Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita rakyat Sulawesi Tengah Sulawesi Tengah
Cerita Rakyat Sulawesi Tengah : Legenda Putri Duyung
- 6 Januari 2021

“Nyam, ikan ini lezat sekali,” kata si Sulung. Ibu tersenyum mendengar ucapan anaknya. Mereka sekeluarga memang jarang makan ikan. Sehari-hari, suaminya hanya menanam ubi dan jagung di ladang, itulah yang mereka makan. “Bu, boleh aku tambah ikannya lagi?” tanya si Tengah. “Boleh saja, Nak. Makanlah sampai kenyang,” jawab Ibu sambil menyuapi si Bungsu.

Sang Ayah diam saja. Ia tak menduga anak-anaknya begitu suka pada ikan hasil tangkapannya itu. Nanti ia akan pergi lagi ke laut, siapa tahu ia mendapat ikan lagi. “Bu, aku pergi dulu ya. Sisakan satu ekor ikan untuk makan siangku nanti. Sesudah ke ladang, aku akan ke laut sebentar. Siapa tahu aku bisa mendapatkan ikan,” pamitnya pada ibu. Ibu mengangguk mengiyakan dan berangkatlah ayah ke ladang.

Setelah Ayah pergi, Ibu membereskan rumah. Ia menyimpan sisa ikan dan nasi ke lemari makan. Ketiga anaknya asyik bermain. Mereka berkejar-kejaran dan berteriak-teriak dengan riang. Ibu itu tersenyum melihat tingkah laku anak-anaknya. Dalam hati ia bersyukur, hari ini bisa memberikan sedikit makanan enak pada mereka.

Hari menjelang siang ketika si Bungsu merengek. “Bu, aku lapar. Aku mau makan nasi don ikan seperti tadi pagi,” katanya. Rupanya ia lapar setelah lelah bermain dengan kedua kakaknya. \

“Jangan Nak, lebih baik kau makan ubi rebus saja. Ayo, sini Ibu ambilkan,” jawab Ibu.

“Tidak mau Bu, aku mau makan nasi dan ikan,” rengek si Bungsu lagi. Kali ini ia merengek sambil menangis. Tapi Ibu tetap bersikukuh. Ia tak mau memberikan ikan itu pada anak bungsunga. Ia tahu benar tabiat suaminya, jika sudah berpesan, harus dilaksanakan.

Karena permintaannya tak dikabulkan, maka si Bungsu menangis berguling-guling di tanah. Sambil meraung-raung, “Ibuuu, aku laparrrr….” Teriak si Bungsu.

Tak tega melihat keadaan itu, akhirnya Ibu mengalah. Ia menyuapkan nasi dan ikan pada si Bungsu. Si Sulung dan si Tengah yang melihat adiknya makan ikan, ikut meminta pada Ibu. Mereka pun makan ikan sisa dari Adiknya yang bungsu.

Apa yang terjadi kemudian? Ya, tak ada lagi secuil ikan pun untuk Ayah. Ikan yang disimpan Ibu habis tak bersisa. “Apa boleh buat, aku akan menjelaskannya pada suamiku nanti,” kata Ibu dalam hati.

Sang Ayah pulang dari laut. Kali ini ia tak berhasil mendapat ikan seekor pun. Ia sangat kesal, apalagi ubi di ladangnya juga dirusak babi hutan.

“Istriku, aku sangat lelah dan lapar. Tolong siapkan makan siangku,” pintanya pada Ibu. “Lho, mana ikan sisa sarapan tadi? Bukankah aku sudah bilang untuk menyisakan satu untukku?” tanyanya ketika melihat istrinya hanya menghidangkan ubi rebus.

“Iya Bang, aku tadi sudah simpan. Tapi apa boleh buat, anak-anak lapar dan minta makan lagi. Akhirnya ikan itu habis dimakan mereka,” jawab Ibu. “Apa? Teganya kau melakukan ini pada suamimu? Aku bekerja keras seharian dan kau menghabiskan semua ikan yang kutangkap dengan susah payah?” teriak suaminya.

Ibu hanya terdiam, ia paham benar watak suaminya yang pemarah. Ia minta maaf dan berjanji akan menuruti pesan suaminya. Tapi berulang kaii ibu meminta maaf, sang suami tetap saja mengomel dan menghardiknya dengan kata-kata yang tak pantas. Hati ibu sakit sekali, sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan rumah. Ya, ia tak tahan lagi pada perlakuan suaminya.

Keesokan paginya, ketika ketiga anaknya bangun, mereka bingung mencari ibunya. Ayahnya hanya mengedikkan bahu ketika mereka bertanya ke mana ibunya.

“Mungkin ke laut untuk mencari ikan untuk kalian. Bukankah kalian sangat menyukai ikan?” jawab sang Ayah tak peduli. Lalu, ketiga anak itu pergi ke laut.

Mereka berteriak-teriak memanggil ibunya, “Ibuuu… Ibuu… Ibu di mana? Si Bungsu lapar, ia mau menyusu.”

Tiba-tiba, muncullah ibu dari arah laut lepas. Ia membawa beberapa ekor ikan di tangannya. Ia segera memeluk ketiga anaknya dan menyusui si Bungsu. “Pulanglah kalian, bawa ikan ini untuk makan slang kalian,” katanya setelah selesai menyusui. “Ibu tidak ikut pulang?” tanya si Sulung.

“Nanti Ibu akan menyusul kalian,” jawabnya singkat. Lalu ia kembali ke tengah lautan.

Ketiga anak itu pulang sambil membawa beberapa ekor ikan. Si Sulung memanggang ikan itu untuk lauk makan siang mereka. Sudah sore, Ibu belum juga pulang. Ketiga anak itu bertahan menunggu ibunya hingga larut malam, tapi Ibu tak juga pulang. Akhirnya mereka tertidur, sedangkan sang Ayah tak peduli sedikit pun dengan keadaan istrinya.

Keesokan harinya, ketiga anak itu kembali ke laut. Mereka memanggil-manggil ibunya.” Ibu disini Nak, kemarilah kalian.” Terdengar suara Ibu menjawab panggilan mereka.

Ketiga anak itu terkejut melihat ibunya. Wajahnya memang wajah ibu mereka namun badannya sungguh mengerikan. Badannnya penuh sisik dan tidak berkaki. Si Ibu memiliki ekor sama persis seperti ikan.

Si Bungsu menangis keras melihat ibunya, ia bahkan menolak untuk di susui.

Si Sulung marah.” Kau bukan ibu kami, kau pasti ikan yang mencelakai Ibu kami. Ibu ibu dimana ibu?” teriak si Sulung.

“Percayalah Nak, aku ini ibumu. Ibu berubah Seperti ini karena bertekad untuk tinggal di laut. Ibu sudah tidak tahan dengan perlakuan ayah kalian.” Si Ibu mencoba menjelaskan. Namun ketiga anaknya bergeming. Mereka malah meninggalkan ibunya dan pulang kerumah. Hati wanita yang saat ini berubah wujud menjadi manusia setengah ikan sangat hancur. Ia tidak menyangka keputusannya akan memisahkannya dengan anak-anak yang sangat dicintainya. Ia hanya bisa menangis dan kembali ke laut. Sejak saat itu dia dikenal dengan nama ikan duyung. Karena kecantikannya banyak juga orang yang menyebut Putri duyung.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya