Konon katanya terdapat beberapa penghuni yang mendiami Flores, sekumpulan makhluk yang disebut sebagai Ebu Gogo . Ebu secara harafiah berarti 'nenek', dan Gogo berarti 'pemakan daging', dimana ketika disambung, Ebu Gogo berarti 'nenek pemakan daging'. Mereka sendiri di deskripsikan oleh para Nage, suku pribumi yang berasal dari Flores, sebagai kanibal dengan perawakan seperti manusia. Mereka dikenal dapat memakan semuanya, dari anak babi, anak anjing, bahkan anak manusia. Mereka diberitakan memiliki tubuh kecil dengan tinggi sekitar 1 - 1.5 m, hidung yang datar dan lebar, mulut yang besar, tubuh yang dipenuhi rambut, dan telinga yang menjulur. Menurut para Nage, Ebu Gogo sudah ada pada saat jaman penjajahan Portugis. Beberapa sumber juga mengatakan bahwa mereka bertahan hingga abad ke-20, tetapi diburu habis oleh warga Flores. Pemusnahan ini diduga karena Ebu Gogo sering kali mencuri persediaan makanan warga setempat dan menculik anak-anak. #O...
Upacara Kelah Mungkin ini pertama kali anda mendengar upacara ini, namun asal anda tahu ini merupakan puncak upacara adat dalam kehidupan manusia. Upacara Kelah ini berasal dari wilayah Manggarai, baik Manggarai Barat, Timur, dan Raya. Upacara ini merupakan ritual pelepasan resmi arwah ke dunia lain. Dalam keyakinan adat orang Manggarai, kehidupan orang hidup dan mati diibaratkan dipisahkan oleh air, dimana Kelah ini merupakan upacara pengantaran arwah tersebut melewati sisi lain dari air. Upacara Kelah ini merupakan upacara penutup dari kehidupan manusia. Piar Sumpeng salah satu upacara khas Manggarai juga menjadi upacara pengawalan kehidupan manusia. Upacara ini dilaksanakan saat bayi pertama lahir ke dunia. Ada hal yang menjadi alasan penting kenapa Kelah dilaksanakan : supaya arwah tersebut tidak bergentayangan lagi. Kelah dapat berlangung kapan saja. Setelah seseorang meninggal pihak keluarga menentukan bulan kapan kelah dilaksanakan biasanya dilakukan setelah...
Maso Minta. Kalian yang berasal dari Nusa Tenggara Timur pastinya pernah mendengar tentang maso minta. Maso minta adalah nama prosesi lamaran di daerah Indonesia Timor. Bagi pemuda timor, maso minta (lamaran) bisa jadi sangat menakutkan. Bukan, bukan takut ditolak oleh gadis pujaan, tapi takut akan harga mas kawin yang diminta. Ya, memang harga mas kawin yang dipatok kadang sangat tidak masuk akal. Mereka harus menyerahkan mas kawin mulai dari hewan ternak hingga sembako. Bisa sapi, kambing atau babi yang terkadang bukan dihitung berapa ekor, tetapi berapa kandang. Belum lagi ditambah baju, kosmetik dan sembako. Mas kawin ini disebut dulang. Prosesi ini diawali dengan kedatangan calon mempelai pria beserta keluarganya ke kediaman calon mempelai perempuan disertai juru bicara. Juru bicara ini yang nantinya akan melakukan tawar menawar mengenai harga mas kawin dengan pihak perempuan sampai tercapai kesepakatan. Setelah tercapai kesepakatan, prosesi dilanjutkan dengan sir...
Pada zaman dahulu kala, hiduplah sebuah keluarga kecil, yang terdiri dari pasangan suami istri dan dikaruniai dua orang anak. Karunia anak pertama di beri nama Kopong,dan yang bungsu diberi nama Barek. Kehidupan dari keluarga ini sangatlah berkekurangan. Ayah dari Kopong dan Barek bernama Demon yang bekerja sebagai pemungut kayu bakar dan hasil pungutan dijual untuk menghasilkan uang,sedangkan ibu mereka bernama Benga, yang bekerja sebagai pengurus rumah tangga. Disuatu ketika tepatnya malam hari,duduklah suami istri beserta dua orang anaknya untuk makan malam bersama. Disela makan malam,terlintas dipikiran Demo yang ingin mengatakan sesuatu kepada sang istri. Dan seusai makan malam, Demon memerintah Kopong dan Barek untuk segera tidur, karena ada sesuatu yang ingin dibicarakan kepada sang istri, yang mana tidak boleh diketahui oleh Kopong dan Barek. Sesuai perintah, akhirnya keduanya pun beranjak bangun dari tempat duduk dan tidur. Disela perbincangan sang suami dan istrinya, s...
Sepak Bola Api atau Laliang merupakan permainan tradisional khas Indonesia. Permainan ini berasal dari daerah Sumba Barat NTT tetapi sudah menyebar juga ke Pulau Jawa. Laliang hanyalah permainan sepak bola biasa yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari lima orang. Bedanya seperti namanya, bola yang dimainkan adalah bola api yang terbuat dari batok kelapa yang sudah kering, lalu direndam minyak tanah selama beberapa hari, kemudian dibakar. Biasanya Laliang dimainkan pada malam hari oleh santri-santri di pesantren pada Bulan Ramadhan. Sebelum bermain, biasanya santri-santri melakukan syarat khusus (ritual), setiap daerah mempunyai ritualnya masing-masing. Tentu permainan ini hanya boleh dimainkan oleh orang dewasa, bahaya jika yang memainkan bola api adalah anak-anak tanpa pengawasan orang dewasa. Selain itu, permainan ini juga membutuhkan keberanian dan kekuatan karena resiko cederanya cukup besar. Bagaimana tidak? kulit orang yang memainkan sangat mungkin m...
Sepak Bola Api atau Laliang merupakan permainan tradisional khas Indonesia. Permainan ini berasal dari daerah Sumba Barat NTT tetapi sudah menyebar juga ke Pulau Jawa. Laliang hanyalah permainan sepak bola biasa yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari lima orang. Bedanya seperti namanya, bola yang dimainkan adalah bola api yang terbuat dari batok kelapa yang sudah kering, lalu direndam minyak tanah selama beberapa hari, kemudian dibakar. Biasanya Laliang dimainkan pada malam hari oleh santri-santri di pesantren pada Bulan Ramadhan. Sebelum bermain, biasanya santri-santri melakukan syarat khusus (ritual), setiap daerah mempunyai ritualnya masing-masing. Tentu permainan ini hanya boleh dimainkan oleh orang dewasa, bahaya jika yang memainkan bola api adalah anak-anak tanpa pengawasan orang dewasa. Selain itu, permainan ini juga membutuhkan keberanian dan kekuatan karena resiko cederanya cukup besar. Bagaimana tidak? kulit orang yang memainkan sangat mungkin m...
Indonesia adalah negara yang banyak pulaunya. Sebagian telah banyak dikenal orang dan tidak sedikit yang tidak dikenal. Salah satunya adalah Pulau Sawu, yaitu pulau yang diduduki suku Sawu atau Sabu. Sedikit yang menarik dari masyarakat Suku Sawu adalah mengenai kematian atau upacara kematian. Tidak dapat disangkal bahwa terdapat bermacam cara untuk upacara kematian yang terdapat di Indonesia. Menurut Suku Sawu, terdapat dua jenis kematian, yakni made nata (=mati manis/mati wajar) dan made haro (=mati asin/mati tidak wajar). Klasifikasi kematian itu didasarkan pada cara terjadinya. Kematian wajar dan melewati proses berangsur-angsur seperti menderita penyakit, misalnya, tergolong mati manis atau mati wajar. Sebaliknya, yang tiba-tiba dan dianggap belum saaatnya, tergolong mati tidak wajar, misalnya saja disambar pertir, jatuh dari pohon, tenggelam, terkena benda tajam, dan bunuh diri serta lain sebagai nya. Kedua jenis kematian itu menyebabkan adanya perbedaan upacara. T...
Sasando berasal dari kata sari (petik) dan sando (bergetar). Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang laki - laki bernama Sanggu Ana di Pulau Dana bersama anaknya yaitu Nale Sanggu. Pulau kecil dekat pulau Rote Nusa Tenggara Timur. Waktu itu pulau tersebut masauk ke dalam daerah kekeasaan Raja Taka La'a. Sanggu adalah warga Nusa Ti'i di Pulau Rote Barat Daya. Di tempat tinggalnya Sanggu di kenal sebagai nelayan yang ulung dan seorang pemusik yang hebat. Pada suatu hari ia dan teman - temannya pergi menangkap ikan di laut. Di tengah laut mereka di hadang oleh ombak besar yang menghantam perahu mereka sehingga pecah berkeping - keping. Akhirnya ia dan teman - teman terdampar di sebuah pulau yaitu pulau Dana. Seorang Raja yang berkuasa di sana menahan Sanggu dan kawan - kawannya. Raja Dana memiliki seorang Putri yang sangat cantik. Setelah beberapa lama Sanggu dan kawan - kawannya di tahan, sang Putri Raja mengetahui jika Sanggu seorang pemusik yang hebat. Dan meminta di buatkan al...
Bila kita telisik dari segi kekayaan alam, bahasa, dan adat, kita tidak dapat menyangkal bahwa Indonesia diwarnai keragaman budaya dari Sabang hingga Merauke. Namun, ada kalanya pemahaman dan daya tahan fisik masyarakat dalam menguasai dan mengungkapkan rahasia-rahasia alam negara Macan Asia yang tertidur ini sangatlah terbatas. Oleh karena itu, budaya antar suku yang melimpah ruah ini sayangnya belum disadari oleh segenap bangsa Indonesia. Dapat kita angkat sebuah kepulauan bagian tenggara Indonesia sebagai salah satu lambang keindahan dan kebudayaan yang unik ini: Nusa Tenggara Timur, kepulauan jajahan Portugis dan Belanda. Terdiri dari beberapa pulau, antara lain Flores, Sumba, Timor, Alor, Sabu, Adonara, Solor, dan Komodo, Nusa Tenggara Timur terdiri dari sekitar 550 pulau. Meski provinsi beribukota Kupang ini kini didominir oleh Agama Kristen, dapat kita lihat dari cara mereka membangun rumah dan perkampungan, menyelanggarakan kegiatan dan upacara, serta mengu...