|
|
|
|
![]() |
Cerita Rakyat Sulawesi Tengah : Asal Usul Batu Bagga Tanggal 22 Jan 2021 oleh Sri sumarni. |
Impalak adalah seorang anak yang tinggal di sebuah kampung pesisir Sulawesi Tengah. la tinggal bersama ayahnya yang bernama Intobu. Mereka hidup sangat miskin. Sehari-hari, Impalak membantu ayahnya menangkap ikan di laut dengan menggunakan perahu.
Intobu selalu mengajarkan Impalak untuk bekerja keras dan pantang menyerah. Saat mereka mencari ikan, terkadang cuaca buruk menghadang mereka, tetapi Intobu mengajarkan Impalak agar tidak mudah menyerah.
Kondisi kehidupan mereka yang miskin membuat Impalak jenuh dan timbul keinginannya untuk merantau. Namun, berulang kali ia merasa tak tega meninggalkan ayahnya yang sudah tua renta.
“Ayah, aku ingin merantau untuk mernperbaiki kehidupan kita ini.” kata Impalak. Intobu sangat berat membiarkan anaknya pergi. Namun, melihat kesungguhan Impalak, akhirnya Intobu mengizinkannya.
Impalak sangat gembira. la memutuskan untuk segera berangkat dengan menggunakan perahu bagga (layar).
Tahun demi tahun berlalu, Impalak belum juga kembali ke kampungnya. Ternyata, ia telah berhasil di perantauan dan menjadi orang kaya raya. la sudah menikah dengan seorang putri dari seorang saudagar kaya.
Suatu hari ketika Intobu sedang mengail ikan di pelabuhan dengan menggunakan sampan. Intobu melihat sebuah bagga yang sedang menuju pelabuhan. Saat perahu itu melintas di dekatnya, ia melihat Impalak, anaknya, dan seorang perempuan cantik. Betapa bahagia Intobu. la segera mendayung perahunya mendekati kapal tersebut.
Intobu memanggil-manggil anaknya dengan penuh kegembiraan, “Impalak! Impalak, Anakku!” teriaknya.
Impalak menoleh dan menyadari yang memanggil itu adalah ayahnya, tetapi ia pura-pura tidak tahu, karena malu kepada istrinya. Sementara itu, Intobu terus memanggil dari sampannya.
“Kak, sepertinya orangtua di sampan itu memanggil namamu. Apakah ia ayahmu?” tanya istri Impalak.
Impalak tertawa mengejek, “Dinda, manalah mungkin ayahku seperti itu!” katanya kepada sang istri.
Sementara itu, Intobu terus mendayung sampannya mengejar bagga milik Impalak sambil terus berteriak memanggil anaknya. Tiba-tiba angin kencang bertiup dan membuat sampan Intobu terombang-ambing tak terkendali.
“Impalak tolong aku!” teriak Intobu meminta tolong ketika sampannya tak terkendali. Impalak justru tertawa mengejek menyaksikan ayahnya terombang-ambing oleh gulungan badai.
“Rasakan kau!” ejek Impalak.
Intobu yang tua renta sangat kecewa diperlakukan seperti itu oleh anak kandungnya. Lalu, ia mengeluarkan kutukan kepada anaknya itu, “Kukutuk kau, Impalak dan perahu bagga yang kau turnpangi menjadi batu!'”
Tiba-tiba angin bertiup sangat kencang, ombak besar menggulung menghantam perahu Impalak dan mengempasnya ke pesisir pantai. Sekejap saja perahu bagga dan Impalak berubah menjadi batu.
Hingga kini masyarakat menyebut batu tersebut sebagai Batu Bagga.
Pesan moral dari Cerita Rakyat Sulawesi Tengah : Asal Usul Batu Bagga adalah kita harus selalu menghargai dan menyayangi orangtua kita. Tuhan akan memberikan hukuman setimpal jika kita durhaka kepada orangtua. Dan Tuhan juga akan memberikan kita kebahagiaan dan kesuksesan jika kita berbakti pada orang tua kita.
https://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-sulawesi-tengah-asal-usul-batu-bagga/
![]() |
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
![]() |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
![]() |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
![]() |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |