Wajit adalah makanan yang sering dijadikan oleh-oleh dari Kabupaten Bandung. Wajit berbentuk kerucut atau piramid dan dibungkus dengan daun jagung yang sudah kering. Wajit terasa manis dan gurih.Makanan ini sangat digemari tidak hanya oleh orang Bandung, tetapi wisatawan yang mengunjungi kota kembang juga tertarik untuk membelinya. Wajit terbuat dari beras ketan, gula merah, dan santan. Wajit dibuat dengan cara mencampurkan seluruh bahan dengan air, lalu dipanaskan sambil diaduk. Bahan wajit terus diaduk hingga teksturnya menjadi kental. Jika teksturnya sudah menjadi kental, wajit dapat diangkat dan ditiriskan sebentar. Setelah itu, wajit dibuat berbentuk piramid atau kerucut dan dibungkus dengan daun pisang yang kering. Wajit yang sudah dibungkus akan dijemur hingga kulit wajit menjadi kering, tetapi lembut pada bagian dalamnya. Wajit banyak diproduksi di Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Namun, untuk mendapatkan wajit asli Cililin, tak perlu jauh-jauh pergi ke Cililin, kar...
Seblak Yola-yola merupakan kedai makanan seblak yang berada di pinggiran Jl. Mayor Oking, Cibinong. Lebih tepatnya kedai angkringan ini berada di depan persis SMAN 1 Cibinong. Seblak Yola-yola yang berada di Jl. Mayor Oking ini memiliki nama beken tersendiri supaya dapat diingat dan menjadi ciri khas tersendiri dibanding kedai seblak yang lainnya, yaitu 'Seblak Mayat', kenapa bisa 'mayat'? Karena 'mayat' sendiri merupakan singkatan dari 'Mayor Oking'. Walaupun seblak sendiri berorisinil dari Bandung, Seblak Yola-yola memiliki ciri khas tersendiri, yaitu pada kuah seblaknya yang begitu khas rasanya. Selain kuahnya, banyak varian rasa yang ditawarkan seperti, seblak makaroni, seblak kwetiaw, seblak mie, seblak mie bakso, dan masih banyak yang lainnya. Menu andalan dari Seblak Yola-yola yaitu seblak spesial, dimana seblak tersebut merupakan beberapa campuran dari menu yang ada. Harga dari Seblak Yola-yola relatif terjangkau, berkisar sekitar Rp5.000-...
Pupuh adalah salah satu jenis kesenian tradisional khas Sunda, merupakan lagu yang terikat oleh aturan-aturan tertentu. Aturan-aturan tersebut antara lain jumlah baris ( padalisan) dalam setiap paragraf, jumlah suku kata dalam setiap baris, serta bunyi vokal terakhir dalam setiap baris dalam satu paragraf. Pupuh Sunda berjumlah kurang-lebih 17 jenis, dengan aturan dan makna serta fungsi yang berbeda-beda dalam setiap jenisnya. Ada yang berisi humor dengan fungsi menghibur seperti pupuh balakbak, pupuh magatru yang berisi kesedihan, pupuh asmarandana yang berisi pengingat, dan lain-lain. Pada pupuh Pucung, aturan yang berlaku adalah sebagai berikut; a. baris pertama berjumlah 12 suku kata dengan vokal akhir (u) b. baris kedua berjumlah 6 suku kata dengan vokal akhir (a) &n...
Mungkin sudah banyak diantara kita yang tidak asing lagi mendengar nama makanan 'Ubi Cilembu'. Saat kita bepergian ke berbagai daerah wisata di Jawa Barat dan sekitarnya, kerap kali ditemukan toko-toko atau usaha masyarakat sekitar yang menawarkan Ubi Cilembu. Tapi, tahukah kamu darimana asal Ubi Cilembu itu sebenarnya? Ubi Cilembu berasal dari Desa Cilembu di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Ubi Cilembu sebetulnya berasal dari hasil budidaya tanaman ubi jalar yang ditanam dengan pola tanam yang berbeda dengan ubi lainnya. Dan uniknya, apabila kita menanam ubi cilembu di daerah luar Desa Cilembu, maka ubi yang dihasilkan akan berbeda baik dari segi aroma, rasa, dan hal lainnya, sehingga ubi cilembu sesuatu keunikan dan ciri khas yang dapat dijadikan sebagai komoditas utama dari Desa Cilembu, Kabupaten Sumedang itu sendiri. Karena kadar gula cukup tinggi yang dimilikinya, Ubi Cilembu kerap kali disajikan dalam keadaan di oven. Saat di oven, ubi cilembu akan meng...
Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Provinsi Jawa Barat. Alat musik yang berkembang di Tatar Pasundan ini dibunyikan dengan cara digoyangkan untuk menghasilkan berbagai nada. Bahan baku utama untuk membuat angklung adalah bambu sehingga proses pembuatan angklung memerlukan waktu yang cukup banyak. Berikut adalah langkah - langkah pembuatan angklung : 1. Pemilihan Bambu Untuk membuat angklung tidak sembarang bambu bisa dipakai, hal tersebut akan berefek pada nada yang akan dihasilkan angklung nantinya. Bambu yang dipakai haruslah berumur minimal 4 tahun hingga 6 tahun. Dipotong dari 2 -3 jengkal dari permukaan tanah ketika musim kemarau agar bambu tidak memiliki kandungan air yang banyak. Lalu, disimpan kembali selama 1 minggu agar tidak memiliki kandungan air dalam bambu tersebut. Setelah seminggu, bambu dipotong dengan berbagai ukuran yang diperlukan. Kemudian, bambu disimpan selama 1 tahun untuk mencegah bambu dari hama. Proses ini bisa d...
Sebagian masyarakat umumnya masih memandang perguruan yang memfokuskan diri pada tenaga dalam seperti Nampon, Satria Nusantara, Prana Sakti, Sinlamba, dan banyak perguruan sejenis lainnya yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, sebagai ilmu yang sarat hal mistik dan di luar nalar manusia. Karena itu, keberanian Nampon menyeminarkan fenomena tenaga prana dari sudut pandang ilmu fisika dan menghadirkan guru besar fisika teoretis ITB Prof Pantur Silaban, merupakan hal yang amat positif. NAMPON dan sejenisnya adalah salah satu kekayaan asli budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan digali eksistensinya.
Kesenian Genye Kesenian Genye merupakan seni pertunjukan khas dari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Genye sendiri merupakan singkatan dari ‘gerakan nyere ’ sehingga pertunjukan ini memiliki ciri khas yaitu tarian dengan menggunakan nyere (bahasa Sunda) yang berarti sapu lidi. Selain tarian, dalam pertunjukan ini juga mempunyai unsur lain, yaitu seni musik dan seni rupa. Jenis alat musik yang biasa digunakan untuk mengiringi kesenian ini yaitu perkusi. Contohnya seperti bedug, dog dog dan goong. Namun penggunaan alat musik tersebut tidak menjadi hal yang wajib karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan pertunjukan. Untuk tariannya, kesenian ini menggunakan tarian kontemporer sehingga gerakan dan pola yang dibuat dapat disesuaikan dengan kebutuhan pertunjukan. Jumlah penari genye sen...
Wajah Baru Harta Karun Pusaka Cirebon Benda-benda pusaka peninggalan kerajaan di Jawa Barat dan Cirebon kini sudah tersimpan di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon. Museum ini diresmikan pada tanggal 10 Juni 2017 oleh Presiden Joko Widodo dan Sultan Arief Natadiningrat, S.E. Pemilihan tempat museum ini didasarkan karena Cirebon merupakan pusat peradaban kerajaan tertua. Maka dari itu, museum ini didirikan di Cirebon. Museum ini didirikan dengan maksud untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap kekayaan budaya yang dimiliki khususnya Cirebon. "Museum ini didirikan untuk menjaga dan melestarikan benda-benda peninggalan pusaka" ujar Abdi Dalem Keraton. Museum pusaka tersebut merupakan museum keraton pertama yang bernuansa modern di Indonesia. Tampak dari luar, bangunan ini berdiri kokoh diselimuti oleh cat putih. Sedangkan di bagian dalamnya, museum dilengkapi fasilitas modern seperti pendingin ruangan, audio visual, ruang kafetaria, dan ruang cindera mata. Te...
Tunggul Kawung merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Kota Bogor. Dahulu kala, Kota Bogor disebut dengan Tunggul Kawung. Kata Tunggul Kawung berasal dari dua kata yaitu Tunggul = Akar/Cikal bakal dan Kawung = Tanaman. Tarian ini menggambarkan jiwa semangat Kota Bogor, hal tersebut dapat dilihat dari gerakan penari yang cenderung aktif dan penuh semangat. Walaupun demikian, tarian ini dilakukan oleh dua orang wanita (atau boleh berkolompok dengan jumlah anggota lebih dari dua orang). Salah satu penari membawa bedug (alat musik yang dipukul atau biasa dipakai sebagai penanda waktu shalat) dan penari kedua membawa ceng-ceng (alat musik yang dipukul antara satu sama lainnya). Dengan tambahan instrumen bedug dan ceng-ceng ini, tarian Tunggul Kawung akan semakin meriah. #OSKMITB2018