bali
117 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Kukisi Jongi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Tengah

Kukisi Jongi berarti Pudding dari buah Jongi. Buah jongi adalah salah satu buah khas yang ditemukan di hutan-hutan desa Poso. Berbentuk seperti bawang bombai dengan warna hijau pada bagian luar , buah jongi dikenal sangat asam. Untuk bisa mendapatkan bagian buahnya, buah jongi perlu dikupas beberapa kali . Buah jongi berwarna kuning dengan susunan lembar isi yang teratur. Memakan langsung buah jongi dijamin akan membuat mata memicing karena keasamannya. namun dengan teknik pengolahan tertentu maka terciptalah Kukisi jongi yang manis dan segar. Berikut bahan dan cara pembuatan Kukisi Jongi yang bisa Anda coba buat di rumah. Bahan-bahan yang dibutuhkan Agar-agar plain / putih / tidak berasa 1 bungkus Gula pasir 5 sendok makan Air 480 mili liter atau 2 cup Susu cair 240 mili liter atau 1 cup Buah jongi (kurang lebih 200 gram) Cara Pembuatan Langkah awal blender buah jongi dengan susu cair. Selanjutnya dalam panci, campur bubuk...

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Legenda Tanduk Alam
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Tengah

Legenda Tanduk Alam – Cerita Rakyat Sulawesi Tengah Tanduk Alam adalah seorang penyebar agama yang berasal dari Palembang. Dia dikenal orang yang bijaksana dan berwawasan luas. Untuk menyebarkan ajaran agama, ia berlayar sampai ke Negeri Banggai, Sulawesi Tengah Di tempat tinggalnya yang baru ini, ia bekerja sebagai ahli emas. Ia membuat bermacam- macam perhiasan emas dan salah satu pelanggannya adalah Adi Cokro, raja Banggai. Selain membuat perhiasan, Tanduk Alam juga mengajarkan agama dan memberikan nasihat kepada rakyat Banggai. Hal itulah yang membuat Baginda Adi Cokro menyukai Tanduk Alam. Menurutnya, Tanduk Alam membuat kehidupan rakyatnya menjadi Iebih balk. Suatu hari, Baginda Adi Cokro kebingungan. Putri kesayangannya hilang. Ia segera mengerahkan empat orang basalo atau pembantunya untuk mencari sang putri. Setelah melakukan pencarian selama beberapa hari, para basalo itu melaporkan bahwa putri telah diculik oleh orang-orang Tobelo. Menurut kabar, putri d...

avatar
Niafauzi
Gambar Entri
Tari Balia
Tarian Tarian
Sulawesi Tengah

Tari Balia  merupakan sejenis tarian yang berkaitan dengan kepercayaan animism, yaitu pemujaan terhadap benda keramat, khusunya yang berhubungan dengan pengobatan tradisional terhadap seseorang yang terkena pengaruh roh jahat. Pengertian Balia ialah tantang dia (Bali = tantang, ia/iya = dia), yang artinya melawan setan yang telah membawa penyakit dalam tubuh manusia. Balia dipandang sebagai prajurit kesehatan yang mampu untuk memberantas atau menyembuhkan penyakit baik itu penyakit berat maupun ringan melalui upacara tertentu. Masuk atau tidaknya makhluk-makhluk tersebut ditentukan oleh irama pukulan gimba (gendang), lalove (seruling) yang mengiringi jalannya upacara ini. Source: http://www.tradisikita.my.id/2016/09/10-tari-tradisional-sulawesi-tengah.html

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Baliya Jinja
Ritual Ritual
Sulawesi Tengah

Upacara adat  Baliya Jinja  adalah sebuah ritual pengobatan bersifat nonmedis yang sudah dikenal masyarakat Suku Kaili sejak ratusan tahun lalu. Sebelum adanya rumah sakit, upacara ini diandalkan masyarakat untuk mendapatkan petunjuk dari nenek moyang terkait bagaimana melunturkan penyakit-penyakit yang menyerang tubuh. “Tradisi ini masih dilestarikan. Misalnya siapa anak perempuan yang mau (belajar upacara  Baliya ) di keluarga. Ritual ini dipimpin oleh seorang dukun atau tetua yang disebut  Tina Nu Baliya . Sang dukun biasanya mengenakan seragam yang terdiri dari sarung dan baju ari fuya (sinjulo) berwarna putih dan destar (kudung) berwarna merah. Di dalam Ritual  Baliya   Jinja ,  Tina Nu Baliya  akan duduk mengelilingi si penderita. Sementara itu, tiga orang lainnya bertugas meniup seruling, memukul tambur dan gong. Sebisa mungkin alunan musik dimainkan dengan lemah lembut. Lirik nyanyiannya berisikan pujian-pujian yang d...

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Nosuna
Ritual Ritual
Sulawesi Tengah

Disebut juga Khitan. Upacara ini sudah menjadi adat dan tradisi di kalangan masyarakat Kaili sejak masuknya Islam hingga dewasa ini, secara turun temurun. Upacara nosuna (khitan) dilaksanakan pada anak laki-laki dan perempuan. Namun pada bahagian ini hanya diuraikan khusus pada upacara nosuna bagi anak laki-laki yang dilakukan menjelang anak berumur sekitar 7 sampai 8 tahun, yaitu pada anak-anak yang belum memasuki puber atau balig (nabalego). Maksud dan Tujuan Upacara Upacara ini dilaksanakan karena mempunyai maksud dan tujuan tertentu menurut adat dan kepercayaan masyarakat setempat, yaitu : §  Mentaati perintah agama (sunah Nabi) yang disebut  Noinpataati Parenta Nabita  (mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW). §  Nompakavoe koro  (mensucikan diri) . §  Nompataati ada  (mematuhi adat kebiasaan masyarakat agar sang anak tersebut (yang disunat) terlepas dari dosa, di samping anak itu terhindar dari berbaga...

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Nokeso
Ritual Ritual
Sulawesi Tengah

Salah satu upacara pada usia menjelang usia baligh dewasa ini ialah upacara nokeso, yaitu upacara menggosok gigi bagian depan sampai rata, baik bagian atas maupun bagian bawah bagi seorang anak perempuan menjelang baligh (nabalego). Teknis upacara nokeso ini ditentukan oleh vati sesuai status sosial dan atau warisan yang pernah diterimanya dari orang tua atau nenek moyangnya. Bagi keturunan raja/bangsawan vati, ditentukan oleh ketua dewan adat. Tujuan Upacara Tujuan upacara ini adalah mengantar anak perempuan memasuki masa gadis ( karandaa ) agar dapat bahagia tanpa gangguan mental dan phisik, serta harapan memasuki pintu perkawinan dengan baik, panjang umur, murah rezeki, ataupun menjaga dirinya, tutur katanya serta adat istiadat leluhurnya. Sesungguhnya upacara ini adalah suatu upacara peresmian/pernyataan orang tua bahwa putrinya telah mengakhiri masa kanak-kanaknya dan memasuki alam kedewasaan. Waktu Upacara Upacara ini biasanya dilaksanakan pada masa sebelum...

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Nobau
Ritual Ritual
Sulawesi Tengah

Upacara Nobau adalah suatu upacara yang dilaksanakan oleh orang dewasa, khususnya orang tua manakala anak-anak dari suatu keluarga ada yang mengalami gangguan penyakit atau kurang sehat seperti nabaka-baka (banyak tumbuh luka pada bagian anggota badan), nange’e / nakeru keru (hidup kerdil dan kurus sebagai akibat pertumbuhan tubuh kurang normal seperti berkudis, termasuk penyakit tuli, bisu, dan sebagainya. Menurut kepercayaan masyarakat bahwa keadaan yang kurang sehat yang dialami oleh anak-anak dalam keluarga itu adalah akibat  nakaratea  (gangguan roh nenek moyang) sebagai akibat kelalaian orang tuanya mengadakan adat atau telah melupakannya. Bila segala upaya pengobatan telah dilakukan, ternyata anak-anak belum sembuh, berarti ada  nengoimo  (upacara adat sudah harus dilaksanakan). Tetapi upacara ini tetap dilaksanakan oleh semua anggota keluarga walaupun belum ada yang mengalami berbagai macam penyakit, sebagai upaya preventif. Nama lain upacar...

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Nolama Tai
Ritual Ritual
Sulawesi Tengah

Upacara masa kehamilan pada suku bangsa Kaili dikenal 2 macam, yaitu upacara Nolama Tai (upacara selamatan kandungan pada masa hamil pertama) dan upacara Novero (upacara pengobatan apabila sang ibu yang hamil kurang sehat). Kedua upacara ini diuraikan secara terpisah walaupun kedua upacara tersebut sering dilaksanakan sekaligus. Upacara ini adalah upacara selamatan kandungan pada kehamilan anak yang pertama apabila kandungan berusia 7 bulan. Upacara ini sering dinamakan No jemparaka manu (memisah-misahkan bagian daripada daging ayam) atau biasa disebut mantale (membuat sesajian). Nama-nama itu ditonjolkan sesuai dengan penonjolan dari bagian upacara ini yaitu memenggal bagian daging ayam untuk upacara sebagai sesajian utama dalam upacara Nolama Tai. Upacara ini bagi masyarakat Kaili berbeda kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan kedudukan sosial seseorang atau Vati seseorang dalam masyarakat. Maksud Penyelengaraan Upacara Tujuan upacara ini adalah dimaksudkan agar kelah...

avatar
Fennec_fox
Gambar Entri
Nompudu Valaa Mpuse
Ritual Ritual
Sulawesi Tengah

Upacara ini dilaksanakan pada saat bayi lahir, yang dilakukan oleh sando mpoana (dukun bersalin). Upacara ini memotong tali pusat yang menghubungkannya dengan tembuni (tavuni). Maksud dan Tujuan Upacara Maksud dan tujuan upacara ini ialah memotong tali pusar yang masih bersatu dengan tembuni yang dipercayai sebagai dua mahluk yang harus dipisahkan. Karena itu upacara ini dilakukan dengan hidmat oleh dukun bersalin, agar roh tembuni tidak mengganggu bayi setelah keduanya terpisah. Waktu Penyelenggaraan Upacara Waktu penyelenggaraannya dilakukan pada saat sang bayi itu lahir, sesudah diurut-urut dan dimantera seperlunya tanpa menunggu lebih lama. Penyelenggaraan Teknis Upacara Upacara pemotongan tali pusat oleh dukun beranak (sando mpoana) yang dianggap ahli dan berpengalaman untuk itu. Dukun itu melayani masyarakat desa tanpa mengenal stratifikasi sosial. Pihak-pihak lain yang terlibat ialah keluarga dalam rumah atau yang datang berkunjung pada saat kelahiran....

avatar
Fennec_fox