Mungkin sudah banyak diantara kita yang tidak asing lagi mendengar nama makanan 'Ubi Cilembu'. Saat kita bepergian ke berbagai daerah wisata di Jawa Barat dan sekitarnya, kerap kali ditemukan toko-toko atau usaha masyarakat sekitar yang menawarkan Ubi Cilembu. Tapi, tahukah kamu darimana asal Ubi Cilembu itu sebenarnya?
Ubi Cilembu berasal dari Desa Cilembu di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Ubi Cilembu sebetulnya berasal dari hasil budidaya tanaman ubi jalar yang ditanam dengan pola tanam yang berbeda dengan ubi lainnya. Dan uniknya, apabila kita menanam ubi cilembu di daerah luar Desa Cilembu, maka ubi yang dihasilkan akan berbeda baik dari segi aroma, rasa, dan hal lainnya, sehingga ubi cilembu sesuatu keunikan dan ciri khas yang dapat dijadikan sebagai komoditas utama dari Desa Cilembu, Kabupaten Sumedang itu sendiri.
Karena kadar gula cukup tinggi yang dimilikinya, Ubi Cilembu kerap kali disajikan dalam keadaan di oven. Saat di oven, ubi cilembu akan menghasilkan semacam cairan yang manis seperti madu, sehingga ubi cilembu sering juga disebut sebagai ubi madu. Sehingga, ubi cilembu yang disajikan setelah di oven akan memiliki tekstur yang sangat lembut dan juga manis madu.
Selain rasa dan teksturnya yang khas, ubi cilembu juga memiliki banyak sekali manfaat untuk tubuh. Seperti sumber energi, dan juga dapat digunakan untuk pencegahan penyakit kanker. Hal ini pula yang menyebabkan banyak daerah-daerah lain banyak yang berusaha memperebutkan dan mengelola ubi cilembu ini untuk dijadikan hasil bumi dari daerahnya masing-masing yang akan mendorong tingkat laju pertumbuhan ekonomi pada daerah tersebut.
Banyak masyarakat yang usaha menawarkan dan menjual Ubi Cilembu. Contohnya kios-kios pinggir jalan saat kita berkendara ke daeah Puncak, Bogor, maupun disepanjang jalan sekitar Cadas Pangeran, saat kita akan menuju ke Sumedang. Dengan membeli dan mengkonsumsi Ubi Cilembu yang dijual dan dikelola oleh masyarakat sekitar, kita juga turut membantu roda perekonomian masyarakat dan juga turut melestarikan salah satu budaya dari banyaknya budaya yang ada di Indonesia.
#OSKMITB2018
Referensi Gambar :
https://www.foody.id/jakarta/ubi-madu-asli-cilembu-bekasi-utara
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang