786 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
RAJA ONGKO BATU
Ritual Ritual
Kalimantan Tengah

Desa kalumpang terletak di Kecamatan Mantangai sebagai desa yang bermukim di pingiraan sungai Kapuas. Untuk menuju kesana bisa melalui jalur air dan darat, kalau melalui darat waktu tempuh mencapai 2,5 jam dari Kuala Kapuas sedangkan melalui transportasi air waktu tempuh bisa mencapai 7 jam. Jam7 pagi dari pelabuhan Kuala Kapuas sampai pada jam 1 siang. Cukup jauh selisih waktu perjalanan. Transfortasi air yang digunakan sampai sekarang yaitu longboat. Kalau ingin menikmati suasana maka gunakan jalur air karna kita dapt melihat keadaan dan kondisi desa-desa yang mendiamai pinggiran sungai seperti desa; Dadahup, Manusup, Saka Tamiang, Kaladan dan Mantangai, tidak terlewatkan juga pulau LAMPAHEN yang dihuni banyak kera dan tempat orang BAHAJAT atau BALAMPAH (bernazar dan bermeditasi). Kalau melalui jalur air kita siap menerima resiko penuh sesak, kaki tidak bisa dengan leluasa kita gerakan dan yang pasti kita harus tahan menahan untuk buang air kecil. RAJA ONGKO BATU sendiri a...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
BULU PERINDU – MINYAK PERKASIH
Alat Musik Alat Musik
Kalimantan Tengah

Orang luar Kalimantan selalu bertanya tentang “Bulu Perindu” untuk memelet orang supaya jatuh hati dengan kita. Untuk itu admin melakukan ekspedisi kepada seorang Belian Dayak Benuaq untuk melihat dan bertanya sedikit tentang apa itu “Bulu Perindu”.  Anda boleh untuk percaya atau tidak – dan ingat kami disini bukan membuka lapak jualan minyak bulu perindu!!!!! Perlu diketahui dahulu Bulu Perindu dan Buluh Perindu adalah dua hal yang berbeda, namun orang sering menganggapnya dua hal yang sama. Buluh perindu adalah bambu langka yang didalamnya terdapat semacam serat keemasan. Sedangkan Bulu Perindu adalah seperti rumput yang jika terkena air ia bisa bergerak-gerak. Tidak semua bulu perindu bisa dijadikan sebagai media ilmu perkasih atau pelet. Namun konon Bulu Perindu ini bisa dijadikan obat yang dalam istilah awamnya “angin duduk” – namun kali ini kita khusus saja membahas Bulu Perindu sebagai media perkasih. Bulu perindu s...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Pantak/Kayu Mamo
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Kalimantan Tengah

Hi folks, penghormatan terhadap tokoh atau seorang figur yang berjasa bagi suatu desa maupun masyarakat merupakan suatu hal yang lumrah. Dikalangan rumpun Dayak Kanayatn/Kendayan (Ahe, Benana’, Belangin, dll.), Kalimantan Barat, bentuk penghormatan ini diekspresikan melalui sebuah patung yang disebut Pantak. Pantak tidak hanya bernilai seni tapi juga mengandung nilai budaya yang tinggi. Salah satu Pantak yang masih bisa ditemui di komunitas Dayak Belangin/Behe di kampung Sehe’, Kuala Behe, Kalimantan Barat adalah Pantak Mamo yang berbentuk Pohon. Adapun kisah yang diceritakan turun temurun oleh para orang tua mengenai Pantak ini adalah sebagai berikut : Pada jaman mengayau dahulu, ada tujuh orang Panglima Dayak Belangin yaitu Mamo (berasal dari Benua Kedama), Munte Tayat (berasal dari Sengkruh), Nyanggo (berasal dari Behe), Atun Gago, serta tiga orang Panglima lainnya. Mereka ditugaskan untuk membunuh seorang Panglima Dayak Ribun da...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
SEJARAH ASAL USUL “KANAYATN”
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Hi folks terutama rumpun Kanayatn, mungkin folks pernah bertanya-tanya; “Apa sih makna Kanayatn?” bagaimana sejarah suku ini disebut Kanayatn dan memiliki berbagai macam logat bahasa? Nah.. kali ini kita akan sharing mengenai hal ini Kata kanayatan sebenarnya berasal dari nama suatu negeri di sekitaran Gunung Bawakng. Negeri ini disebut NAGARI KANAYATN, setelah kisahnya manusia pertama SIMULA JADI dan isterinnya JAGAT melakukan pelanggaran terhadap perintah SETAPAK atau JUBATA (Tuhan) maka mereka diusir keluar dari khayangan. Disana mereka akhirnya membina kehidupan sebagai TALINO atau manusia. Ia digelari SIMULA JADI karena ialah yang pertama kali raja. Ia inilah yang disebut juga sebagai NEK SEPANGKOK , itu juga sebab nama negeri ini disebut juga NAGARI SAPANGKOK SUBAYATN . Mulanya mereka disana menggunakan satu bahasa, kemudian terjadi perubahan/perbedaan bahasa-bahasa Dayak. Sebab konon dahulu seluruh rumpun Dayak Klemantan dan Iban adalah satu bahasa...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Pabayo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

pada saat mengadakan ritual ada banyak hal yang digunakan sebagai simbol yang memiliki makna tertentu dan kadang dianggap sebagai suatu tanda kehadiran penguasa alam atas, salah satunya adalah rautan pada kayu atau bambu yang digunakan oleh beberapa rumpun suku Dayak pada saat mengadakan upacara tertentu. Pabayo (dalam bahasa Dayak Kanayatn) adalah tanda yang dipasang, sebagai penanda bahwa ada acara besar/Gawe yang berhubungan dengan adat istiadat orang Dayak. Adapun bentuk pabayo tersebut menyerupai rumbai rautan kayu yang dibuat dengan cara meraut bambu atau kayu menggunakan pisau rautan (insaut). Pabayo dibuat setiap kali ritual diadakan yang merupakan lambang penyambutan terhadap kehadiran penguasa alam atas, yaitu Jubata. Teknis pemasangannya adalah sebagai berikut : Pabayo ditancapkan di tanah, pada setiap tempat ritual diadakan. Pabayo dibuat dalam beberapa rautan (bentuk) dan masing-masing rautan (bentuk) memiliki makna tersendiri. 1. Pabayo dib...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
PANGANTUHU – KERAMAT MANGKATIP KALIMANTAN TENGAH
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Didaerah MANGKATIP sebuah kelurahan yang merupakan ibukota dari Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah terdapat sebuah keramat yang disebut PANGANTUHU. Menurut cerita orang dulu pangantuhu ini adalah sisa bagian perahu ( sampung jukung ) orang dulu. Yang menjadikannya keramat adalah suatu ketika sekelompok orang yang bekerja disungai kecil orang mendengar suara tangisan, setelah dicari darimana suara tangisan itu berasal ternyata dari bagian sisa perahu ini, kemudian dibawalah sisa bagian perahu ini ke kampung mengkatip dan dibuat rumah/tempatnya. Para leluhur agama kaharingan dulu sering melakukan acara ritual BADEWA mengelilingi pangantuhu ini. Setelah beberapa lama dipindahkan, orang melihat air mengalir dari pangantuhu tersebut jadi diletakanlah wadah untuk menampung air tersebut. Lama kelamaan air tersebut berubah ( basaluh ) menjadi batu. Konon pernah ada kejadian ada orang gila yang mematahkan bagian dari kayu pan...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
ALAT UKUR & TAKARAN SUKU DAYAK
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Orang Dayak juga mengenal sistem pengukuran dan takaran didalam kebudayaannya, ada yang merupakan pengaruh dari datangnya bangsa asing, namun ada juga yang memang ukuran yang sudah dipakai secara turun temurun. Mari folks kita gali lagi alat ukur dan takaran didalam budaya kita UKURAN VOLUME GANTANG, SUPAK, BELEQ GANTANG = Umumnya gantang dibuat dari kayu ulin atau kayu keras lainnya sebagai alat ukur takaran. Bentuk gantang itu bulat panjang, biasanya digunakan untuk menakar padi atau beras. Satu gantang kurang lebih seberat 2,5 kg. Alat ini umum digunakan dipedalaman Kalimantan, namun saat ini penggunaan gantang sudah sangat jarang dipakai lagi. CUNTANG = Satu cuntang sama dengan 1 liter – kadang penggunaan kata cuntang bisa digantikan dengan liter, hal ini biasanya dipakai oleh Suku Dayak yang berada di areal pesisir karena berhubungan dengan budaya luar. TIMPURUKNG = Ukuran yang menggunakan tempurung kelapa, satu timpurukng sebesa...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
NYARU MENTENG – DEWA PERANG DAYAK
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Dalam kepercayaan Dayak, ketika RANYING MAHATALA menciptakan alam semesta, Ia juga bermanifestasi didalam beberapa wujud untuk membantu manusia. Wujud yang mengerikan dari manifestasi TUHAN ini adalah NYARU MENTENG atau disebut juga NAYU. NAYU atau NYARU MENTENG dalah penguasa perang, angin, petir, halilintar, dan api. Ia memiliki ciri badan seperti manusia namun berwarna merah darah, deari tangannya bisa keluar petir. Orang yang dipengaruhi atau dikuasai oleh NYARU MENTENG akan memiliki keberanian untuk membunuh dan mencelakakan orang lain. Dipercaya oleh orang Dayak, sebenarnya manusia terlahir baik, ia tidak akan menyakiti orang lain dalam keadaan yang normal, namun apabila seseorang sudah dikuasai oleh NAYU atau NYARU MENTENG ini, entah kenapa ia akan memiliki hasrat untuk mencelakakan dan membunuh. NYARU MENTENG ini adalah roh yang haus akan darah. Mereka suka untuk meminum dan memakan yang berwarna merah, sehingga dalam setiap ritual untuk memanggil NAYU ini digunakan...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
ASAL-ASUL PADI MENURUT DAYAK LAWANGAN
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Dayak Lawangan / Luwangan adalah salah satu suku Dayak yang ada di Kalimantan Tengah. Dipercaya Dayak Lawangan adalah induk dari Sub Suku Dayak Kelompok Barito – seperti Bentian, Benuaq, Paser, Maanyan, Tabooyang, Deah, Tunjung, Bawo dan Kutai. Menurut situs “Joshua Project” suku Lawangan saat ini hanya berjumlah 109.000 jiwa. Seperti hampir semua Suku Dayak di Kalimantan, padi dianggap sebagai suatu yang bersifat ilahiah dan sangat berharga. Orang Dayak Luawang percaya padi berasal dari alam dewa-dewi. Konon sebelum manusia mengenal padi, manusia hanya makan dari hasil berburu dan hasil hutan saja. Pada suatu hari ada seorang manusia pergi berkunjung ke tempat tinggal para dewa. Di alam dewa itu ia melihat berbagai jenis tanaman padi yang sedang menguning dan berisi. Dalam kunjungan itu, manusia tadi dijamu makan oleh para dewa, ia menikmati makanan para dewa yang berasal dari padi tadi. Ketika manusia itu memakan makanan tersebut ia merasa bahwa makanan i...

avatar
Deni Andrian