HUT RI
93 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Doko-Dokona Passompe'E
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Karya : DR B.F.Matthes, Boeginische Chrestomathic, I.P.L-27 dalam Rahim (1985:207-227). Disadur Oleh : Ir.H.Abdu Samad H.A.Umar, M.Si.   Ceritera ini merupakan ceritera rakyat (Legenda) yang mempunyai banyak peristiwa yang luar biasa. Substansinya ada pada Nilai-nilai Utama Kebudayaan Bugis, dan sangat berguna pada saat ini dimana budaya sipakatau atau sipakalebbi sudah mengalami pergeseran dalam alam demokrasi lokal. Baik itu masyarakat lokal maupun bagi pasompe (Pengembaraan Orang Bugis) yang senantiasa rindu kampung halamannya, maupun pernah mendengar ceritera masa lampau oleh orang tua kita dahulu hingga dibawa ke perantauan. Hal ini merupakan ceritera tersendiri di kalangan pasompe, membuat rindu kampung halaman, sanak saudara dan Wari’ (asal usul), memperpanjang usia (lamperi sunge) karena mengembang biakkan manusia (Pabbija Tau) dan Merindangkan Pepohonan (Palorong Welareng) di tanah seberang di mulai dari C...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
SEPAK BOLA BINaTANG
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Pada umumnya, pertandingan sepak bola dilakukan oleh manusia. Namun, apa jadinya jika yang bertanding sepak bola itu adalah binatang “ Di daerah Sulawesi Selatan, Indonesia, ada sebuah kisah rakyat yang mengisahkan tentang pertandingan sepak bola antar binatang, kisah rakyat ini dikisahkan agar lebih mudah dan disukai serta diserap pesan moralnya oleh masyarakat, karena sepak bola adalah salah satu olah raga yang paling disukai oleh masyarakat Sulawesi Selatan umumnya dan masyarakat Indonesia khususnya, sayangnya untuk urusan pencapaian dan prestasi masih sangat tertinggal jauh dari negara-negara lain karena tidak konsisten dan emosional serta mudahnya kita terprovokasi hal-hal yang merugikan. Dikisahkan, di sebuah daerah di Sulawasi Selatan, ada sebuah padang rumput yang terbentang luas yang menjadi tempat berbagai jenis binatang seperti sapi, kerbau, gajah, keledai, kijang, dan lain sebagainya untuk merumput.   Pada suatu hari, gerombolan sapi dan kerba...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
PUTRA MAHKOTA LAMADUKELLENG
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Lamadukelleng adalah seorang laki-laki yang hidup di sebuah negeri di daerah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia. Saat masih bayi, ia dibuang oleh bibinya ke Sungai Jeneberang. Alkisah, di sebuah negeri di daerah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, hidup seorang raja muda yang arif dan bijaksana. Raja tersebut sangat perhatian terhadap kehidupan rakyatnya. Ia seringkali berjalan-jalan ke pelosok-pelosok desa untuk melihat langsung keadaan rakyatnya dengan menyamar sebagai rakyat biasa.   Pada suatu malam, sang Raja berjalan-jalan di sebuah perkampungan yang terletak di sekitar sungai Jeneberang. Ketika berada di perkampungan itu, tanpa sengaja, ia mendengar percakapan dua gadis miskin kakak-beradik yang cantik jelita.   “Kak, siapakah nanti yang ingin engkau jadikan suamimu?” tanya sang Adik. “Aku ingin bersuamikan tukang masak Raja,” jawab sang Kakak. “Kenapa, Kak?” sang Adi...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
AMBO UPE DAN BURUNG BEO
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

Ambo Upe adalah seorang penggembala kerbau yang tinggal di sebuah daerah di Sulawesi Selatan, Indonesia. Ambo upe adalah bahasa Bugis yang terdiri dari dua kata, yaitu ambo yang berarti bapak, dan upe berarti untung atau beruntung. Ambo upe berarti bapak yang beruntung. Pada suatu hari, Ambo Upe menggembalakan enam ekor kerbaunya di pinggir sebuah hutan lebat. Tanpa diduga, tiba-tiba muncul dua orang perampok dari dalam hutan dengan wajah seram. Kedua perampok itu kemudian menghampiri dan mengikat Ambo Upe pada sebuah pohon, lalu membawa pergi kerbau gembalaannya.   Alkisah, di sebuah kampung di daerah Sulawesi Selatan, Indonesia, ada sebuah keluarga petani yang memiliki tiga pasang kerbau. Hewan ternak tersebut digembalakan oleh seorang anak dalam keluarga itu, bernama Ambo Upe . Ia anak yang rajin dan suka menolong terhadap sesama makhluk.   Pada suatu hari, Ambo Upe menggembalakan tiga pasang kerbaunya di sebuah padang ilalang...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tado'
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Sulawesi Selatan

