Ornamen
Ornamen
Warna Sumatera Utara Danau Toba
Warna Bolit
- 10 November 2017

Warna Batak (Toba) identik dengan warna merah-putih-hitam, yang disebut warna tiga bolit.. Seperti kita tahu, ciri khas warna Batak adalah hitam-putih-merah. Warna-warna ini akan bermakna bila susunannya tepat. Jika bentuknya piramida, maka merah adalah yang paling dasar. Selanjutnya putih, kemudian hitam pada bagian atas. Begitu juga bila dipakai dalam seni ukir atau lazim disebut gorga.Ornamen-ornamen kecil adalah merah, yang sisinya putih. Sedangkan bagian penampang berwarna hitam. Memang aturan ini terkesan kaku. Namun jika orientasinya berdasarkan nilai, maka harusnya pakem-pakem itu dipatuhi. Secara simbol, masing-masing warna itu dapat kita artikan sebagai berikut.

Lebih dulu akan kita pahami nilai-nilai warna itu sendiri, sebelum kita kaitkan dengan dasar hukum dan spiritualitas yang mendasarinya. Hitam. Secara umum, psikologi warna ini menyiratkan karakter kuat, teguh dan bijaksana. Dalam teori fisika, spektrum warna hitam tidak memancar keluar. Justru ia menyerap energi sehingga si pemakainya akan tetap hangat, meski dalam keadaan cuaca dingin.

Sedangkan putih yang melambangkan kesucian, merupakan warna yang netral terhadap warna-warna lain. Spektrum yang ia pancarkan dapat diterima warna lain sehingga menghasilkan kombinasi yang harmonis. Efek warna yang dihasilkan mengandung sifat keikhlasan. Karena sifatnya itu, tidak heran jika putih menjadi warna wajib bagi sejumlah profesi yang berkaitan langsung dengan manusia. Contohnya dokter, palang merah, perawat, biarawati dan lainya.

Demikian juga merah. Spektrum yang dipancarkan warna ini sangat kuat. Sehingga apa yang ada di sekitarnya ikut berpengaruh. Merah menyimbolkan keberanian, kekuatan bahkan angkara murka. Tidak heran jika warna merah dijadikan simbol power.

Psikologi warna ini sebenarnya bersifat universal dan lazim ditemukan di kelompok-kelompok masyarakat tradisional. Bahkan dalam banyak literasi kebudayaan di luar Indonesia, sering kita temukan pemaknaan yang sama. Yang membedakannya adalah legitimasi atau sumber-sumber tertentu yang mendasari lahirnya keyakinan itu. Di masa lalu, biasanya sumber-sumber itu selalu berkaitan dengan hal-hal yang berbau spiritual.

Representasi Tiga Dewa

Pada masyarakat tradisi Batak Toba, ketiga warna ini merupakan representasi dari Debata Natolu (tiga dewa). Ketiga dewa itu yakni Batara Guru, Sori Sohaliapan dan Bala Bulan. Dalam keyakinan Batak Toba, kepada Debata Natolu inilah masa depan bumi dan kehidupannya diserahkan oleh Mulajadi Nabolon (sosok Pencipta). Pada prinsipnya kolaburasi Debata Natolu itu adalah Mulajadi Nabolon. Dengan pengertian lain, Debata Natolu merupakan bagian dari masing-masing fungsi Mulajadi Nabolon. Tidak jauh dari prinsip trinitas yang diimani pemeluk agama Kristen, khususnya Katolik.

Maka ketiga sosok inipun memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda. Batara Guru berperan sebagai peletak dasar hukum bagi manusia sehingga fungsinya adalah sebagai hakim agung. Hakim adalah sosok mulia yang memiliki karakter yang bijaksana. Keputusannya harus berlaku adil dan benar. Apabila ia salah menentukan keputusan, maka ia telah mengorbankan kehidupan orang lain. Demikianlah Batara Guru disimbolkan sebagai warna hitam. Ia adalah pengambil keputusan dalam kosmologis Batak Toba.

Sori Sohaliapan dalam spiritual Batak Toba hadir sebagai sosok yang bertugas menegur orang-orang yang bersalah. Tugas terpentingnya adalah mengajak manusia bertobat. Karenanya Sori Sohaliapan disimbolkan dengan warna putih. Warna putih adalah fase yang harus dilalui manusia agar mencapai tingkat kebijaksanaan yang tinggi. Dalam arti harus dengan jalan pertobatanlah, maka manusia akan menjadi sosok yang bijaksana. Sori Sohaliapan layaknya sebuah cermin refleksi bagi manusia. Karena bertugas mengajak dan memberi pertobatan bagi manusia yang berdosa, maka Sori Sohaliapan diyakini dapat menjelma dalam wujud yang tak terduga. Juga berada di tempat-tempat yang tidak terbayangkan.

Terakhir adalah Bala Bulan. Bala Bulan bertugas menjaga dan memelihara kehidupan. Itu sebabnya Bala Bulan memiliki kekuatan yang dapat membangun atau menghancurkan kehidupan manusia. Bahkan Bala Bulan juga punya wewenang untuk menghukum manusia. Setelah mendapat hukuman itu, diharapkan manusia diharapkan bertobat. Dalam arti masuk ke dalam level warna putih. Seterusnya untuk kemudian menjadi bijaksana (hitam).

Ditulis oleh Jones Gultom, seorang penghayat budaya Batak. Dimuat di Analisa, 19 Januari 2014. Dikirim untuk Tano Batak, 20 Januari 2014)

Sumber: https://tanobatak.wordpress.com/2014/01/24/warna-batak-dan-teori-freud/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline