Wangi kemenyan menguar dengan tajam, berpadu dengan aroma sesaji yang diletakkan di tengah Alas Krendhowahono. Usai mendaraskan doa, para abdi dalem lantas mengubur kepala kerbau lengkap dengan kaki dan jeroannya. Upacara Wilujengan Nagari Mahesa Lawung pun ditutup dengan kenduri bersama. Siang itu, di Alas Krendhowahono yang terletak di Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sedang dilangsungkan upacara adat Mahesa Lawung. Menurut ceritanya, tradisi yang bertujuan untuk menyelaraskan alam dan nasib manusia ini telah ada sejak Wangsa Syailendra dan Sanjaya. Hal ini berdasarkan pada keberadaan arca Durga Mahesa Suramandini. Lantas prosesi ini terus dijalani secara turun – temurun tanpa henti hingga kini. Upacara Mahesa Lawung dilaksanakan setiap tahun pada hari ke – 40 setelah acara Grebeg Maulud. Ritual yang menjadi puncak dari upacara Mahesa Lawung adalah mengubur potongan kepala dan kaki kerbau, lengkap dengan jeroa...
Prosesi Tawur Agung Kesanga merupakan upacara yang digelar oleh umat Hindu sehari jelang perayaan Nyepi. Upacara ini berdasarkan pada konsep ajaran Tri Hita Karana, yakni menyelaraskan hubungan dengan tiga elemen, manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta. Tawur Agung Kesanga sendiri bertujuan untuk membersihkan dan mewisuda bumi sebelum Nyepi, yakni dimana umat akan melaksanakan tapa brata penyepian. Tawur Agung Kesanga diawali dengan ritual pengambilan air suci dari situs Istana Ratu Boko yang terletak di pinggang Pegunungan Batur Agung, tak jauh dari Candi Prambanan. Sekitar pukul 09.00 WIB, para umat memulai perayaan dengan prosesi Mendak Tirta alias menjemput air suci. Dalam ritual Mendak Tirta ini, para umat beriringan mengarak umbul-umbul, berbagai persembahan, gamelan dan ogoh-ogoh menuju ke Candi Dewa Siwa. Setelah tiba di depan candi, hanya yang membawa umbul-umbul dan persembahan saja yang masuk ke dalam candi. Di dalam Candi Dewa S...
Manten kaji dimulai tahun 1930-an yang diselenggarakan oleh salah satu keluarga orang terkaya di Semarang yang memiliki berbagai usaha. Manten kaji berfungsi sebagai perekat sosial dan budaya dalam masyarakat. Manten kaji terbentuk sebagai akulturasi kebudayaan Arab, Jawa, Cina, Melayu dan Eropa, sesuai dengan latar belakang terbentuknya Kota Semarang. Manten kaji adalah tata cara pernikahan sepasang mempelai khas Semarangan. Dinamakan manten kaji karena busana yang dikenakan mempelai pria menyerupai gamis atau jubah yang sering dipakai oleh mereka yang baru pulang menunaikan ibadah Haji. Pengaruh Arab terlihat jelas pada sorban yang dinamakan, begitu pula dengan kopiah alfiah yang dikenakan oleh mempelai pria seperti orang yang pulang haji. Baju mempelai pria model gamis beludru berlengan panjang. Tata rias Pengantin Semarangan model cengge (pengaruh budaya China) dengan bedak yang sangat tebal. Selop kedua mempelai serta sanggul Jawa mendapat pengaruh dari Kasunanan Surakarta...
Tradisi Upacara Kalang Obong merupakan upacara kematian yang masih dipertahankan oleh masyarakat Kalang. Identifikasi suku Kalang dalam pengertian budaya Kalang obong ini merupakan sebutan untuk segolongan orang atau suku bangsa yang tersebar di Pulau Jawa, terutama di daerah Jawa Tengah. Kata “Kalang” berasal dari Bahasa Jawa yang artinya batas. Orang Kalang adalah sekelompok masyarakat yang diasingkan dalam kehidupan masyarakat luas, karena dahulu ada anggapan bahwa mereka berbahaya. Orang Kalang dibagi menjadi dua golongan, yaitu (1) Golongan Kalang Obong adalah golongan Kalang dari laki-laki yang berhak untuk mengadakan upacara obong; (2) Golongan Kalang Kamplong merupakan golongan Kalang dari keturunan perempuan yang tidak berhak mengadakan upacara obong karena dianggap tidak murni lagi, sebab suaminya berasal dari luar Kalang. Ada tiga alasan mengapa upacara obong masih dipertahankan oleh masyarakat Kalang: Upacara obong dilihat dari faktor keyaki...
Berkunjung ke Keraton Kasunanan Surakarta tak akan lengkap jika tidak menelusuri jejak sejarah di Museum Keraton Surakarta Hadiningrat atau Museum Suaka Budaya. Dalam museum ini para pengunjung dapat menyaksikan benda-benda peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta dan beberapa fragmen candi yang ditemukan di Jawa Tengah. Museum Karaton Kasunanan Surakarta ini terdiri dari beberapa bangunan yang tiap-tiap bangunan sudah di atur ruangnya untuk memuat hasil kriya Karaton Surakarta. Adapun ruang-ruang dan seni kriya yang terdapat di dalamnya adalah sebagai berikut : a. Ruang I Museum Keraton Kasunanan Surakarta berisi gambar-gambar dan ukir-ukiran sebagai berikut : Gambar Ingkang Sinuhun Paku Buwana VII (1830-1858), Paku Buwana VII (1858-1861), Paku Buwana X dalam sebuah pigura yang besar. Gambar Paku Buwana X berdiri dengan mengenakan busana kebesaran. Dua buah gambar Kangjeng Ratu Emas, permaisuri Paku Buwana X. Beberapa kur...
