|
|
|
|
Wajit Tanggal 06 Aug 2018 oleh OSKM18_16718176_Nabila Puspa Kamila. |
Wajit adalah makanan yang sering dijadikan oleh-oleh dari Kabupaten Bandung. Wajit berbentuk kerucut atau piramid dan dibungkus dengan daun jagung yang sudah kering. Wajit terasa manis dan gurih.Makanan ini sangat digemari tidak hanya oleh orang Bandung, tetapi wisatawan yang mengunjungi kota kembang juga tertarik untuk membelinya.
Wajit terbuat dari beras ketan, gula merah, dan santan. Wajit dibuat dengan cara mencampurkan seluruh bahan dengan air, lalu dipanaskan sambil diaduk. Bahan wajit terus diaduk hingga teksturnya menjadi kental. Jika teksturnya sudah menjadi kental, wajit dapat diangkat dan ditiriskan sebentar. Setelah itu, wajit dibuat berbentuk piramid atau kerucut dan dibungkus dengan daun pisang yang kering. Wajit yang sudah dibungkus akan dijemur hingga kulit wajit menjadi kering, tetapi lembut pada bagian dalamnya.
Wajit banyak diproduksi di Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Namun, untuk mendapatkan wajit asli Cililin, tak perlu jauh-jauh pergi ke Cililin, karena di kota Bandung sudah dijual Wajit asli Cililin. Toko oleh-oleh yang berada di kota Bandung sudah banyak menjual Wajit. Jadi, bagi yang ingin mencobanya, cukup mampir ke gerai oleh-oleh terdekat di Bandung.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |