×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Masjid Ikonik

Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Provinsi

Kalimantan Timur

Asal Daerah

Balikpapan

Masjid At-Taqwa Balikpapan

Tanggal 08 Aug 2018 oleh Iqbalamru_ .

Masjid At-Taqwa adalah salah satu masjid paling terkenal sekaligus terbesar kedua di Kota Balikpapan, Masjid ini berdiri di lahan sebesar 5.628 myang terletak di daerah pesisir pantai Balikpapan dan juga terletak di pinggir jalanan utama Kota Balikpapan. 

Masjid ini berdiri pada sekitar tahun 1950 ketika daerah Balikpapan masih dikuasai oleh Belanda, pembangunan masjid ini diprakarsai oleh beberapa ulama, yaitu: Al Habib Ghasim Bahasim, Al Habib Ali Assegaf, H. Abdul Malik, H. Kai Kintang, H. Bahrun, H. Abdul Ghani, H. Abdul Ramli, dan beberapa ulama serta tokoh masyarakat lainnya. Sejak awal dibangun, masjid ini sudah mengalami empat kali renov besar besaran serta berubah-ubah namanya. mulai pada tahun 1950, nama masjid ini adalah Masjid Jami' At-Taqwa, kemudian setelah renovasi pada tahun 1970-an, nama masjid ini diubah menjadi Masjid Raya At-Taqwa, lalu pada tahun 1998 masjid ini direnovasi lagi dan diubah namanya menjadi Masjid Agung At-Taqwa Balikpapan, namun masyarakat setempat biasa menyebutnya hanya dengan "Masjid At-Taqwa". Terakhir pada tahun 2004, masjid ini direnovasi lagi hingga berhasil menjadi masjid terbesar di Balikpapan hingga pada tahun 2017. Karena pada tahun 2017, Masjid Islamic Center Balikpapan telah diresmikan sekaligus pula menjadi masjid terbesar di Balikpapan sejak saat itu dan mengalahkan Masjid At-Taqwa.

Masjid ini terletak di posisi yang sangat strategis, yaitu di pinggir jalan protokol dan di sebelah kantor walikota Balikpapan , maka banyak hal yang dilakukan oleh panitia untuk menjadikan masjid ini sangat menarik untuk dikunjungi, salah satu hal paling menonjol dari masjid ini adalah 4 menaranya yang menjulang tinggi, dan juga berada di daerah yang cenderung datar dibandingkan daerah lain di Balikpapan yang berbukit membuat 4 menara ini menjadi sangat menonjol pada siang hari, terlebih saat malam hari. saat malam hari, 4 menara masjid ini dengan konstan dan lembut berganti warna secara perlahan, mulai dari biru, hijau, hingga ungu.

Ketika memasuki masjid ini, kita akan menemukan bahwa ruang sholat utama berda pada lantai 2. Lantai 1 masjid ini digunakan sebagai ruang sekunder untuk sholat yang biasa digunakan untuk orang yang terlambat datang sholat dan sudah tidak sempat untuk sholat di lantai 2. Di lantai 2, ada lantai tambahan yang diperuntukkan untuk menampung lebih banyak orang sehingga keseluruhan masjid ini memiliki 3 lantai.

Ketika memasuki masjid ini, kita akan kagum luas dan tingginya ruangan utama masjid ini, serta bagian dalam kubah dengan diameter 16 meter yang diberi lukisan geometris yang sangat menarik mata. Lalu kita akan menemukan tempat imam yang sangat luas, diisi dengan sajadah untuk imam kemudian mimbar yang sangat besar dibandingkan mimbar mimbar di masjid lain. Letak masjid ini yang berada di daerah pesisir  didukung oleh jendela masjid dengan jumlah yang banyak dan ukuran yang besar membuat masjid ini tidak memerlukan AC meskipun Balikpapan adalah kota dengan suhu rata-rata harian yang cukup tinggi. Ada juga hiasan di dinding tempat imam yang terbuat dari marmer berwarna hitam. Secara keseluruhan, masjid ini menganut gaya arsitektur turki utsmani dan masjid nabawi.

Terakhir, di luar masjid ini juga terdapat beberapa took yang menjajakan makanan dan barang barang khas islam seperti songkok/kopiah, kemudian baju gamis, siwak, dan parfum khas arab. Dan juga pada hari Jum’at, tepat sebelum sholat Jum’at, masjid ini menyediakan kolak pisang serta teh dan kopi.

Selamat Berkunjung!

source : langitkaltim.com,plongsite.wodpress.com, gomuslim.co.id

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...