Tjikar merupakan salah satu alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat umum pada zaman bapak saya di pedesaannya. Biasa digunakan untuk mengangkut hasil paska panen kacang tanah, jagung, padi, kedelai, tebu, buah buahan, dan produk agrikultural dan lain lain. Tjikar dibuat dengan konstruksi kayu dengan lebar kira kira 2 meter dan panjang 3-4 meter, tinggi baknya sendiri sekitar 1,5 meter dari lantai bak, biasa ditutup dengan atap rumbia, rodanya sendiri juga terbuat dari kayu dan bagian yang kontak dengan tanah diberi lempengan besi melingkar roda yg tipis untuk membantu melindungi struktur kayu menjadi lebih kuat, kemudia tjikar ditarik sapi biasanya 2 ekor, jika ditarik hanya satu tidak kuat dan tidak stabil dikarenakan jalan tanah tidak selalu halus. Tjikar ini sendiri sering digunakan bapak saya waktu masa kecilnya untuk membantu petani lokal mengumpulkan hasil panennya.
Jajanan yang satu ini memang sudah sangat sulit ditemukan. Bentuknya yang mirip dengan lontong dan tekstur yang kenyal membuat jajanan ini banyak diminati masyarakat Nganjuk dan dan sekitarnya. Jajanan ini bernama Dumbleg yang hanya bisa ditemukan di daerah wilayah Kecamatan Gondang dan Kecamatan Rejoso , Kabupaten Nganjuk , Jawa Timur . Tepatnya di Pasar “Pon” Gondang dan Pasar “Kliwon” Rejoso . Dumble g merupakan jajanan tradisional Nganjuk . Makanan yang memiliki rasa manis dan legit ini terbuat dari tepung beras, gula jawa serta santan. Makanan berbentuk lontong berwarna coklat (manis) ada juga yang putih (gurih) ini memiliki keunikan dari sisi bungkusnya yaitu dibungkus dengan pelepah jambe (pinang) kemudian dijahit disisi samping serta bagian bawahnya. Ini menjadikan rasa Dumbleg semakin enak dan gurih. Ada dua rasa untuk Dumbleg , Dumbleg merah untuk rasa gula merah dan Dumbleg putih untuk rasa santan. Kedua rasa ini tak pe...
Larung Tumpeng merupakan tradisi masyarakat yang berada di Telaga Sarangan. Tradisi ini merupakan tradisi tahunan yang diadakan pada hari Jumat Pon dengan tujuan mengucap syukur dan memohon keselamatan kepada penunggu Telaga Sarangan. Selain tujuran ritual, Larung Tumpeng ini juga memiliki tujuan agar menambah daya tarik pengunjung Telaga Sarangan sebagai salah satu objek wisata alam yang terletak di Jawa Timur. Perlengkapan yang dibawa pada tradisi Larung Tumpeng ini adalah tumpeng nasi raksasa dan beberapa sayuran dan buah-buahan yang ditumbuhkan di Sarangan. Tumpeng raksasa ini memiliki tinggi sekitar 3 meter yang diletakkan pada wadah kayu yang sangat besar. Prosesi Larung Tumpeng di Telaga Sarangan ini biasanya diawali dengan memikul tumpeng beserta sesaji-sesaji lainnya dari Balai Kelurahan Sarangan menuju Punden Desa Sarangan. Di punden desa inilah sesepuh desa membacakan doa. Setelah itu, tumpeng dibawa mengelilingi Telaga Sarangan menggunakan perahu untuk dilarungka...
Tari Salipuk adalah tarian asli dari kota Nganjuk, tarian ini ditarikan oleh sepasang muda mudi yang berarti tarian pergaulan Tari Salipuk adalah pengembangan dari Tari Tayub yang sebelumnya sudah ada di Nganjuk, Tari ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda yang berawal dari pengamen yang bernama Salipuk, pekerjaan setiap hari adalah berkeliling kampung untuk menghibur orang sambil membawa kendang. Orang-orang sangat menyukai hiburan yang diberikan oleh Salipuk, sehingga dia sering dipanggil ke kampung-kampung untuk menghibur orang. Lalu dia akhirnya mengembangkannya menjadi tari yang berpasangan. Sampai saat ini tari Salipuk masih banyak ditarikan pada acara-acara tertentu seperti acara resmi, acara perkawinan atau pada saat upacara adat. Meskipun tarian ini hanya melibatkan dua orang, tetapi atraksi tari ini membutuhkan tempat yang luas karena gerakannya sangat dinamis dan penarinya harus berlari kesana-kemari. Tari Salipuk menggunakan iringan musik tradisional Jawa dengan te...
BANYUWANGI – Masyarakat Using Banyuwangi memiliki banyak tradisi di bulan Syawal. Selain Seblang, Barong Ider Bumi, setiap usai Lebaran ada tradisi Puter Kayun. Puter Kayun adalah tradisi napak tilas masyarakat Using Boyolangu, Kecamatan Giri Banyuwangi dengan cara beramai-ramai naik delman. Ritual ini digelar satu tahun sekali, tepatnya hari ke-10 bulan Syawal. Ratusan warga ini mengendarai dokar (delman) dari Kelurahan Boyolangu menuju Pantai Watu Dodol sejauh lima belas kilometer. Seperti siang tadi, Jumat (15/7), belasan dokar dihias aneka bunga cantik dan beragam asesoris yang menarik, layaknya andong wisata. Dokar-dokar ini adalah milik warga Boyolangu yang memang masih memegang adat Puter Kayun. Puter Kayun dibuka oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Dalam kesempatan itu, Bupati Anas mengatakan bahwa tradisi puter kayun yang masuk Banyuwangi Festival ini berasal dari masyarakat yang tumbuh dari bawah. Bupati pun bangga bahwa tradisi p...
Malam Midodareni adalah salah satu ritual dalam proses pernikahan adat Jawa yang terjadi semalam sebelum pernikahan, dimana mempelai pria tidak diperbolehkan untuk bertemu dengan mempelai wanita. Dalam istilah modern, Midodareni juga bisa dikenal dengan nama pingitan. Malam Midodareni berasal dari legenda antara Jaka Tarub dan istrinya Dewi Nawangwulan. Konon, Dewi Nawangwulan kembali ke bumi untuk mengunjungi anaknya, Dewi Nawaningsih, pada malam sebelum pernikahannya. Dari cerita inilah, muncul Midodareni yang berasal dari istilah "widodari" atau "bidadari". Artinya, masyarakat percaya bahwa bidadari dari kayangan akan menyambangi rumah mempelai wanita untuk membuatnya menjadi cantik seperti bidadari pada hari pernikahannya esok. Midodareni sendiri biasanya dilaksanakan pada malam hari setelah proses siraman. Ritual ini dilaksanakan dengan melakukan doa bersama antara keluarga dan kerabat yang bersangkutan, dimana mempelai wanita akan tetap berada di dalam kamar dan memper...
Seperti diketahui banyak orang, jaranan merupakan salah satu tarian tradisional khas Kediri. Selain sebagai hiburan, seni jaranan juga dikenal sebagai alat pemersatu masyarakat di Kediri. Meski berupa tarian, jaranan memiliki ciri tersendiri, baik dari tarian, pakaian yang dikenakan, serta irama yang mengiringinya. Kesenian jaranan asli Kediri, biasa diiringi dengan berbagai alat musik, seperti gamelan, gong, kendang, kenong. Sedangkan, dilihat dari tariannya, ada 2 macam tarian yang digunakan, yaitu tarian pegon atau jawa, dan tarian senterewe yakni gabungan antara tarian jawa dengan tarian kreasi baru. Jaranan, sebenarnya menggambarkan cerita masa lalu, ketika Raja Bantar Angin, seorang raja dari Ponorogo bermaksud melamar Dewi Songgolangit, putri cantik dari kerajaan Kediri, atau yang biasa disebut juga dengan Dewi Sekartaji atau Galuh Candra Kirana. Konon, karena wajahnya jelek, Raja Bantar Angin akhirnya menyuruh Patihnya, yang bernama Pujangga Anom, seorang pat...
Kain tenun ikat adalah salah satu kriya tenun Indonesia. Perbedaan kain tenun ikat dengan tenun biasa adalah prosesnya. Untuk kain tenun ikat sendiri mengaruskan pembuat untuk membungkus (mengikat) helai-helai benang dengan tali plastik sesuai dengan motif sebelum ditenun. Ketika dicelup, bagian benang yang diikat dengan tali plastik tidak akan terwarna dan menimbulkan corak tertentu. Berlokasi di Jalan Kyai Haji Agus Salim, Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur; terdapat beberapa pengrajin kain tenun ikat. Bahkan disebabkan oleh banyaknya pengrajin tenun ikat yang bernaung di beberapa unit usaha kecil menengah (UKM), wilayah ini dijuluki dengan kampung industri tenun ikat bandar kidul. Untuk kain tenun ikat produksi wilayah tersebut dinamain dengan tenun ikat bandar (sesuai dengan nama kelurahan tersebut). Kain tenun Bandar tidak mudah ditemukan di semua wilayah, karena memiliki keunggulan-keunggulan yang membuat bany...
Kisah Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartajai merupakan cerita rakyat yang berasala dari Jawa Timur lebih tepatnya di Kota Kediri. Dewi Sekartajai sendiri merupakan putri dari Kerajaan Daha Kediri. Dikisahkan Panji Inu Kertapati pergi mencari Candrakirana, kekasihnya yang telah lama meninggalkan kerajaan. Inu Kertapati menyamar dengan nama Panji Angronakung, ditemani oleh beberapa orang saudaranya yang juga menyamar tokoh lain. Setelah sampai di kerajaan Ngurawan, Panji mengabdi pada raja dan menjadi abdi kesayangan raja Nguraman. Selama mengabdi, Panji jatuh cinta pada Nawangresmi, anak Demang Wengker. Nawangresmi akhirnya diperistri Panji. Selain menjalin cinta dengan Nawangresmi, Panji juga menjalin cinta dengan puteri raja yang kemudian ia jadikan pula sebagai istrinya. Nawangresmi sebagai istri Panji diajak tinggal bersama di istana. Tiap hari Nawangresmi tidak tahan menanggung sakit hati karena meyaksikan suaminya sedang bermesraan dengan putri raja, istri muda Panji. Kar...