Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Alat Ukur Kalimantan Tengah Kalimantan
ALAT UKUR & TAKARAN SUKU DAYAK
- 25 Juli 2018

Orang Dayak juga mengenal sistem pengukuran dan takaran didalam kebudayaannya, ada yang merupakan pengaruh dari datangnya bangsa asing, namun ada juga yang memang ukuran yang sudah dipakai secara turun temurun. Mari folks kita gali lagi alat ukur dan takaran didalam budaya kita

UKURAN VOLUME

GANTANG, SUPAK, BELEQ

GANTANG, SUPAK, BELEQ

  1. GANTANG = Umumnya gantang dibuat dari kayu ulin atau kayu keras lainnya sebagai alat ukur takaran. Bentuk gantang itu bulat panjang, biasanya digunakan untuk menakar padi atau beras. Satu gantang kurang lebih seberat 2,5 kg. Alat ini umum digunakan dipedalaman Kalimantan, namun saat ini penggunaan gantang sudah sangat jarang dipakai lagi.
  2. CUNTANG = Satu cuntang sama dengan 1 liter – kadang penggunaan kata cuntang bisa digantikan dengan liter, hal ini biasanya dipakai oleh Suku Dayak yang berada di areal pesisir karena berhubungan dengan budaya luar.
  3. TIMPURUKNG = Ukuran yang menggunakan tempurung kelapa, satu timpurukng sebesar 1/4 kg, istilah ini dipakai oleh orang Dayak Kanayatn
  4. BLEK / BALEQ = biasanya ini berupa satu kaleng minyak tanah / minyak makan jaman dahulu. BLEK / BALEQ (Kenyah) dipakai orang dayak untuk menakar beras dalam jumlah yang banyak
  5. CUPAK/SUPAK = Ini sitilah yang banyak dipakai di Kalimantan Tengah. Jaman dahulu, sekitar sebelum tahun 1950an cupak ini sama dengan TIMPURUKNG – berupa tempurung kelapa, namun saat ini satu cupak sama dengan satu kaleng susu kental manis. Biasanya cupak dipakai untuk menakar beras yang akan dimasak oleh setiap rumah tangga sehari-hari. Satu supak kurang lebih 1/4 kg
  6. GENGGAPM / KARAKUP = Genggapm (Dayak Kanayatn), Karakup (Dayak Ngaju) – ini ukuran segengaman orang dewasa, biasanya untuk mengukur jumlah beras yang diberikan untuk memberi makan ayam

UKURAN PANJANG

SATU GAWANG

SATU GAWANG

  1. METER = Untuk ukuran panjang ini banyak dipakai oleh orang-orang Dayak di pesisir
  2. DEPA / DOPA = Ukuran panjang ini banyak dipakai oleh orang-orang Dayak yang ada di pedalaman. Satu depa sama jika tangan direntangkan dari ujung jari kiri ke ujung jari kanan.
  3. GAWANG / KILAN = Satu gawang / kilan itu sama dengan satu jengkal, diukur dari ujung jari kelingking ke cari jempol direntangkan
  4. TABAH = Tabah adalah ukuran 5 jari atau satu telapak tangan. Contoh: danum ntu sungei mandai ije “katabah”, yang artinya : Air disungai disungai itu naik (tambah dalam) sekitar satu telapak tangan.

UKURAN LUAS

  1. BORONGAN = Ini ukuran untuk menyatakan suatu luasan areal tanah perwatasan atau perladangan, satu borongan biasanya sebesar 10 depa persegi

UKURAN BERAT

  1. PIKUL = Ini satuan yang menyatakan berat, biasanya diuigunakan untuk ukuran bagi bermacam-macam hal seperti karet, rotan, babi dan lain-lain. Satu pikul sama dengan 100 kg.

UKURAN DENDA/UANG

GONG

GONG

Orang Dayak jaman dahulu menilai kekayaan bukan pada jumlah uang – bahkan dalam sejarahnya uang sering dijadikan hiasan saja seperti untuk ikat pinggang, hiasan mandau dll. Kekayaan orang Dayak diukur pada kepemilikan akan benda-benda berharga seperti tajau / balanga, manik-manik, gong, kebun, hewan ternak dan budak, tetapi menggunakan benda-benda yang dianggap berharga atau hewan ternak. Demikian juga dalam hal pembayaran pemenuhan hukum adat, terkecuali Suku Dayak yang ada disekitaran pesisir mengenal sistem uang akibat pengaruh Kesultanan / Kerajaan yang ada di pesisir.

  1. KATI = Dalam hal pembayaran denda sering haru dibayarkan dengan gong atau tajau, ukuran yang digunakan adalah KATI. Satu kati sama saja dengan berat 100 kg, jadi misal 3 kati garantung berarti gong seberat 300 kg. Istilah kati ini umum dipakai di Kalimantan Tengah
  2. REAL = Satuan uang, umumnya dipakai di Kalimantan Barat – saat ini satu real dinilai sebesar Rp. 3500,-
  3. TAEL = TAEL sebenarnya satuan mata uang china jaman dahulu. Namun kemungkina ini dibawa ketiga adanya migrasi China di Kalimantan Barat, yaitu para penambang emas. Satu Tael ini satuan ukuran emas
  4. RENTI / RONTI = ini juga satuan uang yang dipakai di bagian Kalimantan Barat.

Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2015/12/09/alat-ukur-takaran-suku-dayak/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline