Kesenian Terbang Papat
Kebudayaan ini merupakan kebudayaan yang sudah ada sejak lama, bahkan sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Kebudayaan yang bernafaskan islam ini merupakan seni menabuh alat music sejenis rebana. Tradisi ini merupakan budaya asli Kudus yang digagas oleh para wali dan ulama Jawa. Tujuan dari diadakan tradisi ini pada zaman dahulu adalah sebagai perlawanan ulama kepada kolonialisme.

Walaupun berasal dan merupakan budaya dari Jawa Tengah, namun dalam lagu terbang papat ini terdapat unsur-unsur arab karena memang budaya ini berbau dengan Islam. Kini kesenian terbang papat biasa digunakan dalam acara seperti penikahan, sunatan, atau acara-acara lain yang menggunakan adat Jawa. Dalam rangka untuk melestarikan budaya ini, pengurus Masjid Agung Kudus membuat Rekor Dunia Museum Indonesia dengan melibatkan banyak kelompok terbang papat dari berbagai kecamatan untuk bermain terbang papat dalam waktu 87 jam non stop.
#OSKM2018
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang