1
696 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Upacara Tarik Batu Kubur
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Upacara Tarik Batu Kubur atau yang dalam bahasa Sumba disebut Tengi Watu merupakan salah satu upacara adat paling besar dalam kehidupan orang Sumba. Mengingat lempengan batu biasanya dibuat di lokasi yang agak jauh dan berbobot sekian ton, tentu diperlukan tenaga ratusan orang untuk membawanya hingga tiba ke lokasi akhir (kampung tradisional) yang umumnya berada di puncak bukit. Pengerahan tenaga kerja dalam jumlah besar jelas memerlukan biaya yang tidak sedikit, untuk makan, minum, peralatan, belum lagi ritual-ritual yang harus diselenggrakan. Dengan kata lain upacara tarik batu adalah upacara yang sangat mahal. Seperti pembangunan rumah adat, pembuatan dan penarikan batu kubur didahului tahap perundingan untuk membicarakan berbagai permasalahan termasuk masalah teknis dan finansial. Setelah kesepakatan ditetapkan maka tahap selanjutnya adalah sebagai berikut: Pencarian Bahan Tahap ini tidak bisa dianggap remeh karena akan mempengaruhi kelancaran tahap-tahap berikutnya. Misa...

avatar
Widra
Gambar Entri
Upacara Kematian Sumba
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Masyarakat Sumba percaya adanya kehidupan sesudah mati. Oleh sebab itu ritual-ritual yang berhubungan dengan kematian dan penguburan menjadi sangat penting. Ini adalah momen tatkala jiwa almarhum dilepas menuju Parai Marapu sehingga perlu dilakukan dengan tata cara yang benar. Tatkala orang Sumba meninggal dunia, jasadnya diletakkan di mbale katounga dalam posisi berbaring atau duduk, ditekukkan sedemikian rupa sehingga mirip janin dalam kandungan sebagai perlambang kelahiran kembali ke dunia arwah. Pengaturan posisi ini tidak dilakukan semaunya tapi merujuk pada kabisu asal almarhum. Jasad tersebut diselubungi degan kain tenun terbaik, yang kian lama kian bertumpuk seiring kedatangan para pelayat yang membawanya sebagai simbol duka cita. Seperti upacara adat besar lain yang dilakukan dalam masyarakat komunal, ritual kematian apalagi penguburan, tak pernah menjadi urusan keluarga inti semata. Bahkan sudah kebiasaan orang Sumba membawa pulang mayat ke kampung besar untuk diurusi selu...

avatar
Widra
Gambar Entri
Bijalungu Hiupaana
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Setiap memasukiawal tahun, tepatnya diakhir Januari atau permulaan Februari, warga Wanokaka menyelenggarakan ritual adat yang disebut Bijalungu Hiupaana yang berpusat di kampung Waigalli. Tanggal pasti ritual ini ditentukan oleh para rato berdasarkan tanda-tanda alam serta perhitungan bulan gelap dan bulan terang. Secara harafiah Bijalungu berarti meletakkan dan yang diletakkan adalah persembahan dan tanda berkat menyambut musim baru, sedangkan Hiupaana adalah nama sebuah hutan kecil berjarak kurang lebih 500m dari Waigalli, tempat tanda berkat tersebut diambil untuk selanjutnya di simpan di loteng rumah adat (uma daluk). Jadi Bijalungu Hiupaana berarti pergi ke hutan Hiupaana, karena di sanalah, tepatnya di sebuah gua kecil yang dianggap sakral, puncak upacara dilaksanakan. Upacara adat besar di Sumba Barat selalu merupakan kronologi dari serangkaian ritual yang berhubungan, yang jika dihitung hingga ke puncak upacara bisa berlangsung berhari-hari bahkan ada yang berminggu-minggu....

avatar
Widra
Gambar Entri
Tragedi Cinta Segitita (Asal Muasal Pasola)
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Alkisah, berabad-abad silam di kampung Weiwuang hidup tiga bersaudara: Ngongu Tau Matutu, Yagi Waikareri dan Ubu Dula. Ketiganya telah menikah dan si bungsu Ubu Dulla memperistri seorang wanita cantik bernama Rabu Kabba. Suatu hari ketiganya turun ke laut untuk mencari ikan yang memang merupakan mata pencaharian mereka, namun tanpa sepengetahuan para istri dan warga Weiwuang mereka terus berlayar hingga ke Muhu Karera, sebuah negeri yang terkenal makmur untuk mengadu nasib. Hari demi hari terus berlalu. Sewaktu mereka tak kunjung pulang, warga yang cemas pun mencari kian kemari. Namun sia-sia, ketiganya bak’ hilang tertelan lautan. Warga Weiwuang yakin mereka telah meninggal dan Rabu Kabba pun dilanda kepedihan tak terperi. Tapi di sisi lain, batinnya menolak percaya Ubu Dulla telah meninggal dan setiap ada kesempatan ia selalu pergi ke tepi pantai dengan harapan suatu hari kelak akan melihat perahu yang membawa suaminya kembali pulang. Akhirnya harapan Rabu kabba terwujud juga. S...

avatar
Widra
Gambar Entri
Wulla Poddu
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Timur

Wulla Poddu berasal dari kata wulla yang berarti bulan dan poddu yang berarti pahit. Jadi secara harafiah Wulla Poddu berarti bulan pahit, disebut pahit karena sepanjang bulan itu ada sejumlah larangan yang harus dipatuhi dan serangkaian ritual yang harus dijalankan. Intinya Wulla Poddu adalah bulan suci. Hampir semua wilayah di Sumba Barat merayakan ritual ini. Di wilayah Lamboya kegiatan berpusat di kampung Sodan dan Kadengar, di Wanokaka berpusat di kampung Kadoku, di Tana Righu berpusat di kampung Ombarade, tapi yang terbesar dari semuanya ada di wilayah Loli. Hampir semua kampung adat utama di wilayah ini merayakan Wulla Poddu, dengan Tambera, Tarung, Bondo Maroto dan Gollu selaku kampung-kampung sentra ritual. Di sepanjang bulan ini banyak orang berburu babi hutan. Hasil buruan diserahkan kepada Rato sambil melantunkan tanya jawab dalam bentuk pantun adat (kajalla). Babi hutan yang pertama kali ditangkap biasanya menjadi indikator hasil panen. Babi jantan berarti hasil panen...

avatar
Widra
Gambar Entri
Woleka
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Timur

Woleka adalah tarian yang dibawakan oleh kaum wanita untuk menyambut kepulangan para pahlawan dari medan perang. Asal mula Tari Woleka : Tari Woleka ini merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT). Asal mula Tari Woleka ini masih belum diketahui secara pasti, namun beberapa sumber mengatakan bahwa tarian ini awalnya ditampilkan untuk menyambut dan mengiringi para tamu penting atau bangsawan yang datang ke sana. Pertunjukan Tari Woleka: Tari Woleka ini biasanya dimainkan oleh para penari pria dan wanita. Jumlah penari biasanya terdiri dari 4-6 penari wanita dan 2-4 orang penari pria tergantung konsep masing-masing kelompok yang membawakannya. Dalam pertunjukannya, diawali dengan formasi penari pria di barisan depan sedangkan penari wanita dibelakangnya. Kemudian dilanjutkan formasi berubah-ubah sesuai dengan sajian utama Tari Woleka. Untuk gerakan penari pria dan wanita dalam Tari Woleka ini biasanya berbeda. Para penari pr...

avatar
Widra
Gambar Entri
Kataga
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Timur

Kataga merupakan sebuah tarian perang yang ditampilkan oleh kaum pria dengan sangat ekspresif dan penuh energidengan mengggunakan kostum adat dan dilengkapi senjata seperti pedang dan perisai. Tari Kataga ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di NTT, khususnya Sumba Barat yang merupakan tempat asalnya. Tarian ini biasanya ditampilkan di berbagai acara adat, penyambutan, maupun pertunjukan budaya. Sejarah Tari Kataga: Konon pada jaman dahulu di Sumba pernah terjadi perang antar kampung atau suku yang disebut dengan perang tanding. Dalam perang tanding tersebut, siapa yang menang harus membawa pulang kepala musuh yang kalah sebagai simbol kemenangan mereka. Kepala tersebut kemudian digantung di Adung pelataran/ Talora. Apabila ada pihak ketiga melakukan perjanjian damai pada kedua pihak, maka tengkorak kepala tersebut bisa dibawa pulang kembali oleh pihak musuh sebagai tanda perdamaian. Setelah perjanjian perdamaian tersebut selesai, biasanya para prajuri...

avatar
Widra
Gambar Entri
Tarian Rangkuk Alu
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Timur

Tari Rangkuk Alu ini awalnya merupakan sebuah permainan tradisional masyarakat Manggarai Folres. Dalam permaianan ini, bambu akan disusun dan dimainkan dengan cara diayunkan seperti menjepit oleh beberapa orang pemain. Salah satu atau dua dari pemain akan melompat-lompat menghindari jepitan dari bambu ini. Pada saat melompat-lompat menghindari jepitan, para pemain seakan melakukan gerakan tari. Dari situlah awal terbentuknya dari gerakan dasar Tari Rangkuk Alu ini. Gerakan para penari dan pemain bambu ini kemudian dipadukan dengan irama musik serta lagu daerah sehingga akan menghasilkan seni yang khas, yakni Tari Rangkuk Alu. Dahulunya, tarian ini sering ditampilkan pada saat usai panen raya dan pada saat bulan purnama. Disaat itulah para remaja berkumpul dan juga meramaikan acara ini. Fungsi Dan Makna Tari Rangkuk Alu: Tari Rangkuk Alu tidak hanya sekedar permainan biasa. Selain sebagai sarana hiburan, Tari Rangkuk Alu juga bisa menjadi sarana edukasi dan pembentukan diri. Dalam...

avatar
Widra
Gambar Entri
Lagenda Loké Nggérang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Timur

Dahulu disebuah dusun kecil bernama Ndoso, hiduplah seorang gadis cantik jelita bernama Nggérang. Dinamakan Nggerang karena kulitnya putih serta berambut pirang. Nggerang dipercayakan sebagai hasil dari perkawinan silang resmi antara manusia dengan makhluk halus dari alam lain, dalam bahasa setempat dinamakan kakartana atau darat atau juga disebut ata pelsina. Ayah Nggerang bernama Awang dan ibunya bernama Hendang. Hnedang ibunda Nggerang dipercayakan berasal dari alam lain atau darat atau kakartana dalam bahsa setempat. Namun, Putri Nggerang ditinggalkan ibunya semasa dia masih balita bukan karena meninggal secara jasmaniah melainkan karena ayah Nggerang, Awang telah melanggar pantangan sebanyak sebanyak tiga kali. Bagi Hendang itu adalah jumlah ayng tidak lumrah lagi. Kisah ini terjadi ketika Hendang pergi timba air, Nggérang yang masih bagi bayi dijaga dan digendong bapaknya Awang.Hendang memberi pesan kepada Awang. “jika anak ini menangis janganlah kau dendangkan lagu ini...

avatar
Widra