Paren adalah semacam raja didalam kalangan Dayak Kenyah. Jika seorang paren meninggal dunia dan hendak dimakamkan maka akan ada tanda-tanda alam yang menyertainya yaitu akan muncul fenomena alam seperti “halo matahari” (cincin disekitar matahari) dan munculnya beberapa binatang disekitar area pemakaman seperti kijang, kancil, burung dan ular. Konon juga biasanya buah-buahan seperti durian, rambutan tidak berbuah selama 1-2 tahun, dan pada saat kaum paren meninggal akan diikuti dengan adanya guntur dan petir walaupun itu disiang hari bolong, biar musim kemarau biasanya ada hujan deras walaupun hanya 1 hari saja, apabila meninggalnya tengah hari yang cerah tiba-tiba langit menjadi gelap diselingi Guntur dan petir. Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/12/08/fenomena-alam-ketika-pemakaman-paren-raja-kenyah/
Suku Kenyah adalah suku Dayak [2] yang termasuk rumpun Kenyah-Kayan-Bahau yang berasal dari dataran tinggi Usun Apau, daerah Baram, Sarawak . Dari wilayah tersebut suku Kenyah memasuki Kabupaten Malinau , Kalimantan Timur melalui sungai Iwan di Sarawak terpecah dua sebagian menuju daerah Apau Kayan yang sebelumnya ditempati suku Kayan dan sebagian yang lainnya menuju daerah Bahau . Pergerakan suku ini menuju ke hilir akhirnya sampai ke daerah Mahakam dan akhirnya sebagian menetap di Kampung Pampang Samarinda Utara, Samarinda . Sebagian lagi bergerak ke hilir menuju Tanjung Palas. Suku Kenyah merupakan 2,4% penduduk Kutai Barat . [3] Suku Kenyah terbagi menjadi Kenyah Dataran Rendah dan Kenyah Dataran Tinggi /Usun Apau Kenyah. Seni budaya suku Kenyah sangat halus dan menarik, sehingga ragam seni hias banyak dipakai pada bangunan-bangunan di Kalimantan Timu...
Amplang merupakan cemilan ringan sebagai oleh-oleh khas Balikpapan, Kalimantan Timur yang tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Balikpapan. Amplang sendiri merupakan kerupuk yang terbuat dari ikan tenggiri. Ikan tenggiri ini banyak didapat dari sungai Mahakam (salah satu sungai terbesar di Indonesia) yang letaknya berada di Samarinda, ibu kota Kalimantan Timur. Amplang ini sendiri sering disebut sebagai Amplang kuku macan karena memang bentuknya seperti kuku macan. Selain bentuknya yang unik, rasa Amplang ini memang enak dan gurih, karena terbuat dari berbagai macam rempah seperti bawang, merica, garam dan lainnya. Rasa dari Amplang ini memang tidak mudah dilupakan karena berbeda dari cemilan-cemilan khas daerah lain. Untuk harga Amplang, pastinya bervariasi dan berbeda antara satu toko dengan yang lainnya. Umumnya, harga per kilogramnya ialah 80.000-90.000. Jika ingin membeli sedikit atau sekitar 200 gram, harganya sekitar 20.000 an. Ada juga yang berkisar antara 40.000-45.000,...
Masjid At-Taqwa adalah salah satu masjid paling terkenal sekaligus terbesar kedua di Kota Balikpapan, Masjid ini berdiri di lahan sebesar 5.628 m 2 yang terletak di daerah pesisir pantai Balikpapan dan juga terletak di pinggir jalanan utama Kota Balikpapan. Masjid ini berdiri pada sekitar tahun 1950 ketika daerah Balikpapan masih dikuasai oleh Belanda, pembangunan masjid ini diprakarsai oleh beberapa ulama, yaitu: Al Habib Ghasim Bahasim, Al Habib Ali Assegaf, H. Abdul Malik, H. Kai Kintang, H. Bahrun, H. Abdul Ghani, H. Abdul Ramli, dan beberapa ulama serta tokoh masyarakat lainnya. Sejak awal dibangun, masjid ini sudah mengalami empat kali renov besar besaran serta berubah-ubah namanya. mulai pada tahun 1950, nama masjid ini adalah Masjid Jami' At-Taqwa, kemudian setelah renovasi pada tahun 1970-an, nama masjid ini diubah menjadi Masjid Raya At-Taqwa, lalu pada tahun 1998 masjid ini direnovasi lagi dan diubah namanya menjadi Masjid Agung At-Taqwa Balikpapa...