Pada tahun 2008, Solo memiliki satu destinasi baru yang patut dikunjungi oleh para pelancong apalagi para pecinta batik. Rumah Batik Danar Hadi adalah perpaduan cagar budaya dan museum batik. House of Danar Hadi akan membuat siapapun yang memasukinya terkesima dan teringat akan kemewahan aristokrat Jawa di masa lalu. Bangunan ini adalah bagian dari sejarah kuno Jawa. Di area yang hampir seluas 1,5 hektar ini, terletak satu bangunan utama yang dikenal dengan sebutan nDalem Wuryoningratan yang aslinya merupakan rumah utama keluarga Wuryaningrat. nDalem Wuryoningratan dibangun sekitar tahun 1890-an oleh arsitek Belanda di bawah pengawasan Patih Dalem K.R.A Sosrodiningrat sebagai hadiah pernikahan untuk anaknya, Wuryaningrat, yang mempersunting anak perempuan Sri Susuhunan Pakubuwono XVI. Gaya Kolonial Eropa sangat kental pada eksterior bangunan ini, tetapi tata letak ruangan tetap mengikuti adat dan kebiasaan Jawa; dengan adanya pendhapa yang luas, pringgitan untuk menerima tam...
Luas Museum Ranggawarsito mencapai 8.438 meter persegi, terdiri dari pendapa, gedung pertemuan, gedung pameran tetap, perpustakaan, laboratorium, perkantoran, gedung deposit koleksi, dan berdiri di atas lahan seluas dua hektar lebih. Sebagai museum provinsi terbesar dengan didukung kekayaan lebih dari 50.000 koleksi, Museum Jawa Tengah Ronggowarsito dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana penunjang sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung. Fasilitas tersebut antara lain 4 gedung pameran tetap, masing-masing terdiri dari 2 lantai; dan satu ruang koleksi emas. Sembilan ruang pameran/galeri Museum Jawa Tengah Ronggowarsito sebagai berikut: 1. Gedung A: Galeri Geologi (Lantai I) Gunungan Blumbangan: tradisi Gunung Blumbangan dirancang oleh Raden Patah pada abad ke-15. Gunungan menggambarkan alam semesta, manusia, dan lingkungannya. Lukisan Alam Semesta Koleksi Kosmologika: berupa lukisan-lukisan galaksi, proses terbentuknya planet, atmosfer Bumi; se...
Candi Arjuna, Terlerak di desa Dieng Kulon, Kec. Batur-Banjarnegara, berada di ketinggian 2090 MDPL candi bercorak hindu ini berdiri dengan kokoh sejak awal abad ke-7. Candi ini memiliki corak arsitektur india dan jawa, dan dipercayai oleh para ahli sebagai Awal dan patokan dimualinya corak arsitektur jawa Nusantara di candi-candi yang diangun berikutnya di jawa. Candi dengan ukuran 6x6m dan ketinggian sekitar 4 m ini memiliki kala makara di depan pintu candi, kala makara tak erahang awah, yang merupakan salah satu Keunikan dan ciri arsitektur candi hindu di jawa tengah pada masa klasik. Candi Arjuna juga memiliki keunikan lainya yaitu adanya jala matra atau saluran air yang mengalirkan air suci dari dalam candi keluar candi. sehingga pada masa dahulu masyarakat yang beriabadah di luar candi bisa mendapatkan air suci. sudah beberapa kali di pugar sejak penemuanya yang pertama di Abad ke 18, candi ini sekarang menjadi salah satu daya tarik wisata budaya di kabupaten ban...
Letaknya di Kota Ambarawa, sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Semarang atau Jogjakarta. Letaknya yang mudah terjangkau, menjadikan Museum Kereta Api Ambarawa menjadi obyek wisata andalan kota tersebut. Apabila petualang dari arah Semarang , akses jalan yang harus dilewati hanya menuju selatan ke arah Ungaran lalu setelah sampai pertigaan Bawen silakan menuju ke arah Jogjakarta (belok kanan) menuju tugu Palagan Ambarawa. Apabila dari Jogjakarta , petualang hanya perlu berjalan lurus menuju arah Semarang dan langsung ke pertigaan tugu Palagan Ambarawa. Setelah sampai di tugu Palagan Ambarawa, petualang langsung saja belok kiri ( arah Semarang ) atau kanan ( arah Jogja ), nah sekitar 100 meter lagi sudah sampai di museum Kereta Api Ambarawa. Untuk Jalur dari arah Solo petualang dapat melewati jalur alternatif langsung menuju belakang Museum Kereta Api Ambarawa. Petualang dapat melewati jalur Blotongan – Banyubiru – Ambarawa dengan pemandangan pegunungan...