Tado', yaitu jerat tali yang biasa digunakan orang Bugis untuk menjerat binatang buruan. Bahannya adalah tali dengan cara penyimpulan sedemikian rupa, sehingga dapat bergerak secara oto matis apabila tersentuh oleh binatang buruan. Pada gambar 7a; 7b, dan 7c di bawah ini dapat dilihat bentuk jerat tali di daerah Bone. Penggunaan tado” pada zaman silam adalah untuk menangkap binatang buruan seperti rusa, babi, sapi dan kerbau liar. Kadang kala tado digunakan pula untuk menjerat kuda liar ataupun kuda peliharaan manakala sewaktu-waktu lepas dari kandangnya. Selain tado”, dalam hal menangkap binatang, masyarakat Bugis di daerah Bone menggunakan pula senjata berupa sio' (jerat). Dalam hal ini, digunakan untuk menangkap jenis unggas, misalnya ayam hutan, balam, unggas, dan lain sebagainya. Dewasa ini jerat sudah jarang digunakan, sedangkan sio seringkali masih dilakukan di wilayah pedesaan. Sumber: Buku Senjata Tradisional Sulawesi Selatan https://play.goo...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Binte' Masamba
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Binte’ Masamba   Selain terkenal dengan pesona alamnya, Masamba juga dikenal kaya akan berbagai kuliner, salah satunya adalah Binte. Tidak hanya dirindukan, Binte menjadi salah satu kuliner yang dicari wisatawan saat berkunjung ke bumi lamaranginang ini. Binte adalah sejenis kuliner menyerupai sup yang menggunakan bahan dasar jagung. Diketahui di Kabupaten Luwu Utara terkenal sebagai salah satu daerah penghasil jagung. Tahun 2016, produksi jagung di daerah ini mencapai 58.321 ton.  Tidak sulit untuk mendapatkan kuliner Binte di Luwu Utara. Di kota Masamba (ibukota kabupaten) banyak rumah makan yang menyediakan, dengan harga yang sangat terjangkau. Yakni dari harga Rp 3.000,- hingga Rp 5.000,-. Salah satu rumah makan yang menyediakan adalah milik ibu Syarifah atau akrab disapa mama' Farid. Rumah makan yang terletak di kelurahan Bone Kecamatan Masamba ini, menyediakan sensasi Menu Binte "hutan" sejak tahun 2011. Nama binte hutan diberikan oleh warga d...

avatar
OSKM18_16418243_Jerhikma Jerhikma
Gambar Entri
Asal usul nama Sanggara Balanda
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Ada satu makanan penutup yang seringkali menjadi makanan penutup yang paling dicari-cari pada sebuah perhelatan. Entah itu pernikahan, acara formal, maupun acara-acara lainnya. Adalah sebuah makanan penutup yang berbahan dasar pisang dan kacang tanah. Sanggara' Balanda, adalah makanan yang berbahan dasar pisang yang tengahnya diisi dengan campuran margarin, gula, dan kacang tanah goreng yang telah ditumbuk. Sanggara' dalam bahasa Makassar sendiri berarti "Pisang", dan Balanda berarti "Belanda". Jajanan pisang ini telah ada sejak lama di tanah Sulawesi. Julukan ini mulai menyebar setelah kedatangan orang-orang Belanda di Indonesia. "Sanggara' Balanda" adalah sebutan atas makanan ini bagi orang Belanda pada zaman itu, yang sekarang diadopsi menjadi sebuah kultur khas. Ciri khas dari makanan ini adalah penggunaan pisang raja yang telah matang. Tidak boleh menggunakan pisang yang lain, karena tidak cocok secara aroma, tekstur, dan rasa. Pembuatannya juga mengha...

avatar
Oskm18_16518208_arung
Gambar Entri
Kambu Paria
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Kambu Paria adalah makanan khas Sulawesi Selatan, berupa masakan buah Pare atau dalam Bahasa Bugis dan Makassar disebut dengan nama paria. Paria diisi dengan kambu, kambu dalam Bahasa Bugis berarti isi, isi yang dimaksud adalah isian campuran ikan yang  telah dihaluskan dengan parutan kelapa yang telah disangrai yang diracik dengan bumbu halus, dikukus kemudian direbus dengan kuah santan. Kambu paria diduga sudah ada sejak zaman kerajaan Wajo, dimana persebaran kambu paria ini  meliputi daerah suku bugis yang mendiami daerah Sidenreng, Bone, Soppeng, Maros Camba, Pangkep, Pare-pare dan Barru. Sebelum dihidangkan menjadi lauk makanan sehari-hari bersama nasi dan menjadi salah satu menu rumah makan yang ada di Sulawesi Selatan. Kambu paria awalnya dihidangkan di acara tertentu khas suku bugis, seperti acara pernikahan ( botting ) atau acara massuro ma’baca atau suro baca (ritual doa dan tolak bala).   Cita rasa :  Saat mencicipi kambu pari...

avatar
Ilmi
Gambar Entri
To-Manurung Tana Bone #SBM
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Selatan

A. Zaman Pra To-Manurung di Tana Bone Sebelum Kerajaan Bone terbentuk, telah ada kelompok-kelompok masyarakat yang terbentuk sesuai hubungan kekerabatan antar mareka yaitu, satu keturunan(nenek moyang) yang disebut dengan Wanua .  Setiap Wanua di pimpin oleh Matoa-Ulu-Anang. Ada pun beberapa Wanua yang terbentuk di Tana Bone seperti Wanua Cenrana, Ujung, Ta’, Ponceng, Palakka, Macege,  Tibojong,  Tanete ri Attang, Tanete ri Awang,  Cina, Salomeko, Awangpone, Barebbo dan Lamuru. Setiap Wanua mengucilkan diri mereka dalam wilayah territorial yang tertutup terhadap Wanua lainnya (Mattulada, 1998). Walaupun setiap kelompok masyarakat di Tana mempunyai pemimpinya, tapi ternyata antar Wanua dengan Wanua lain, selalu muncul pertikaian antar mereka yang permasalahannya tak berujung. Seperti yang dikatakan oleh T. Hobbes, “ Homo Homini Lupus”, keadaan dunia manusia sebeleum adanya negeri, kacau balau adanya. Sebagaimana yang d...

avatar
Sri sumarni