Kata Domyak merupakan singkatan dari Bo do r yang diiringi M usik dan ngarampa yak (tari). Seni Domyak Atau sebutan lain dari Buncis ini merupakan salah satu bentuk kesenian yang berkembang di beberapa daerah Purwakarta, diantaranya di Desa Pasir angin Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta. Awal munculnya seni Domyak ini merupakan sebuah acara ritual permohonan turun hujan.. Pada masa ini masyarakat setempat memiliki suatu kepercayaan untuk memohon turun hujan melalui acara tarian. Acara ini dimulai dengan arak-arakan menuju sumber mata air. Agar suasana arak-arakan tersebut labih berkesan, mereka mengiringinya dengan tetabuhan alat-alat musik yang ada diantaranya angklung, dogdog, bedug, ketuk, kecrek, dan lain-lain. Pada perkembangan selanjutnya kariaan arak-arakan tersebut tidak dilakukan saa...
Kobong adalah nama lain dari istilah pesantren. Seni Ulin Kobongan adalah suatu bentuk kesenian yang lahir dan berkembang di lingkungan Pondok Pesantren ( kobong ) yang ada di Wilayah Purwakarta pada umumnya. Seni Ulin Kobongan adalah hasil kreasi anak-anak santri, yang merupakan pengembangan dari Ulin Maenpo (Pencak Silat), terutama pada gerak dasar tariannya. Sebagai daerah berpenduduk mayoritas Islam, hampir di seluruh pelosok Kabupaten Purwakarta terdapat pesantren. Selian itu salah satu warisan seni budaya diantaranya seni Ibing Pencak Silat masih berkembang sampai saat ini. Desa Sawah Kulon Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta sebagai salah satu desa yang cukup potensial dalam pengembangan seni budaya, mencoba membuat kemasan yang bersifat konservasi melalui kolaborasi seni ibing pencaksilat dengan seni bernuansa Islami. Seni Ulin Kobongan serupa dengan Seni Tereb...
Kesenian badawang merupakan sesuatu yang berhubungan dengan kepercayaan Agama asli Indonesia yang didalamnya terdapat lambing seni , bentuk seni , isi seni,pengalaman seni mereka yang pada dasarnya terkandung makna bersifat mistis itu dapat dilihat dari bentuk dan gambaran dari badawang yang merupakan gambaran tradisis totemistik masyarakat agama asli Indonesia walaupun dalam perkembangannya mengalami perubahan dalam bentuk yang lebih lucu / kocak. Ditatar Sunda keberadaan Badawang / memeniran karena dilihat dari bentuk yang besar dan tinggi dilambangkan dengan manusia yang tubuhnya besar dan tinggi ( identik dengan orang Barat yang dalam hal ini orang Belanda ) diambil dari kata meneer ( tuan dalam bahasa Belanda) . hampir sama dengan ondel ondel yang di Jakarta di Kabupaten Bandung masih ditampilakan pada perayaan khitanan, perayaan hari besar seperti 1...
Angklung Buncis merupakan Jenis Kesenian tradisional untuk Upacara Turun Mandi dan Gusaran. Upacara Turun Mandi dan Gusaran biasanya dilaksanakan secara bersamaan artinya apabila ada Upacara Turun Mandi yaitu sebelum anak laki-lakinya di khitan maka adiknya/kakaknya yang perempuan melaksanakan Gusaran Turun Mandi ialah upacara memandikan anak yang akan di khitan/disunat dan sebelumnya diarak mulai dari rumah sampai ke tempat pemandian. Dulu sebelum ada kendaraan bermotor/mobil anak yang mau di khitan dan para pengiringnya naik Delman. Di depan Delman/mobil didahului dengan kesenian Angklung Buncis untuk menghibur anak yang akan di khitan . Kesenian ini terdiri dari iringan lagu dengan Angklung dan tabuhan lain seperti Kendang dan Dogdog. Diiringi oleh Penari dan Badut yang memakai topeng berbentuk binatang dan Kuda Lumping. Setelah sampai di tempat pemandian biasanya di Sumur Siuh anak yang akan di khitan akan dimandikan oleh Paraji . Anak yang akan di...
