Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
cerita rakyat Sulawesi Tengah Palu
Cerita Rakyat Tadulako Bulili
- 6 Januari 2019
Tadulako Bulili merupakan cerita rakyat dari daerah Sulawesi Tengah. Mengisahkan keberanian serta kesaktian panglima perang di sebuah desa Sulawesi Tengah, bernama desa Bulili. Mereka adalah Bantaili, Makeku dan Molove. Tadulako dalam bahasa daerah Sulawesi Tengah berarti Panglima perang. Tugas Tadulako adalah menjaga keamanan desa dari serangan musuh.
 
Alkisah pada jaman dahulu, Raja Sigi tertarik dengan kecantikan seorang gadis yang tinggal di desa Bulili. Raja Sigi kemudian menikahinya. Setelah menikah, Raja Sigi kemudian tinggal selama beberapa hari di desa Bulili. Tak lama kemudian, Raja berpamitan pergi karena harus mengurus kerajaannya, sementara istrinya yang tengah mengandung ditinggalnya di desa Bulili.
 
"Maaf adinda, kanda tak bisa lama-lama tinggal disini. Kanda harus mengurus kerajaan." kata Raja Sigi pada istrinya.
 
"Tetapi aku tengah hamil kanda. Tak bisakah kanda menunggu hingga bayi kita lahir?" istrinya meminta Raja Sigi untuk lebih lama tinggal.
 
"Maaf adinda, urusan kerajaan tak bisa ditunda." Raja Sigi memberi alasan.
 
Istri Raja Sigi mengalah, walau sebenarnya ia sangat kecewa dengan sikap Raja Sigi yang meninggalkannya dalam keadaan hamil. Sepeninggal Raja Sigi, akhirnya istri raja pun melahirkan seorang bayi perempuan. Kendati mengetahui istrinya telah melahirkan, namun Raja Sigi tidak kunjung datang menemui serta menafkahi istrinya. Hal ini menyebabkan para pemuka dan tokoh masyarakat di desa Bulili merasa kasihan dengannya. Mereka tidak tega melihat istri seorang raja tapi hidup miskin. Istri Raja harus menghidupi anaknya sendirian. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengirimkan Tadulako yang bernama Makeku & Bantaili ke kerajaan Sigi untuk meminta pertanggungjawaban Raja Sigi.
 
"Kasihan istri raja, ia harus menghidupi anaknya sendirian padahal ia sangat miskin. Kita harus meminta pertanggunjawaban Raja Sigi kurang ajar." kata seorang tokoh masyarakat desa Bulili.
 
"Kita kirim saja Makeku & Bantaili ke kerajaan Sigi. Bagaimana Makeku & Bantaili, apa kalian berdua bersedia pergi ke kerajaan Sigi untuk meminta pertanggunjawaban Raja Sigi?" tanya tokoh masyarakat yang lain pada Makeku & Bantaili.
 
"Baik, kami berdua akan pergi ke kerajaan Sigi." kata Makeku menyanggupi mewakili rekannya.
 

Tadulako Bulili Menghadap Raja

Makeku & Bantaili segera pergi menuju kerajaan Sigi. Sesampainya di kerajaan Sigi, mereka berdua segera menghadap Raja Sigi untuk menyampaikan maksud kedatangan mereka. Setelah menyampaikan maksud kedatangan mereka pada Raja, Raja Sigi justru memarahi mereka. Raja Sigi menantang mereka untuk mengambil lumbung padi di belakang istana jika mereka mampu.
 
"Maaf baginda Raja, istri Baginda telah melahirkan anak perempuan. Para Tetua di desa mengirim kami untuk meminta Baginda menafkahi anak istri Baginda. Baginda tahu sendiri, istri Baginda adalah orang miskin." kata Makeku.
 
"Apa! kalian berani datang kemari kemudian seenaknya menyuruhku! Dasar kurang ajar! Pergi sana pulang ke desamu!" bentak Raja Sigi.
 
"Maaf Baginda Raja, tolong nafkahilah anak istri Baginda yang sangat membutuhkan." kata Makeku lagi.
 
"Jangan kurang ajar! Aku tak sudi! Jika kalian mampu, bawalah lumbung padi di belakang istana ke desa kalian. Itu lebih dari cukup untuk menafkahi istriku. Itupun kalau kalian mampu." Raja Sigi justru menantang para Tadulako.
 
Mendengar jawaban Raja Sigi, salah satu dari Tadulako, yaitu Bantaili segera mengeluarkan kesaktiannya untuk mengambil lumbung padi tersebut. Setelah berhasil mengangkat lumbung padi, para Tadulako Bullili segera pergi meninggalkan kerajaan Sigi. Mengetahui hal tersebut Raja Sigi menjadi sangat marah. Raja kemudian segera memerintahkan pasukan kerajaan untuk mengejar para Tadulako. Para Tadulako terus berlari menuju desa Bulili. Sampai di suatu sungai besar, mereka mengeluarkan kesaktiannya untuk menyeberangi sungai tersebut. Sementara pasukan raja tidak bisa menyeberangi sungai besar tersebut. Akhirnya, para Tadulako desa Bulili, menggunakan kesaktiannya, berhasil membawa lumbung padi untuk diberikan pada anak istri raja di desa Bulili.
 
Sumber : https://caritasato.blogspot.com/2013/12/tadulako-bulili-cerita-rakyat-sulawesi.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Pasukan Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dala...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Pasukan pemanah kesultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa