Sedekah Bumi bagi masyarakat Grobogan adalah cara untuk bersyukur atas hasil panen, memakmurkan tanah untuk kegiatan bercocok tanam serta mempererat rasa persaudaraan bagi masing-masing warga Grobogan. Diduga ritual ini berasal dari nenek moyang dan diadakan secara turun-temurun. Namun, dalam pelaksanaannya mengalami banyak perubahan karena harus menyesuaikan dengan norma agama yang dianut oleh warga sekitar. Ritual Sedekah Bumi dimulai dengan berdoa bersama akan hasil panen serta mendoakan tanah panen agar selalu subur untuk kegiatan bercocok tanam. Kemudian, dilanjutkan dengan tarian tayub oleh para warga di tempat hasil panen. Setelah itu, diadakan penyembelihan sapi atau kambing di tempat sesepuh atau saat ini bisa dilakukan di halaman rumah Pak Lurah. Setelah dilakukan penyembelihan, para warga memasak daging tersebut dan dibagikan ke tempat para warga atau bisa dengan makan bersama para warga. Terakhir, diadakan pewayangan di tempat tanah panen atau bisa dilakukan di tempat...
Cowongan adalah ritual upacara untuk meminta hujan yang dilakukan oleh beberapa wanita. Ritual cowongan ini masih dilakukan oleh masyarakat Desa Plana, Kabupaten Banyumas. Menurut kepercayaan masyarakat ini, ritual cowongan diberkati atau dibantu oleh seorang bidadari yang bernama dewi sri. Dilihat dari namanya, cowongan berasal dari kata cowong yang diberi imbuhan -an yang mempunyai arti rai irus sing didandani atau dalam bahasa indonesia wajah dari irus yang dirias menyerupai manusia. Waktu dilakukanya ritual ini adalah pada musim kemarau sejak akhir bulan september pada malam jumat dengan hitungan ganjil. #OSKMITB2018
Weh-wehan adalah salah satu tradisi khas Kaliwungu yang diselenggarakan pada bulan Rabi'ul Awwal tanggal 11. Istilah weh-wehan berasal dari kata weweh (Bahasa Jawa) yang berarti memberi. Dalam weh-wehan, Masyarakat Kaliwungu menyiapkan makanan tradisional yang dihidangkan di depan rumah masing-masing. Kemudian tetangga-tetangga yang berkunjung untuk memberi makanan akan diganti oleh makanan miliknya, atau dapat juga diartikan sebagai tradisi bertukar makanan. Biasanya makanan tradisional yang dihidangkan adalah sumpil. Menurut M.Suparto Edy Yusuf, weh-wehan sudah diselenggarakan sejak ratusan tahun lalu, tradisi itu pertama kali dilakukan oleh para ulama yang menyebarkan agama islam di daerah Kaliwungu dengan tujuan untuk memperingati maulid nabi. Di Masjid Agung Al Muttaqin Kaliwungu sendiri untuk memeriahkan acara ini diadakan berbagai lomba pada tanggal 13 Rabi'ul Awwal.
indonesia terkenal dengan berbagai macam budaya yang beragam. Salah satunya adalah makanan khas di setiap daerahnya. Salah satu bahan dasar yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan berbagai macam makanan adalah singkong. Singkong adalah salah satu umbi yang biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dijadikan berbagai macam menu makanan, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk usaha. Singkong biasa diolah menjadi gethuk, keripik singkong, tiwul dan sebagainya. Namun ada sebuah makanan yang mungkin belum banyak orang yang mengetahui yaitu Gatot. Gatot merupakan salah satu makanan tradisional Jawa Tengah. Untuk membuatnya cukup mudah. Singkong yang diiris kecil-kecil kemudian di kukus dan dikeringkan menjadi gaplek (singkong kering) hingga menghitam. Kemudian gaplek dikukus hingga matang. Biasanya gaplek disajikan dengan parutan kelapa dan penambahan gula merah. Warna kehitaman pada gatot diakibatkan oleh fermentasi pada singkong tersebut. Selain harganya m...
Tari Buto lawas merupakan salah satu bagian dari pertunjukan Tarian Kuda Lumping yang menggabungkan antara kesenian asli dan kesenian modern, kebudayaan ini juga sering dikaitkan dengan unsur "klenik" atau magis. Pada Tarian Buto Lawas, biasanya dimainkan oleh 4 - 6 orang penari. pertunjukan seni buto lawas dimainkan dengan cara menunggangi kuda anyaman bambu dan menari diiringi alunan musik, pada bagian ini penari buto lawas mulai dirasuki oleh roh halus atau kesurupan, terkadang penonton pun juga bisa mengalami fenomena kerasukan ini. Dalam setiap pertunjukkan Buto Lawas ini, untuk memulihkan kesadaran pemain ataupun penonton selalu hadir para datuk yang meemiliki kemampuan supranatural yang kehadirannya dapat dikenali dengan menggunakan pakaian serba hitam. Kita sebagai masyarakat Indonesia hendaknya mengambil sikap positif dari Tarian tersebut karena masih ada orang di daerah yang mampu dan mau melestarikan budaya yang hampir ditinggalkan oleh masyarak...
Kesenian Terbang Papat Kebudayaan ini merupakan kebudayaan yang sudah ada sejak lama, bahkan sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Kebudayaan yang bernafaskan islam ini merupakan seni menabuh alat music sejenis rebana. Tradisi ini merupakan budaya asli Kudus yang digagas oleh para wali dan ulama Jawa. Tujuan dari diadakan tradisi ini pada zaman dahulu adalah sebagai perlawanan ulama kepada kolonialisme. Walaupun berasal dan merupakan budaya dari Jawa Tengah, namun dalam lagu terbang papat ini terdapat unsur-unsur arab karena memang budaya ini berbau dengan Islam. Kini kesenian terbang papat biasa digunakan dalam acara seperti penikahan, sunatan, atau acara-acara lain yang menggunakan adat Jawa. Dalam rangka untuk melestarikan budaya ini, pengurus Masjid Agung Kudus membuat Rekor Dunia Museum Indonesia dengan melibatkan banyak kelompok terbang papat dari berbagai kecamatan untuk bermain terbang papat dalam waktu 87 jam non stop. #OSKM2018
Tari Kebo Ijo, Keindahan Gerak dari Pemalang Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya mulai dari bahasa, tarian adat, pakaian tradisional, senjata khas daerah, makanan khas, dan keanekaragaman budaya lain yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Setiap daerah tentunya memiliki kekhasan budaya masing-masing yang menunjukkan kearifan lokal daerahnya serta sebagai warisan budaya leluhur yang harus dilestarikan. Tak terkecuali Pemalang, sebuah kota kecil di pesisir utara Pulau Jawa. Pemalang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah yang letaknya ada di daerah Pantai Utara Jawa membentang ke selatan sampai di kaki Gunung Slamet. Mungkin sebagian orang baru mengenal Grombyang yang merupakan makanan khas dari daerah Pemalang. Namun t...
Kota dan Kabupaten Kendal terletak persis di sebelah barat Kota dan Kabupaten Semarang, serta berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utaranya. Mempunyai banyak pondok pesantren, Kendal dikenal sebagai kota santri, dengan budaya Islam terintegrasi dengan budaya daerah hampir sepenuhnya. Hal ini tercerminkan terutama pada perayaan-perayaan Islam, tidak terkecuali ketika bulan Ramadhan tiba. Setiap Ramadhan, seperti banyak daerah di Indonesia, Kendal mempunyai beberapa ciri khas dalam pelaksanaan kegiatan ibadah. Salah satunya adalah penggunaan sejenis petasan dan sirine untuk menandakan waktu berbuka puasa yang diikuti dengan adzan maghrib. Hal ini tentu berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Pada umumnya, waktu berbuka puasa yang bertepatan dengan adzan maghrib ditandai dengan pukulan bedug. &nb...
Kota Rembang yang terletak di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki sebuah tradisi unik tiap tahunnya. Setiap bulan Ramadhan di Kota Rembang digelar Festival Musik tradisional “Tong Tong Klek” dengan menggunakan instrumen musik kentongan (terbuat dari pohon bambu) yang dibunyikan mengelilingi jalanan kota . Festival tahunan ini kerap kali digelar pada malam ke-27 Bulan Ramadhan. Tong Tong Klek merupakan festival musik tradisional warga Rembang yang awal mulanya dilaksanakan sebagai penggugah makan sahur dengan melakukan keliling di kota Rembang. Seiring perkembanagnnya, musik ini berkembang pesat dengan ditandai munculnya sejumlah group musik Tong Tong Klek yang jumlahnya mencapai puluhan. Dengan menjamurnya banyak group Tong Tong Klek yang tidak hanya datang dari Kota Rembang saja, tapi juga dari daerah lain diluar Kota Rembang, maka Pemerintah Kabupaten (Pemda) Rembang kemudia...