Seni Aseuk hatong merupakan gambaran dari aktifitas masyarakat lembur yang sedang ngahuma atau menanam biji benih yang menjadi tanaman tumpangsari dikebun penduduk, dengan menggunakan tongkat kayu dahan pohon untuk membuat lubang di sebidang ladang yang telah dicangkul yang untuk diisi biji/bibit tanaman. Untuk mengenang aktifitas urang lembur jaman dahulu sekaligus dalam upaya pelestarian seni budaya sunda, aseuk hatong sering ditampilkan pada acara-acara yang berkaitan dengan kegiatan seni budaya, saat ini beberapa kelompok seni yang ada di kabupaten Tasikmalaya masih memelihara seni tersebut antara lain Sanggar seni Motekar Cipatujah, Dangiang Sunda Pakidulan, Sanggar Awi Hideung Cineam dll.
Menumbuk padi bagi sebagian besar masyarakat sunda merupakan pekerjaan sehari-hari bagi ibu-ibu untuk memproses padi sehingga menjadi beras. Pada awalnya kegiatan menumbuk padi tersebut menjadi suatu kebutuhan, kegiatan menumbuk padi tersebut biasanya dilaksanakan di saung lisung yang ditempatkan diatas kolam, kegiatan menumbuk padi pada umumnya dilakukan oleh 5-6 orang, dan untuk menghilangkan rasa jenuh maka ayunan alu tersebut dibuat berirama, sehingga selama menunbuk tidak terasa, selesai menumbuk gabah tersebut di tapi yang huutnya/gabahnya menjadi pakan ikan, saat ini disebut seni seni tutunggulan, tutunggulan berasal dari kata” nutu/numbuk” adapun perkakas yang dipakai, antara lain jubleg, alu dan nyiru.
Dombret atau dongbret merupakan kesenian rakyat yang berkembang di daerah Pantai Utara Jawa Barat, khususnya di Pantai Blanakan Pamanukan, Kabupaten Subang. Selain berfungsi sebagai hiburan untuk para nelayan, dombret berfungsi pula sebagai bagian dari upacara nadran sebagai simbol kesuburan. Dombret sering ditampilkan ketika musim pelelangan ikan tiba, dan menjadi hiburan pelepas lelah bagi para nelayan. Selain itu, dombret pun menjadi hiburan bagi para pembeli ikan, sehingga mereka seringkali memilih membeli ikan di tempat tersebut. Dombret populer sejak tahun 1930-an. Kesenian ini mempunyai kemiripan dengan seni ronggeng (Ketuk Tilu), baik dilihat dari struktur pertunjukannya, lagu-lagu yang digunakan, maupun musik pengiringnya. Istilah dombret sama halnya dengan doger atau ronggeng, yaitu penari wanita yang memiliki kemampuan menyanyi dan menari. Tempat pertunjukan biasanya di arena terbuka, tanpa panggung khusus. Oleh sebab itu, para nayaga menggelar tikar, duduk sembar...
Pada zaman ini, siapa yang tidak menyukai makanan ringan bernama kerupuk. Teksturnya yang renyah dan rasanya yang gurih, membuat camilan satu ini digemari berbagai kalangan. Dari balita sampai orang tua. Tapi pernah kah anda merasakan sensasi lain makan kerupuk? Jika belum, anda wajib mencoba makanan khas ini yaitu Kerupuk Gurilem. Nama Gurilem sendiri ialah kepanjangan dari Gurih dan Pelem (enak). Dua kata ini adalah istilah yang menunjukkan perpaduan antara citarasa dan tekstur dari kerupuk. Gurilem adalah camilan khas Kab. Bandung Barat tepatnya dari daerah Cililin. Selain sebagai sentra pembuatan wajit, Cililin juga merupakan rumah produksi dari gurilem. Tidak hanya di Cililin, pada saat ini gurilem dapat dengan mudah ditemui di pusat jajanan atau toko oleh-oleh. Harga yang ditawarkan untuk sekantung gurilem pun tidaklah mahal. Anda dapat membeli gurilem dengan harga yang sangat terjangkau. Dalam beberapa dasawarsa ke belakang, terutama di era 80...
permainan ini dilakukan oleh beberapa orang anak. baik anak perempuan maupun laki-laki. sekitar3-4 orang. Setiap pemain berusaha saling mendahului mencubit (nyiwit) punggung tangan di urutan teratas sambil melantunkan kawih (nyanyian): Paciwit-ciwit lutung, Si Lutung pindah ka tungtung, Paciwit-ciwit lutung, Si Lutung pindah ka tungtung . kadang juga lagunya seperti ini: Paciwit-ciwit lutung, Si Lutung pindah ka luhur, Paciwit-ciwit lutung, Si Lutung pindah ka luhur . atau, ada juga yang memainkannya deng an lagu seperti ini: Paciwit-ciwit lutung, nu handap pindah ka luhur, Paciwit-ciwit lutung, nu handap pindah ka luhur .