|
|
|
|
RAJA ONGKO BATU Tanggal 24 Jul 2018 oleh Deni Andrian. |
Desa kalumpang terletak di Kecamatan Mantangai sebagai desa yang bermukim di pingiraan sungai Kapuas. Untuk menuju kesana bisa melalui jalur air dan darat, kalau melalui darat waktu tempuh mencapai 2,5 jam dari Kuala Kapuas sedangkan melalui transportasi air waktu tempuh bisa mencapai 7 jam. Jam7 pagi dari pelabuhan Kuala Kapuas sampai pada jam 1 siang. Cukup jauh selisih waktu perjalanan.
Transfortasi air yang digunakan sampai sekarang yaitu longboat. Kalau ingin menikmati suasana maka gunakan jalur air karna kita dapt melihat keadaan dan kondisi desa-desa yang mendiamai pinggiran sungai seperti desa; Dadahup, Manusup, Saka Tamiang, Kaladan dan Mantangai, tidak terlewatkan juga pulau LAMPAHEN yang dihuni banyak kera dan tempat orang BAHAJAT atau BALAMPAH (bernazar dan bermeditasi). Kalau melalui jalur air kita siap menerima resiko penuh sesak, kaki tidak bisa dengan leluasa kita gerakan dan yang pasti kita harus tahan menahan untuk buang air kecil.
RAJA ONGKO BATU sendiri adalah sebuah batu besar berwarna hitam yang menurut cerita batu tersebut ditemukan mengapung di atas permukaan air dan dipercaya sebagai batu yang dapat melindungi desa dari serangan asang kayau (Pemburu Kepala) pada jaman dulu. Sehingga dibangun PASAH (Balai Kecil) untuk menyimpan batu tersebut.
Dalam foto terlihat batu tersebut dikelilingi banyak batu kecil yang dipercaya sebagai anak dari batu tersebut, juga dipercaya pada saat tertentu dapat menghilang dan bertambah banyak. Pada bagian atas pasah terdapat tengkorak kepala manusia dan batok kura-kura. Menurut beberapa cerita; tengkorak tersebut adalah tengkorak kepala asang kayau yang kalah, namun ada juga yang menyebutkan bahwa tengkorak tersebut milik leluhur jaman dulu.
Selain dipercaya sebagai pelindung desa batu tersebut juga dipercaya dapat mengabulkan permohonan atau hajat. Dengan meminta atau mahajat pada batu tersebut, maka wajib untuk orang tersebut memberikan persembahan baik itu memberi makan batu tersebut atau memperbaiki pasah tersebut. Mungkin ini salah satu cerita dan bukti tradisi kepercayaan dari suku dayak jaman dulu yang masih dipegang dan dijaga.
Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2016/04/03/mengenal-raja-ongko-batu-desa-kalumpang-kabupaten-kapuas/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |