Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah
SEJARAH ASAL USUL “KANAYATN”
- 24 Juli 2018

Hi folks terutama rumpun Kanayatn, mungkin folks pernah bertanya-tanya; “Apa sih makna Kanayatn?” bagaimana sejarah suku ini disebut Kanayatn dan memiliki berbagai macam logat bahasa? Nah.. kali ini kita akan sharing mengenai hal ini

Kata kanayatan sebenarnya berasal dari nama suatu negeri di sekitaran Gunung Bawakng. Negeri ini disebut NAGARI KANAYATN, setelah kisahnya manusia pertama SIMULA JADI dan isterinnya JAGAT melakukan pelanggaran terhadap perintah SETAPAK atau JUBATA (Tuhan) maka mereka diusir keluar dari khayangan. Disana mereka akhirnya membina kehidupan sebagai TALINO atau manusia. Ia digelari SIMULA JADI karena ialah yang pertama kali raja. Ia inilah yang disebut juga sebagai NEK SEPANGKOK, itu juga sebab nama negeri ini disebut juga NAGARI SAPANGKOK SUBAYATN.

Mulanya mereka disana menggunakan satu bahasa, kemudian terjadi perubahan/perbedaan bahasa-bahasa Dayak. Sebab konon dahulu seluruh rumpun Dayak Klemantan dan Iban adalah satu bahasa yaitu bahasa Dayak Kanayatn kemungkinan dialek banana, itulah sebabnya bahasa kanayatn / banana disebut juga bahasa Jubata, ini disebabkan oleh para malaikat Tuhan yang berhubungan dengan nenek moyang di sekitar gunung bawakng dahulu menggunakan bahasa banana, andai pada waktu itu bahasa banyadu, bakati, bakidoh dll telah ada / terbentuk maka kemungkinan malaikat Tuhan juga akan berkomunikasi menggunakan bahasa-bahasa tersebut. Perbedaan bahasa ini disebabkan keracunan jenis buah rotan gunung yang bernama JALAYATN. Itu sebab negeri itu sebut NAGARI KANAYATN berasal dari kata “KANA” (kena) dan ”JALAYATN” (salah satu jenis rotan gunung), efek buah rotan yang memabukan dan membuat sengau pita suara, sehingga kata-kata orang yang memakannya menjadi berubah bunyi vokal dll. Setelah bahasanya mengalami perbedaan inilah nenek moyang dayak Kanayatn mulai berpencar.

Pada awalnya manusia pertama di Gunung Bawakng ini sering bertatap muka dengan JUBATA / Malikat JUBATA, maka ada istilah pada orang Dayak Banyadu untuk menyebutkan orang berpenampilan menarik, bersih, berkarisma yang beraura luar biasa dengan istilah “UWAH JARO JUBATA (seperti penampilan / Aura Tuhan / malaikat Tuhan).

Istilah Kanayatn ini kemudian dipopulerkan oleh missionaris Katholik; Pastor Donatus Dunselman OFM, melalui sebuha tulisan “Bijdrage Tot De Kennis Van Detaal En Adat Der Kendajan-Dajaks van West Kalimantan“. Lalu pada tahun 1980an sitilah ini diadopsi secara menyeluruh oleh kalangan elit politik Dayak yang mengidentifikasikan dan mengunifikasikan dirinya sebagai “Kanayatn“.

Nah kalau pernah dengar kisah RIA SINIR dan DARA ITAPM, mereka inilah keturunan dari NEK SEPANGKOK manusia Khayangan tadi, mereka diyakin kemudian menggaib kembali ke Khayangan bersama rumahnya. Tersisa dari peninggalan mereka ada satu buah tiang rumah yang masih ada sampai sekarang di kampung Jering. Menurut kesaksian salah satu keturunan RIA SINIR ketika beliau masih kecil pada bulan purnama, beliau sering mendengar ayam ribut-ribut di ujung betang tadi. Kemudian beliau ngintip.dan melihat NEK RIA SINIR turun mandi memakai baju jubah putih seperti orang naik haji, agak kurus,  berjenggot putih sampai keperut, sekilas itu saja kemudian kembali menghilang. Rencana admin FOD akan melakukan ekspedisi ke Gunung Bawakng ini, untuk lebih menggali sejarah dan kebudayaan TALINO KANAYATN. Tabe

 

Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2015/12/11/sejarah-asal-usul-kanayatn/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline