Bila kita telisik dari segi kekayaan alam, bahasa, dan adat, kita tidak dapat menyangkal bahwa Indonesia diwarnai keragaman budaya dari Sabang hingga Merauke. Namun, ada kalanya pemahaman dan daya tahan fisik masyarakat dalam menguasai dan mengungkapkan rahasia-rahasia alam negara Macan Asia yang tertidur ini sangatlah terbatas. Oleh karena itu, budaya antar suku yang melimpah ruah ini sayangnya belum disadari oleh segenap bangsa Indonesia. Dapat kita angkat sebuah kepulauan bagian tenggara Indonesia sebagai salah satu lambang keindahan dan kebudayaan yang unik ini: Nusa Tenggara Timur, kepulauan jajahan Portugis dan Belanda.
Terdiri dari beberapa pulau, antara lain Flores, Sumba, Timor, Alor, Sabu, Adonara, Solor, dan Komodo, Nusa Tenggara Timur terdiri dari sekitar 550 pulau. Meski provinsi beribukota Kupang ini kini didominir oleh Agama Kristen, dapat kita lihat dari cara mereka membangun rumah dan perkampungan, menyelanggarakan kegiatan dan upacara, serta mengukir patung-patung dan lukisan bahwa mereka pada suatu saat memuja nenek moyang dan makhluk-makhluk supranatural, yaitu para dewa. Untuk memberi penghormatan dan ucapan terima kasih pada jasa para leluhur, mereka menyelenggarakan Upacara Adat Reba dimana tari-tarian seperti Tari Perang dan Tari Gareng Lameng serta beberapa nyanyian diadakan, dipimpin oleh pater atau romo. Reba bukanlah sekedar pesta namun juga merupakan wujud gaja gora masyarakat Ngada dalam menjaga nuansa rohani. Sampai saat ini, kepercayaan dan seni budaya mereka tetap berkembang seiring dengan Agama Kristen dan Katolik yang ditanam oleh bangsa Portugis dan Belanda.
Gema-gema petikan dari alat musik Sasando yang berasal dari Nusa Tenggara Timur mewarnai bagian tenggara Negara Seribu Pulau ini. Kesenian petikan dawai yang merupakan warisan Indonesia sendiri merupakan simbol kekayaan seni budaya yang sayangnya masih tersembunyi. Alat musik Sasando membantu mengiringi lagu-lagu daerah seperti Anak Kambing Saya dan Potong Bebek Angsa, yang tentunya masih kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Meski banyak dari kita yang dapat dibilang kurang menghargai atau bahkan menyadari kekhasan alat musik ini, Sasando justru dinikmati oleh pecinta-pecinta musik dari Australi dan Eropa.
Singkat kata, Nusa Tenggara Timur memiliki sebuah peran yang penting dalam seni kebudayaan Indonesia yang direnda dengan akulturasi dan keunikan budaya lokal. Salah satu pelajaran berharga yang dapat kita petik dari kekhasan kesenian NTT ialah, terlepas dari besar atau kecilnya suatu suku, setiap budaya yang tertanam di antara ribuan-ribuan pulau tanah air berperan sebagai benih keanekaragaman budaya yang terbentang di negara nusantara ini. Indonesia mencerminkan kekayaan budaya yang melampaui negara-negara lain – sesungguhnya benih-benih tersebut layak dilestarikan dengan penuh cinta dan rasa kebangsaan.
Daftar Pustaka
Britannica, The Editors of Encyclopaedia. “East Nusa Tenggara.” Encyclopædia Britannica, Encyclopædia Britannica, Inc., 12 Sept. 2013, www.britannica.com/place/East-Nusa-Tenggara.
“Desinta Putri.” Budaya Nusa Tenggara Timur, salkomsel-bloggue.blogspot.com/2012/03/budaya-nusa-tenggara-timur.html.
“Kebudayaan Nusa Tenggara Timur.” KebudayaanIndonesia.Com - Ragam Budaya Indonesia, www.kebudayaanindonesia.com/2014/04/kebudayaan-nusa-tenggara-timur.html.
“Upacara Adat Reba.” Wisata Nusa Tenggara, 29 Oct. 2010, wisatanusatenggara.wordpress.com/wisata-nusa-tenggara-timur/upacara-adat-reba/.
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.