Ritual
Ritual
Ritual Adat Jawa Tengah Jawa Tengah
Tawur Agung Kesanga Prambanan
- 28 Desember 2018 - direvisi ke 2 oleh hallowulandari pada 25 Februari 2023

Prosesi Tawur Agung Kesanga merupakan upacara yang digelar oleh umat Hindu sehari jelang perayaan Nyepi. Upacara ini berdasarkan pada konsep ajaran Tri Hita Karana, yakni menyelaraskan hubungan dengan tiga elemen, manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta. Tawur Agung Kesanga sendiri bertujuan untuk membersihkan dan mewisuda bumi sebelum Nyepi, yakni dimana umat akan melaksanakan tapa brata penyepian.

Tawur Agung Kesanga diawali dengan ritual pengambilan air suci dari situs Istana Ratu Boko yang terletak di pinggang Pegunungan Batur Agung, tak jauh dari Candi Prambanan.

Sekitar pukul 09.00 WIB, para umat memulai perayaan dengan prosesi Mendak Tirta alias menjemput air suci. Dalam ritual Mendak Tirta ini, para umat beriringan mengarak umbul-umbul, berbagai persembahan, gamelan dan ogoh-ogoh menuju ke Candi Dewa Siwa. Setelah tiba di depan candi, hanya yang membawa umbul-umbul dan persembahan saja yang masuk ke dalam candi.

Di dalam Candi Dewa Siwa sudah ada pemangku pura yang siap untuk melakukan ritual Mendak Tirta ini. Setelah arak-arakan tiba di Candi Dewa Siwa, ritual mendak Tirta pun dimulai dengan cara mengelilingi Candi Dewa Siwa sebanyak tiga kali searah jarum jam. Dalam suasana yang khusyuk para umat pun melakukan laku pradaksina tersebut. Usai pradaksina, rombongan arak-arakan yang membawa berbagai macam persembahan, umbul-umbul, gamelan dan ogoh-ogoh lantas kembali ke pelataran candi yang sudah dipenuhi umat.

Mereka yang membawa sesaji lantas maju ke depan dan menaruhnya ke altar berupa meja panjang. Sebelum dimulai acara sembahyang, ada pertunjukan tari-tarian. Gadis-gadis cantik berkebaya putih dengan rambut hitam berselipkan bunga kamboja nampak luwes menggerakkan tubuhnya. Beragam tarian pun dipertontonkan seperti tari topeng, pendet, barong, dan terkadang terselip tarian khas Jawa, gambyong. Semua mata pun seolah tersihir dengan keluwesan para penari yang menggerakkan badan dengan sepenuh hati.

Usai tari-tarian, acara pun dilanjutkan dengan sambutan dari berbagai pihak. Begitu sambutan demi sambutan selesai, maka dimulailah acara sembahyang bersama atau ritual Tawur Panca Kelud Yama Raja. Suasana yang tadinya semarak dan dipenuhi suara gamelan serta decak kagum orang-orang, kini berganti dengan keheningan yang dalam.

Di pimpin para pandita, umat mulai berdoa. Dengan gerak tubuh yang nyaris sama, yakni memejamkan mata dan menangkupkan dua telapak tangan di atas dahi, mereka semua melantunkan rawian doa. Di bawah naungan langit biru, disaksikan Candi Prambanan nan megah, doa-doa terlantunkan dalam hening. Semuanya sedang mempersiapkan hati dan menyucikan diri untuk menyambut tahun yang baru.

Akhirnya sembahyang bersama selesai sudah. Kini saatnya para pemangku pura membagikan tirta amerta alias air suci kepada umat yang hadir dengan cara memercikkan kepada umat. Air suci tersebut dipercaya mampu menyucikan hati dan pikiran mereka, serta membuat mereka siap melangsungkan ritual nyepi keesokkan harinya. Acara inti Tawur Agung Kesanga pun usai sudah. Meski begitu masih ada acara lain yang tak boleh dilewatkan, yakni atraksi ogoh-ogoh.

Sebelum perayaan Tawur Agung Kesanga, umat Hindu biasanya membuat ogoh-ogoh dengan beragam bentuk yang unik. Ogoh-ogoh tersebut merupakan simbol dari si jahat dan angkara murka. Usai Tawur Agung Kesanga, ogoh-ogoh tersebut akan diangkat oleh para pemuda dan dimainkan oleh mereka. Dengan iringan gamelan Bali yang rancak, ogoh-ogoh saling bertarung satu sama lain. Semakin cepat gamelan bertalu, semakin cepat pula gerakan ogoh-ogoh. Inilah saat yang paling ditunggu oleh para wisatawan. Setelah atraksi selesai, ogoh-ogoh ini akan dibawa pulang kembali dan dibakar di pura masing-masing sebagai tanda dibakarnya sifat angkara murka.

Umat yang memenuhi Prambanan pun perlahan meninggalkan kompleks candi. Kini mereka akan mempersiapkan diri untuk menyambut ibadah Nyepi esok hari sekaligus bersiap menyambut tahun baru Saka. Candi Prambanan pun kembali sunyi.

Tawur Agung Kesanga memiliki makna membersihkan Jagad Bhuana Alit dan Bhuana Agung berdasarkan pada konsep Tri Hita Karana atau menyelaraskan hubungan tiga elemen penting yakni manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam dan manusia dengan manusia. Tawur Agung Kesanga adalah upacara Bhuta Yadnya yang dilakukan untuk kesejahteraan dan keselarasan alam. Yadnya ini dilaksanakan untuk kesejahteraan alam. Keseimbangan dan keselarasan alam menjadi fokus utama selama hidup di dunia. Di rumah masing-masing juga di lakukan upacara mecaru yang memiliki makna yang sama dengan Tawur Agung Kesanga, namun upacaranya dalam skala kecil .

sumber : https://www.maioloo.com/seni-budaya/tawur-agung-kesanga-prambanan/ https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-denpasar/baca-artikel/14797/Rangkaian-Upacara-Menjelang-Nyepi.html#:~:text=Tawur%20Agung%20Kesanga%20memiliki%20makna,alam%20dan%20manusia%20dengan%20manusia.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline