Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
Budaya Jawa Barat Kabupaten Purwakarta
Kesenian Genye
- 6 Agustus 2018

Kesenian Genye

                Kesenian Genye merupakan seni pertunjukan khas dari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Genye sendiri merupakan singkatan dari ‘gerakan nyere’ sehingga pertunjukan ini memiliki ciri khas yaitu tarian dengan menggunakan nyere (bahasa Sunda) yang berarti sapu lidi. Selain tarian, dalam pertunjukan ini juga mempunyai unsur lain, yaitu seni musik dan seni rupa.

                Jenis alat musik yang biasa digunakan untuk mengiringi kesenian ini yaitu perkusi. Contohnya seperti bedug, dog dog dan goong. Namun penggunaan alat musik tersebut tidak menjadi hal yang wajib karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan pertunjukan. Untuk tariannya, kesenian ini menggunakan tarian kontemporer sehingga gerakan dan pola yang dibuat dapat disesuaikan dengan kebutuhan pertunjukan. Jumlah penari genye sendiri dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Salah satu hal yang mencolok dari kesenian ini adalah tampak anak-anak yang seluruh tubuhnya bermandikan lumpur. Hal ini bukannya tanpa tujuan, melainkan untuk menggambarkan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Purwakarta, yaitu Kecamatan Plered yang terkenal sebagai sentra keramik.

                Ornamen sapu lidi yang digunakan dalam kesenian tersebut mengandung filosofi yang sarat akan pesan positif. Misalnya, sapu lidi biasa digunakan untuk membersihkan kotoran. Diharapkan kita dapat menjadi manusia yang bersih secara lahir maupun batin sehingga dapat terbentuk bangsa yang bersih. Pada masa lalu, sapu lidi juga sering digunakan oleh para orang tua untuk menghukum anaknya yang malas mengaji. Selain itu, terdapat kepercayaan pada masa lalu yaitu dengan memukulkan sapu lidi ke berbagai penjuru rumah untuk mengusir hal negatif. Jadi dapat disimpulkan bahwa filosofi sapu lidi yaitu untuk menjadikan kita pribadi yang bersih, menghapus kemalasan, serta menjauhkan diri dari gangguan hal yang buruk. Selain itu, barisan anak-anak yang bermandikan lumpur juga memiliki filosofi bahwa kita berasal dari tanah dan akan kembali menjadi tanah.

                Kesenian ini pertama kali digagas oleh seniman Deden Guntari Hidayat pada tahun 2009. Sebelumnya konsep kesenian ini mendapat penolakan. Namun akhirnya pada tahun 2010, kesenian ini dipertontonkan di depan Pemerintah Kabupaten Purwakarta dan bupati yang menjabat saat itu, Kang Dedi Mulyadi, mengangkat kesenian ini menjadi kesenian khas Purwakarta. Deden mengatakan, kesenian yang dirintisnya ini sudah kerap tampil. Dia juga berhasil meraih berbagai penghargaan tingkat regional. Seperti dua kali juara lomba Pawai Taaruf MTQ Jabar. Sementara pada tingkat nasional tampil pada Festival Kemilau Nusantara.

                Meskipun terhitung baru, kesenian ini sangat diminati oleh warga Purwakarta. Terbukti dengan selalu ditampilkannya kesenian ini di jalan-jalan protokol Kabupaten Purwakarta pada saat perayaan HUT Kabupaten Purwakarta setiap tahunnya. “Kesenian ini sudah diakui sebagai khasnya Purwakarta. Jadi kalau ada acara-acara kesenian di luar Purwakarta, Pemerintah Kabupaten Purwakarta akan membawakan kesenian ini agar lebih dikenal di luar daerah. Hal ini ditujukan untuk mempromosikan budaya khas Purwakarta,” ujar Vania Desiwilona, staf Pemuda Pariwisata Purwakarta.

 

 

 

 

Sumber :

Wawancara Penulis

https://www.merdeka.com/peristiwa/penggagas-seni-genye-sebut-karyanya-bukan-bentuk-menyembah-setan.html

https://www.kompasiana.com/bayubp/56c60251e222bde40baf7eb0/kesenian-genye-purwakarta-jawa-barat

 

#OSKMITB2018

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline