Anak
217 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Nasi Wiwit
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

             asi Wiwit atau dikenal juga Sega Wiwitan merupakan bentuk sajian yang tidak lazim dijual di warung makan. Nasi ini pada zaman dulu hanya bisa didapatkan ketika sedang terjadi musim panen padi. Pada masa lalu umumnya orang yang akan melakukan panen padi akan mengawali kegiatannya dengan upacara wiwit terlebih dulu. Bahkan pada beberapa wilayah upacara wiwitan dilakukan juga pada saat akan menanam benih padi. Upacara wiwitan dilakukan dengan suatu maksud agar panenan padi selalu melimpah, tanaman tidak diganggu hama, dan tanah selalu subur. Dalam upacara wiwitan ini akan dibagikan nasi dalam wadah yang disebut pincuk. Di dalam pincuk tersebut akan disajikan nasi, urap atau gudangan, sambel gepeng, gorengan ikan asin (gereh pethek), seiris telur ayam atau bebek, sepotong pisang, rempeyek, dan sesuwir daging ayam. Nasi atau Sega Wiwitan ini pada masa lalu umumnya akan diburu anak-anak mengingat anak-an...

avatar
Iklimah
Gambar Entri
Ongol Ongol Khas Jogja
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

                       Ongol-Ongol merupakan salah satu dari sekian banyak jenis kue basah atau panganan ringan tradisional khas Indonesia. Ongol-ongol ini sendiri mempunyai bahan utama yang diantaranya terdiri dari tepung sagu yang diolah bersama dengan air matang, gula aren, beberapa helai daun pandan, kelapa serta garam halus. Biasanya ongol-ongol ini saat penyajiannya ditaburi dengan parutan kelapa kukus dengan rasa kue yang manis dari gula arennya sehingga panganan ini sangat banyak peminatnya mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Dalam pembahasan artikel kali ini akan dijelaskan tentang apa resep serta bagaimana cara membuat kue basah yang gurih dan lezat ini. Bahan-bahan : 150 gram tepung sagu (kwalitas baik). 350 ml air matang. 200 gram gula aren (sisir halus). 2 lembar daun pandan ukuran 20 cm. 150...

avatar
Iklimah
Gambar Entri
Kue Sagon Kelapa
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

                                           Masih seputar kue tradisional Nusantara yang seakan-akan tiada habisnya untuk dibahas, karena di negeri kita yang tercinta ini kue tradisional sangatlah banyak jumlahnya dari Sabang sampai Meuroke hampir disetiap daerah memiliki kue khas tradisional masing-masing. Jika sebelumnya kami pernah membahas kue Lumpang yang bentuknya cukup unik karena ada cekungan pada bagian tengahnya, maka untuk artikel ini kami juga akan membahas kue tradisional lain yaitu yang bernama kue Sagon Kelapa.  Sesuai dengan namanya, kue ini terbuat dari adonan kelapa parut yang dipadukan dengan tepung ketan, kemudian dimasak dengan cara panggang sehingga menghasilkan kue dengan cita rasa yang khas. Namun selain dari pada itu ada juga kue Sag...

avatar
Iklimah
Gambar Entri
Legondo
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

                            Jika anda sedang berkunjung didaerah Kotagede Yogyakarta terdapat bermacam-macam kuliner khas setempat yang layak anda coba. Salah satunya adalah sebuah jajanan tradisional yang memiliki nama yang unik yaitu Legondo(Legondho), dimana kue ini terbuat dari beras ketan kemudian dibentuk dan diisi dengan buah pisang raja. Salah satu sumber menyebutkan jika kuliner ini sering dibuat untuk acara khusus yaitu untuk hantaran pernikahan oleh masyarakat didaerah tersebut, selain itu jika dikaji dari asal muasalnya konon kabarnya jika nama Legondho sendiri berasal dari kata leganing kondho yang merupakan bahasa Jawa dan jika diartikan adalah enaknya omongan. Jika dilihat dari kemasannya kue tradisional ini juga menarik yaitu berupa daun pisang yang diikat oleh tali yang terbuat dari bambu, sehingga tentu saja akan t...

avatar
Iklimah
Gambar Entri
Nasi Kuning Khas Jogja
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

                                          asyarakat Indonesia masih menjunjung tinggi adat-istiadat serta budaya warisan leluhur, sebut saja masih diadakannya acar-acara kenduri atau selametan, tedak siten untuk batita, upacara tujuh bulanan, kirap, sekaten, larung, dan lain sebagainya. Dan acara-acara tradisi tersebut biasanya dilengkapi dengan beberapa makanan tradisional yang disuguhkan bahkan menjadi suatu hal yang wajib untuk dilakukan. ambil contoh saja nasi kuning. Siapa tak pernah dengar nama olahan nasi yang satu ini, bahkan acara ulang tahun saja ada yang menggunakan nasi kuning sebagai masakan utama yang disajikan kepada orang yang berulang tahun dan kemudian untuk dibagikan kepada sanak saudara. Nasi kuning yang berbentuk kerucut bak gunung yang biasa disebut...

avatar
Iklimah
Gambar Entri
Wedang Uwuh
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

               Resep Wedang Uwuh - Salah satu resep tradisional yang masih eksis sampai sekarang adalah resep minuman Wedang Uwuh. Wedang Uwuh merupakan minuman khas Imogiri, Kecamatan Bantul, Provinsi DIY. Pada awalnya wedang uwuh hanya ada di satu angkringan di dekat makam keluarga raja mataram saja, namun sekarang sudah banyak yang mengenal dan mengkonsumsi Wedang Uwuh diberbagai angkringan di Jogja bahkan sudah ada juga di daerah lain meski tidak sebanyak di Jogja.    Asal kata uwuh berasal dari Bahasa Jawa, jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah sampah dedaunan. Dalam perkembangannya, kata uwuh juga bermakna sampah secara umum, sehingga mengesankan kotor dan becek. Nama Wedang Uwuh justru mengundang orang untuk datang, karena penasaran akan kesegaran dan khasiat yang dimilikinya. Sedangkan kata wedang juga berasal dari Bahasa Jawa yang artinya adalah minuman.  &n...

avatar
Iklimah
Gambar Entri
Geplak Bantul
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

                                              Geplak adalah salah satu jenis kuliner legendaris yang banyak bisa kita temukan di Yogyakarta khususnya daerah Bantul. Kuliner ini adalah sejenis kue tradisional yang terbuat dari adonan parutan kelapa dengan tepung dan gula sehingga rasanya sangat manis dengan aroma kelapa yang begitu kental. Bagi anda semua yang sedang berkunjung ke Yogyakarta jangan lupa untuk mencoba kuliner khas ini atau juga bisa kita jadikan oleh-oleh keluarga dirumah, karena kue tradisional ini juga sangat mudah untuk bisa kita temukan didaerah tersebut yang dihampir diseluruh toko kue atau oleh-oleh menjualnya. Sebenarnya Geplak juga tidak hanya mudah untuk bisa ditemukan di Yogyakarta saja, karena kue tradisional ini juga sudah te...

avatar
Iklimah
Gambar Entri
Sekaten
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Sejarah Sekaten Pada tahun 1939 Caka atau 1477 M, Raden Patah selaku Adipati Kabupaten Demak Bintoro, dengan dukungan para Wali membangun Masjid Agung Demak sebagai tempat ibadah dan tempat bermusyawarah para wali. Salah satu hasil musyawarah para wali dalam rangka meningkatkan syiar Islam,selama 7  hari menjelang peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW,diadakan kegiatan syiar Islam secara terus menerus. Supaya menarik pengunjung,dibunyikan 2 perangkat gamelan ciptaan Sunan Giri, dengan membawa gendhing-gendhing tertentu ciptaan para wali,terutama Sunan Kalijaga. Para pengunjung yang menyatakan ingin “ngrasuk” agama Islam setelah mengikuti kegiatan syiar agama Islam tersebut dituntun untuk mengucapkan 2  kalimat syahadat (syahadatain). Dari kata syahadatain yang berarti dua kalimat syahadat itulah menjadi SEKATEN akibat perubahan pengucapan, sebagai istilah ya...

avatar
Ressti_ayu
Gambar Entri
Tapa Bisu Mubeng Beteng
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Tapa Bisu Mubeng Beteng bagi warga Yogyakarta adalah sebuah peristiwa penting yang dilaksanakan setiap malam 1 Muharram atau malam 1 Suro, sebuah tradisi tahunan mengelilingi benteng (Mubeng Beteng) yang dilakukan sebagai salah satu ritual yang rutin digelar oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan diikuti oleh ratusan warga Yogyakarta dengan mengelilingi benteng-benteng Keraton. Meskipun berlangsung di sekitar Keraton, secara resmi sebenarnya pihak Keraton tidak melakukan ritual tersebut. Kegiatan itu hanya dilakukan para Abdi Dalem Keprajan dan Punokawan yang mengabdi di Keraton. Ketika menjalani ritual tersebut seluruh Abdi Dalem mengenakan busana adat Jawa peranakan warna biru tua tanpa membawa keris dan tidak beralaskan kaki dengan membawa sejumlah bendera atau panji. Selama menjalani ritual mereka memanjatkan doa memohon keselamatan lahir dan batin serta kesejahteraan bagi diri pribadi, keluarga, bangsa, dan negara. Ritual Mubeng Beteng dilakukan dengan berbagai...

avatar
Dita Indrani