Anak
92 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Mitos Kota Mistis, Wentira
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Mitos Mistis Wentira Kebanyakan masyarakat daerah Sulawesi masih sangat memegang erat kepercayaan mengenai hal-hal mistis. Salah satunya mengenai kisah mistis Kota Wentira dari Sulawesi Tengah. Wentira dipercaya merupakan sebuah kota gaib yang berada di daerah Palu, Sulawesi Tengah. Menurut informasi yang saya dapatkan, Wentira dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai kota Atlantis yang hilang. Kota ini memiliki banyak pintu untuk sampai kesana,namun tidak semua orang bisa melihat kota tersebut. Kota Wentira hanya bisa dilihat oleh seorang yang memiliki kekuatan batin. Konon kabarnya, Kota Wentira adalah sebuah kota megah yang berada di tengah hutan yang identik dengan warna kuning serta penduduknya merupakan jin yang bentuknya sama dengan manusia, yang membedakan hanya mereka tidak memiliki garis di bawah hidung di atas bibir. Penduduk Kota Wentira beberapa kali diceritakan sering berinteraksi dengan manusia. Alkisah seorang pernah mengantarkan mobil berwarna...

avatar
Oskm18_16018034_qolbu
Gambar Entri
Upacara Tumpe
Ritual Ritual
Sulawesi Tengah

Upacara Tumpe merupakan ritual penyerahan telur Maleo pertama dari Luwuk ke Pulau Banggai. Tumpe sendiri mempunyai arti "pertama". Burung Mua' Mua (Maleo) merupakan burung endemik Sulawesi yang hidup di kawasan pantai. Di Banggai berada di Bangkiang Kecamatan Batui. Upacara tumpe dilaksanakan oleh masyarakat kecamatan Batui (Kabupaten Banggai) dan masyarakat kota Banggai (Kabupaten Banggai Laut). Upacara Tumpe ini dilaksanakan setiap tahun pada bulan september saat musim pertama bertelurnya burung Mua' Mua (Maleo). Sejarah awal Upacara Tumpe bermula ketika raja Banggai yang bernama Adi Jawa mencari istrinya yang bermama Sitti Amina dan anaknya yang bernama Abu Kasim yang pergi meninggalkan Banggai. Kepergian Sitti Amina yang membawa anaknya ini dikarenakan ia difitnah oleh istri kedua raja Adi Jawa. Pencarian raja Adi Jawa menggunakan perahu layar ke Bola dan Matindo tidak membuahkan hasil. Akhirnya sang raja memutuskan untuk berlayar ke pulau Jawa dan tidak akan kembali lagi ke Ba...

avatar
OSKM18_16418035_Fauziyah Saadjad
Gambar Entri
Upacara Tumpe
Ritual Ritual
Sulawesi Tengah

Upacara Tumpe merupakan ritual penyerahan telur Maleo pertama dari Luwuk ke Pulau Banggai. Tumpe sendiri mempunyai arti "pertama". Burung Mua' Mua (Maleo) merupakan burung endemik Sulawesi yang hidup di kawasan pantai. Di Banggai berada di Bangkiang Kecamatan Batui. Upacara tumpe dilaksanakan oleh masyarakat kecamatan Batui (Kabupaten Banggai) dan masyarakat kota Banggai (Kabupaten Banggai Laut). Upacara Tumpe ini dilaksanakan setiap tahun pada bulan september saat musim pertama bertelurnya burung Mua' Mua (Maleo). Sejarah awal Upacara Tumpe bermula ketika raja Banggai yang bernama Adi Jawa mencari istrinya yang bermama Sitti Amina dan anaknya yang bernama Abu Kasim yang pergi meninggalkan Banggai. Kepergian Sitti Amina yang membawa anaknya ini dikarenakan ia difitnah oleh istri kedua raja Adi Jawa. Pencarian raja Adi Jawa menggunakan perahu layar ke Bola dan Matindo tidak membuahkan hasil. Akhirnya sang raja memutuskan untuk berlayar ke pulau Jawa dan tidak akan kembali lagi ke B...

avatar
OSKM18_16418035_Fauziyah Saadjad
Gambar Entri
Rumah Tambai
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Tengah

Rumah adat Sulawesi Tengah disebut Rumah Tambai. Rumah tambai berupa rumah panggung dan atapnya sekaligus berfungsi sebagai dinding anak tangga dengan jumlah ganji menandaan rumah kepala adat dan yang berjumlah genap adalah milik penduduk desa. Alas rumah tersebut terdiri dari balok balok yang disusun, sedangkan pondasi atau dasarnya terdiri dari batu alam. Tangga untuk naik terbuat dari batang batang kayu bulat dan atap rumah Tambai itu terbuat dari daun rumbai atau bumbu yang dibelah dua.

avatar
Oskm18_16018082_cikal
Gambar Entri
Vuoyo Rlipu Koponuku
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Sulawesi Tengah

Salah satu lagu daerah yang sangat terkenal di kalangan pelajar kabupaten buol adalah lagu daerah yang berjudul "Vuoyo Rlipu Koponuku". Lagu ini sendiri bercerita tentang kecintaan dan kebanggaan kita terhadap daerah sendir. Lirik Lagu : Vuoyo rlipu koponuku, Vuoyo rlipu kosayangu, Rlipu ni Inaku ni amaku, Pino nganakan no kunaku, Sambe maate diila korlipatangu, Vuoyo rlipu koponuku Terjemahan : Kota Buol yg kucinta, Kota Buol yg ku sayang, Kota ibu dan bapakku, tmpat aku dilahirkan, sampai mati tidak akan kulupakan, kota buol yang kucinta

avatar
Oskm18_fmipa_rifqi
Gambar Entri
Asal-usul Sungai Palu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Dikisahkan bahwa Raja Palu memiliki seorang permaisuri dan putra bernama Bolampa. Satu hal yang diwariskan Raja Palu kepada Bolampa adalah kesaktiannya. Dia juga kebal terhadap segala macam senjata. Cerita Rakyat Asal Usul Sungai Palu Kisah Dari Sulawesi Di tengah kegembiraan keduanya mengasuh Bolampa. Permaisuri hamil lagi. Namun, hal ini diam-diam menimbulkan kecemburuan di hati Bolampa. Karena, besar kemungkinan kasih sayang yang selama ini tercurahkan untuknya akan tidak ditujukan lagi untuknya, melainkan untuk adiknya. Pada saat bersamaan, Raja Palu menderita sakit hingga menyebabkannya meninggal dunia. Kesedihan pun mewarnai Kerajaan Palu. Termasuk permaisuri dan Bolampa. Bolampa yang hatinya masih diliputi iri dengan kehadiran adiknya, segera minggat keDesa Sidiru, di daerah Sibolga. Di sana, dia melampiaskan dendam kepada orang-orang secara membabi buta. Karena, dia terlalu kuat, tak pelak, Bolampa membuat tewas orang-orang itu. Hal ini tentu membuat masyarakat Sid...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Datu Pamona
Alat Musik Alat Musik
Sulawesi Tengah

Datu Pamona dikenal sebagai raja yang memerintah kawasan Pamona, yang punyaIstana Langkanae dan beristri Monogu. Dia bukan berasal dari masyarakat setempat. Konon, cerita rakyat Indonesia menyebutkan bahwa Datu Pamona datang dari seberang lautan. Dia putra Raja Hindu yang datang ke Pamona dan membuat ramai kawasan setempat. Hal ini terjadi dulu sekali, saat orang-orang di Danau Pamona masih primitif. Dikisahkan bahwa para penduduk Danau Pamona masih hidup secara nomaden. Mereka bertahan hidup dengan cara berburu binatang dan mengambil buah-buahan dari alam. Kebiasaan ini berubah tatkala datang tujuh orang Hindu dari seberang lautan. Ketujuh orang Hindu ini kemudian menetap di kawasan Danau Pamona sampai mereka beranak pinak. Ketujuh orang ini mengajarkan kepada masyarakat keahlian yang mereka punyai, yaitu melukis, mematung, dan bercocok tanam. Sejak itu, kehidupan masyarakat setempat berubah. Dari hidup nomaden menjadi hidup menetap. Dari berburu kini menjadi pembuat makanan. Ked...

avatar
Hamzahmutaqinf
Gambar Entri
Tau Niulaya Nu Bau
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Pada zaman dahulu kala hidup seorang bangsawan yang kaya raya bersama isterinya di Desa Lolambi. Pasangan suami-isteri itu sudah lama kawin tetapi belum juga dikaruniai seorang anak. Siang-malam mereka berdoa pada sang Dewata agar mereka diberikan momongan. Setelah bertahun-tahun memohon, akhirnya Dewata mengabulkan permintaan mereka, dan si isteri pun mulai mengandung. Setelah sembilan bulan mengandung, lahirlah seorang bayi laki-laki yang sangat tampan dan gagah. Putera itu diberi nama Kasainta. Namun, anak itu tidak lama merasakan kasih sayang ayahnya karena pada usia dua tahun, ayahnya telah meninggal dunia. Sepeninggal ayahnya, ibu Kasainta selalu bersedih. Ibu itu merasa bahwa ia tidak akan mampu memelihara Kasainta dan sekaligus mengurus harta kekayaan suaminya seorang diri. Ia membutuhkan orang lain untuk menemaninya. Oleh sebab itu, ia memanggil kakak laki-lakinya untuk tinggal di rumahnya. Waktu itu sang kakak telah mempunyai dua orang putera yang umurnya sedikit l...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Si Kentang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

  Seorang janda miskin tinggal sendirian. Rumahnya berupa gubuk kecil. Sehari-hari ia menumbuk padi. Bukan padi miliknya, melainkan milik Sang Raja. Ia hanya buruh upahan. Upah yang diterimanya hanyalah butir-butir beras kecil. Upah itulah yang dimasaknya untuk dijadikannya makanan sehari-hari. Untuk sayuran, Si Janda mencari tanaman sayur di tepi sungai atau di pinggir hutan, ia tinggal memasaknya. Suatu hari Si Janda pulang dari istana. Ia telah menyerahkan beras hasil tumbukkannya. Ia juga telah mendapatkan upahnya. Si Janda kembali pulang melewati pinggir sungai. Ia ingin memetik kangkung liar yang banyak tumbuh di pinggir sungai itu. Ketika memetik kangkung liar, Si Janda melihat seekor ketang. Hewan kecil itu terlihat lucu dan menggemaskan. Mata kecilnya menatap ke arah Si Janda. Si Janda sangat tertarik. Ia lalu menangkap ketang itu dan membawanya pulang. Si Janda berniat memeliharanya. Si Janda memelihara ketang itu di dalam belanga. Katanya, &ldqu...

avatar
Roro