×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual Keagamaan

Provinsi

Jawa Tengah

Petasan dan Sirine, Penanda Waktu Berbuka Puasa di Kendal

Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16518076_Adzhani Zalfa Aliyadin.

                Kota dan Kabupaten Kendal terletak persis di sebelah barat Kota dan Kabupaten Semarang, serta berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utaranya. Mempunyai banyak pondok pesantren, Kendal dikenal sebagai kota santri, dengan budaya Islam terintegrasi dengan budaya daerah hampir sepenuhnya. Hal ini tercerminkan terutama pada perayaan-perayaan Islam, tidak terkecuali ketika bulan Ramadhan tiba.

                Setiap Ramadhan, seperti banyak daerah di Indonesia, Kendal mempunyai beberapa ciri khas dalam pelaksanaan kegiatan ibadah. Salah satunya adalah penggunaan sejenis petasan dan sirine untuk menandakan waktu berbuka puasa yang diikuti dengan adzan maghrib.  Hal ini tentu berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Pada umumnya, waktu berbuka puasa yang bertepatan dengan adzan maghrib ditandai dengan pukulan bedug.

                Penggunaan petasan sebagai penanda waktu berbuka puasa dilakukan di Masjid Agung Kendal, dengan sebuah sistem yang dirancang sedemikian rupa agar bunyi petasan terdengar keras dan jelas. Petasan diledakkan di sebuah lubang di tanah yang mempunyai sistem perpipaan sehingga peledakan petasan berlangsung aman dan efektif. Jenis petasan yang digunakan pun berbeda dengan petasan pada umumnya. Petasan yang digunakan adalah petasan dengan daya ledak tinggi sehingga suara ledakan dapat didengar di seluruh penjuru kota. Prosedur ini diterapkan oleh masyarakat setempat sampai dengan tahun 1980-an. Semenjak saat itu, penggunaan petasan digantikan oleh sirine.

                Sama halnya dengan petasan, sirine dibunyikan tepat sebelum adzan maghrib dikumandangkan, untuk menandai waktu berbuka puasa. Sirine dibunyikan dari Masjid Agung Kendal, dan dapat didengar di seluruh penjuru kota. Penggunaan sirine ini dianggap lebih aman dan lebih efektif dibandingkan dengan petasan. Sampai saat ini, sirine masih dapat didengar pada bulan Ramadhan di kota Kendal.

 

#OSKMITB2018

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...