik minat khalayak ramai untuk mengenal adat, budaya, sejarah serta panorama yang terbentang di sana. Berikut ini adalah beberapa obyek wisata yang dapat Anda nikmati bersama keluarga. Faktor alam atau lingkungan merupakan salah satu penyebab terbentuknya suatu model atau gaya dari suatu daerah, begitu pula yang dialami oleh orang Batak.   Sigale-gale yang artinya lemah gemulai ialah tarian asal Sumatra Utara yang sangat dibanggakan oleh masyarakat Batak Toba. Sigale-gale adalah tarian yang diperagakan oleh patung terbuat dari kayu menyerupai manusia. Mengenakan Ulos, Sigale-gale, bisa dikatakan adalah kesenian "wayang" orang Batak sejak ratusan tahun silam.   Cerita si gale-gale mencer...

avatar
Oase
Gambar Entri
Manggadong
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sumatera Utara

Kebiasaan makan ubi pengganti makan nasi, memakan ubi yang dilakukan bersama-sama pada saat marsiadapari (bekerja gotong royong di sawah maupun di ladang), pada zaman dahulu manggadong menjadi rutinitas dalam keseharian yang menjadi budaya. Manggadong pernah digali kembali oleh Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara, Manggadong menjadi agenda resmi pemerintah, dimana pada hari kamis dilakukan one day no rice dengan program manggadong.

avatar
Hotpangidoan
Gambar Entri
Gondang Sambilan , Alat Musik khas suku Mandailing
Alat Musik Alat Musik
Sumatera Utara

Gordang Sambilan adalah salah satu  kesenian   Tradisional   suku   Mandailing . Gordang artinya  gendang  atau  bedug  sedangkan sambilan artinya  sembilan . Gordang Sambilan terdiri dari sembilan Gendang atau bedug yang mempunyai panjang dan diameter yang berbeda sehingga menghasilkan nada yang berbeda pula. Gordang Sambilan biasa dimainkan oleh enam orang dengan nada gendang yang paling kecil 1,2 sebagai taba-taba,gendang 3 tepe-tepe,gendang 4 kudong-kudong,gendang 5 kudong-kudong nabalik,gendang 6 pasilion,gendang 7,8,9 sebagai jangat. Dahulu gordang sambilan hanya dimainkan pada acara-acara yang sakral,seiring dengan berkembangya kultur sosial masyarakat saat ini gordang sambilan sudah sering diperdengarkan baik dalam acara pernikahan,penyambutan tamu,hari besar. Sebagai salah satu warisan budaya Indonesia Gordang sambilan sudah pernah di mainkan di istana presiden Saat datang ke acara pernikahan lebih awal,...

avatar
Haniv Lubis M.N.