Kompang / Khaddap Kompang ialah sejenis alat musik tradisional yang termasuk dalam kategori musik gendang. Kulit kompang biasanya terbuat dari kulit kambing. Alat musik ini berasal dari Arab, ada juga yang mengatakan bahwa kompang berasal dari Parsi dan digunakan untuk menyambut kedatangan Rasulullah S.A.W. pada waktu itu. Kompang terdiri dari berbagai ukuran. Ada yang berukuran garis pusat sepanjang 22.5 cm, 25 cm, 27.5 cm dan ada juga yang mencapai 35 cm. Kompang dimainkan secara beregu dalam keadaan duduk, berdiri atau berjalan. Kompang dimainkan dengan menggunakan kedua belah tangan. Sebelah tangan memegang kompang, dan sebelah tangan lagi memukul kompang. Terdapat tiga rentak dalam permainan kompang, yaitu rentak biasa, rentak kencet, dan rentak sepulih. Rentak yang biasa dimainkan ialah rentak biasa. Rentak kencet ialah rentak di tengah-tengah pukulan, kemudian seolah-olah terhenti seketika. Se...
Mari kita lebih jauh mengenali kota Lampung, sekaligus untuk belajar memahami adat istiadat bangsa indonesia yang beragam ini. Lampung adalah kota yang berada di pulau sumatera, yaitu Sumatera Selatan. Lampung sering di pakai sebagai tempat penyebrangan antara pulau Jawa dan Sumatera. Lampung sendiri mempunyai banyak sekali keistimewaan sehingga pada saat ini saya akan membahas salah satu keistimewaan kota Lampung yaitu pakaian tradisional khas Lampung. Lampung mempunyai ciri khas kain tersendiri dengan benang emas dan warna lain yang halus disusun rapi satu persatu dengan keterampilan tangan dan menghasilkan motif – motif yang indah. Kain itu dinamakan kain Tapis, fungsi kain Tapis itu sendiri mayoritas dipakai untuk acara adat atau pernikahan yang sangat khas , tetapi kain Tapis mempunyai fungsi lain yaitu sebagai hiasan dinding. Hiasan dinding sendiri mempunyai motif yang sangat unik yaitu bertuliskan Ayat Kursi yang terajut rapi dengan benang emas...
Legenda berawal saat pada era mulai runtuhnya Kerajaan Majapahit dan Islam masuk Indonesia. Di kawasan awalnya menjadi umbul atau perladangan masyarakat Pekon Bawang, dikenal seorang pendatang yang sangat sakti. Dia adalah Raden Mas Arya, ada dua versi asal orang tersebut ada yang menyebut berasal dari Malaka juga ada yang menyebut dari kawasan Banten. Karena kesaktiannya yang belum terkalahkan pada saat itu, bahkan karena kesaktiannya dia dapat mengetahui kapan ajalnya akan tiba. Dan, suatu hari Raden Mas Arya ditantang tanding salah seorang warga setempat (masyarakat tidak mengetahui siapa identitas penantang ini). Menurut salah satu versi, sang penantang ini adalah seorang guru silat dari daerah Kotaagung, Tanggamus. Karena tahu ajal segera tiba di tangan penantangnya itu, Raden Mas Arya meminta dimakamkan di suatu pulau. Dia juga memberi tahu kelemahannya pada bagian tertentu tubuhnya yang ditusuk dengan senjata bukan dari besi. Kalau mati dalam pertem...
Perlu diketahui, bahwa Provinsi Lampung sebagian penduduknya saat ini merupakan masyarakat berdarah Jawa dan Lampung sendiri dikenal memiliki dua adat berbeda masyarakat internalnya; Adat Pesisir dan Adat Pepadun. Dalam selogan masyarkatnya, Sai Bumi Ruwa Jurai ( Satu Bumi Dua Adat ), maksudnya dalam satu wilayah Provinsi Lampung, terdapat dua adat yang berbeda. Dua masyarakat yang berbeda. Terbagi menjadi masyarakat pribumi dan masyarakat pendatang. Lantas, bagaimanakah cara masyarakat pribumi dan pendatang mampu hidup berdampingan secara damai ? Masyarakat Lampung secara umum memiliki kesamaan pandangan hidup yang disebut dengan Piil pesenggiri. Piil Pesenggiri merupakan tatanan moral atau pedoman bersikap dan berperilaku masyarakat adat Lampung dalam segala aktivitas kehidupan sosialnya. Piil berasal dari bahasa Arab ( Fiil : perilaku) dan pesenggiri memiliki makna bernilai moral tinggi, beradab, berjiwa besar, tahu diri, serta paham akan hak dan kewajiban. Pedoman moral...
Piil Pesenggiri adalah tatanan moral yang merupakan pedoman bersikap dan berperilaku masyarakat adat Lampung dalam segala aktivitas hidupnya. Falsafah hidup orang Lampung sejak terbentuk dan tertatanya masyarakat adat adalah piil pesenggiri. Piil (fiil=arab) artinya perilaku, dan pesenggiri maksudnya bermoral tinggi, berjiwa besar, tahu diri, tahu hak dan kewajiban. Piil pesenggiri merupakan potensi sosial budaya daerah yang memiliki makna sebagai sumber motivasi agar setiap orang dinamis dalam usaha memperjuangkan nilai-nilai positif, hidup terhormat dan dihargai di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Sebagai konsekuensi untuk memperjuangkan dan mempertahankan kehormatan dalam kehidupan bermasyarakat, maka masyarakat Lampung berkewajiban untuk mengendalikan perilaku dan menjaga nama baiknya agar terhindar dari sikap dan perbuatan yang tidak terpuji. Piil pesenggiri merupakan suatu keutuhan dari unsur-unsur yang mencakup Juluk-adek, Nemui-nyimah, Nengah-nyappur, dan Sakai-Samb...
Tingkatan kasur untuk kepala adat sai batin marga berjumlah 12 sedangkan untuk tingkatan raja berjumlah 7. Untuk tambo silsilah yang ada di sai batin warga way napal berdasarkan tambo atau silsilah diambil dari keturunan raja-raja kerajaan Brawijaya yang berasal dari Pulau Jawa. Resepsi pernikahan Mengenai adat pernikahan sai batin diawali dengan tangguh duakha yang mana masing-masing mempelai pria/wanita turun kejalan dan di atur oleh sesepuh adat. Alat-alat yang digunakan saat pernikahan : Lampit, kasur, alam gemisegh, adadap, jabakhuang, talam. talam 12 ini utusan dari masing-masing raja. Jadi setiap raja harus mengutus muli batin sebagai tukang yang megang talamnya. Talam 12 melambangkan 12 suku marga. Jadi hinji perwakilan jak masing-masing raja jumlahnya 12 orang makanya disebut lapah talam 12. Jambakhuang dibawa satu orang isinya amplop pakai duit. Adadap yaitu telur yang dikasih bendera dibawa 2 orang. Pemberian gelar/adok...
Ada seekor tawon. Si tawon namanya. Ia tinggal bersama tawon-tawon lainnya di sebuah sarang yang terletak di tengah hutan. Mereka saling bekerja sama untuk mencari makan dan menjaga sarang dari serangan hewan-hewan lainnya. Pada suatu pagi Si tawon mencari makan. Ia terbang mencari kebun bunga. Ia mendengar kabar, di pinggir hutan terdapat kebun bunga. Si tawon terbang bersemangat, meski ia belum mengetahui letak kebun bunga itu. Sambil terbang ia tersenyum. Wajahnya berseri-seri. Terbayang nikmatnya nektar yang akan disantapnya hari itu, jika ia menemukan kebun bunga yang dicarinya. Ketika melewati pohon beringin besar, Si tawon melihat seekor kumbang macan. Si kumbang macan sedang duduk terdiam di atas dahan. Si tawon segera menghampiri. Katanya, “Salam wahai kumbang macan yang perkasa.” Kumbang macan sedikit terkejut mendengar sapaan yang tiba-tiba itu. Ia menganggukkan kepala seraya menjawab, “Salam, wahai tawon.” “M...
Dua pangeran yang sangat mencintai ayahanda mereka. Keduanya tengah menuntut ilmu sebagai bekal untuk kehidupan mereka selanjutnya, termasuk melanjutkan takhta ayahandanya. Setelah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang cukup, kedua pangeran itu pun kembali ke kerajaan. Ketika itu Pangeran Sulung telah mempunyai keterampilan memanah. Ia sangat mahir memanah, bidikan anak panahnya hampir tidak pernah meleset dari sasaran yang ditujunya. Pangeran Bungsu piawai melukis. Lukisan buatan tangannya sangat indah, mirip dengan sesuatu yang menjadi objek lukisannya. Ketika dua pangeran itu tiba di istana kerajaannya, mereka sangat berduka. Ayahanda mereka ternyata telah wafat. Pemerintahan kerajaan untuk sementara dijalankan oleh Menteri Kerajaan. Sebelum wafat, Sang Raja telah berwasiat agar seluruh harta kekayaannya dibagi menjadi dua untuk kedua anaknya. Satu benda sangat berharga peninggalan Sang Raja, yakni cincin ajaib, akan diberikan kepada salah satu dari d...
Hiduplah seekor induk kambing pada zaman dahulu. Si induk kambing mempunyai seekor anak. Keduanya menjadi hewan peliharaan Raja Maskhaja. Pada suatu hari Raja Maskhaja berniat menikahkan putranya dengan putri dari negeri seberang. Karena terjadi musim kemarau yang berkepanjangan, Raja Maskhaja lantas mengundang sanak kerabatnya untuk membantu mewujudkan rencana pernikahan putranya itu. Pada pertemuan dengan seluruh sanak kerabatnya, Raja Maskhaja menyebutkan akan menyembelih dua ekor kambing miliknya. Anak kambing yang tengah berada di bawah rumah pertemuan Raja Maskhaja dengan sanak kerabatnya itu mendengar rencana Raja Maskhaja yang akan menyembelih dirinya dan induknya. Si anak kambing lantas membangunkan induknya yang tengah tidur. Katanya, “Ibu, aku mendengar rencana majikan kita yang akan menyembelih kita pada pesta pernikahan putra majikan kita. Aku sangat takut, Bu! Lantas, apa yang seharusnya kita lakukan?” Induk kambing lalu mengajak anaknya itu unt...