Tahukah Anda, Legenda Puteri Petung ? Putri Petung adalah mitologi penduduk Paser (Kalimantan Timur) yang diyakini sebagai pemimpin atau ratu pertama kerajaan Sadurengas. Konon di daerah Paser penduduknya masih sederhana kehidupannya. Belum memiliki tata aturan dalam kehidupan bermasyarakat. Keadaan penduduk tidak tentram tidak menentu, saling silang tikai. Dan disebabkan karena belum adanya pemimpin atau belum ditemukannya seorang yang dapat dijadikan pemimpin mereka. Di situlah banyak masyarakat yang sering terjadi pertikaian kesalahpahaman dan pembunuhan yang tidak bisa terelakkan. Dan masyarakat sering berpindah ladang dan pindah tempat, tidak ada kepastian dalam kehidupan. Masyarakat berburu hewan untuk dimakan bersama keluarga dan dibagi rata dengan teman-temannya. Ditengah kehidupan yang sarat pertikaian dan pertentangan, muncul lah dua orang yang oleh masyarakat tidak diketahui asal-usulnya. Pastinya, kedua orang tua itu bukan masyarakat atau orang yang berada di l...
Saat pecahnya Perang Gowa , pasuka Belanda di bawah Laksamana Speelman memimpin Angkatan Laut Belanda menyerang Makassar dari laut, sementara Arung Palakka yang mendapat bantuan dari Belanda karena ingin melepaskan Bone dari penjajahan Sultan Hasanuddin (Raja Gowa) menyerang dari daratan. Pada akhirnya, Kerajaan Gowa dapat dikalahkan dan Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani perjanjian yang dikenal dengan Perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November 1667 . Sebagian orang Bugis Wajo dari Kerajaan Gowa yang tidak mau tunduk dan patuh kepada isi Perjanjian Bongaya, tetap meneruskan perjuangan dan perlawanan secara gerilya melawan Belanda. Ada pula yang hijrah ke pulau-pulau lain, di antaranya ke daerah Kesultanan Kutai . Mereka adalah rombongan yang dipimpin oleh La Mohang Daeng Mangkona yang bergelar Pua Ado. Rombongan yang dipimpin La Mohang ini hijrah ke Kesultanan Kutai pada 1668 . Kedatangan orang-orang Bugis Waj...
Amplang adalah makanan khas yang berasal dari daerah Kalimantan Timur. Makanan ini sering digunakan sebagai makanan sampingan diatas meja makan bersama nasi, sayur, dan lauk lainnya. Selain sebagai hidangan, makanan ini sering diberikan sebagai oleh-oleh khas dari Kalimantan timur. Meskipun anda tidak dapat mengunjungi daerah kalimantan timur, Amplang dapat dimasak sendiri dan cara memasaknya pun sederhana. Yuk, mari kita lihat! Berikut Cara Pembuatan Amplang: 1 kg Daging Ikan Tenggiri 2 kg Tepung Tapioka Air 750 ml 4/5 ons Garam Bumbu penyedap secukupnya 5 siung Bawang Putih Tambahkan Cita Rasa seperti Udang ebi, keju, pedas, atau yang anda sukai. Langkah Memasak Ikan Tenggiri Dibersihkan Dari sisik dan durinya Giling Daging Ikan Hingga Halus, Kemudian Campurkan ke Tepung, Air, Garam maupun penyedap yang anda sukai, Aduk hingga merata. Ambil sedikit dari adonan, kemudian ben...
Asal-usul nama Kota Tanah Grogot berdasarkan cerita setempat tidak dapat dilepaskan dari peristiwa sejarah di Sulawesi Selatan . Menurut Lontara Wajo dikisahkan ketika Raja Bone La Patau Matanna Tika mengundang Arung Matoa Wajo La Salewangeng untuk menghadiri pesta melubangi telinga putrinya. Bersamaan dengan itu ikut pula La Madukelleng . Sebagaimana kebiasaan bahwa sudah menjadi kegemaran bangsawan Bugis dalam setiap pesta raja-raja pada masa dahulu sering mengadakan pesta sabung ayam. Pada pelaksanaan sabung ayam tersebut terjadi ketidakadilan dalam penyelenggaraan acara, saat ayam putera Raja Bone mati dikalahkan oleh ayam Arung Matowa Wajo. Kemenangan itu tidak diakui oleh orang Bone dan mereka berpendapat bahwa pertarungan tersebut sama kuatnya. Hal ini menyebabkan terjadinya keributan dan berujung pada perkelahian yang...
buras dari kalimantan berbeda dari buras makassar yang lebih sering kita kenal. lainya buras makassar yang disantap dengan cotto makassar buras asli banjarmasin ini disantap dengan kuah ikan. pada dasarnya buras tidak berbeda jauh dengan lontong pada umumnya , tetapi yang unik merupakan cara pembuatanya yang khas Bahan: 1 liter beras 1.000 ml santan Daun salam secukupnya Garam secukupnya Daun pisang secukupnya Tali rafia secukupnya Bumbu Halus Telur Pindang: 3 buah cabai merah 3 butir kemiri 5 buah bawang merah 3 siung bawang putih Garam secukupnya Asam Jawa secukupnya Gula merah secukupnya Bahan Lainnya: Telur ayam rebus, kupas Cabai hijau secukupnya, dirajang Bawang merah secukupnya, dirajang Bawang putih secukupnya, dirajang Cara Membuat: Pertama, silahkan membersihkan beras dari gabah dan kotoran lainnya kemudian cuci hingga bersih Kukus beras tersebut hingga setengah matang. Lalu campurkan santan, daun salam dan garam untuk mengaroninya bersama beras tersebut...