Pada zaman dahulu, terdapatlah sebuah daerah yang tenteram dan damai di pinggiran Bengawan Solo. Di daerah tersebut, hiduplah seorang laki-laki tua yang sakti mandraguna. Ia dapat menyebrangi Bengawan Solo dengan berjalan di atas air dan ia juga hanya memakan intip (bagian nasi yang keras dan gosong yang melekat pada dasar periuk atau kerak nasi) sebagai makanan pokoknya. Orang-orang di daerah tersebut memanggilnya dengan sebutan Mbah Tambir. Karena kesaktiannya tersebut, warga di daerah itu sangat menghormati sosok Mbah Tambir tersebut. Segala masalah yang terjadi di daerah tersebut selalu dibicarakan terlebih dahulu kepada Mbah Tambir. Mbah Tambir juga selalu mempunyai solusi untuk setiap masalah yang terjadi. Hingga suatu ketika terjadi keanehan di daerah tersebut. Seorang pemuda menemukan sebuah pohon yang belum pernah dijumpainya. Pohon tersebut tumbuh di pinggiran Bengawan Solo. Pemuda tersebut memutuskan untuk menceritakan kejadian itu kepada warga yang lainnya. Setel...
Gandrung Banyuwangi awalnya diperagakan oleh lelaki. Laki – laki yang menjadi Gandrung ini merupakan pasukan Blambangan dan Bali yang tersisa dari perang Puputan Bayu (Rakyat Bayu melawan VOC). Pasukan Blambangan i yang berantakan itu membentuk kelompok kecil antara desa ke desa. Sedangkan sisa pasukan Bali menyebar dimana – mana, bahkan mereka ada yang menjadi penduduk Blambangan dengan cara menikahi orang Blambangan. Keturunan – keturunnan mereka meneruskan tradisi orang tuanya dan mendirikan kesenian Gandrung. Pasukan – pasukan Blambangan yang berkelompok kecil -kecil tadi mendirikan Gandrung sebagai alat perjuangan. Artinya Gandrung sebagai alat komunikasi dengan kawan – kawan sisa pasukan Blambangan, dengan cara mementaskan tarian Gandrung dengan nyanyian perjuangan. Tarian dan nyanyian tadi pun sebagai Kode untuk pasukan - pasukan ya...
Wayang Beber merupakan pertunjukan seni wayang yang berbentuk seperti lukisan atau gambar. Saat mementaskannya, dalang akan membentangkan sebuah lembaran lukisan atau gambar sembari menceritakan kisahnya. Wayang Beber berkisah tentang Dewi Sekartaji yang menghilang dari istana, lalu Prabu Bramawijaya mengadakan sayembara dan memerintahkan Jaka Kembangkuning untuk menemukan Dewi Sekartaji. Wayang Beber sudah jarang ditemukan dan sedikit sekali dalang serta orang yang ikut serta dalam pertunjukan wayang beber di Pacitan. Untuk itu, sebaiknya kita turut melestarikan wayang beber dengan cara mengadakan pertunjukkan wayang beber, mengajak keluarga serta teman-teman untuk menonton pertunjukkan wayang beber, mengundang pementas wayang beber untuk tampil di acara televisi, mengadakan talkshowÃÂ dengan dalang maupun orang yang sangat mengerti mengenai wayang beber, dan mengenalkan wayang beber ke masyarakat luas melalui berbagai media. Bagi orang awam, kita dapat m...
Asal Usul Kata Jancok di Surabaya Apa yang terlintas di pikiran kita jika mendengar kata “Jancok” ???. mungkin kita akan berpikir jika itu adalah kata dengan konotasi negatif. Banyak orang salah mengartikan “Jancok” sama dengan kata makian padahal sebenarnya “Jancok” memiliki makna tersendiri. Stereotype yang demikian itu telah terbangun secara tidak lansung di kepala masyarakat. Oleh karena itu saya akan menjelaskan sejarah kata “Jancok” dalam dalam bentuk cerita rakyat yang saya ketahui. Untuk mengetahui sejarah kata “Jancok” marilah kita mundur ke zaman penjajahan belanda. Dahulu saat belanda menyerang Indonesia, para pemuda bangsa dan TKR berjuang keras untuk mengusir penjajah dengan persenjataan seadanya. Pada era ini lah Surabaya mulai mengenal kata “Jancok”. Ket...
Saat mendengar 10 November, pasti teringat akan hari pahlawan dan tentunya Kota Pahlawan atau biasa kita dengar, Kota Surabaya. Kota Surabaya sebagai saksi bisu terjadinya sejarah peperangan hebat antara pihak pasukan Indonesia dengan pasukan asing. Pertempuran ini merupakan pertempuran pertama setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, salah satu pertempuran terhebat dan terbesar dalam sejarah revolusi Indonesia karena rakyat Surabaya hanya menggunakan bambu runcing sebagai senjatanya. Hanya bersenjatakan bambu, pasukan Inggris dapat dipukul mundur. Ada yang berkata bahwa pertempuran ini dapat dimenangkan disebabkan oleh kegigihan arek-arek Suroboyo yang tak kenal lelah demi mengusir penjajah, doa yang tak henti-henti dipanjatkan, oleh karena munculah ungkapan bonek, yaitu bondo nekat yang berarti hanya berlandaskan semangat tak kenal takut yang nekat yang melekat pada...
Reog, tarian yang sudah tidak asing lagi di telinga kita semua sebagai masyarakat Indonesia, terkhusus masyarakat pulau Jawa. Sebuah tarian yang menggunakan topeng singa dengan ekor merak sebagai atributnya. Reog biasanya diadakan saat upacara adat maupun sekedar kesenian budaya. Banyak cerita di balik Reog Ponorogo, tidak banyak juga yang tau sejarah tentang Reog sendiri. Konon, Reog berasal dari Kerajaan Kediri, Jawa Timur. Di kerajaan tersebut ada seorang putri raja bernama Putri Sanggalangit, ia sangat baik hati dan cantik parasnya sehingga banyak pangeran yang datang untuk melamarnya. Namun sayangnya Putri selalu menolak lamaran para pangeran, lantas sang Raja khawatir dan berbicara kepada sang Putri. Raja meminta sang Putri menerima salah satu pangeran dan sang Putri pun tidak dapat menolak permintaan ayahnya. Sang Putri pun memberikan syarat pada pangeran yang ingin melamarnya, syaratnya yaitu mereka harus mengadakan pertunjukan yang belum pernah ada di negri ini. Tidak berhe...
Di Jawa, sabung ayam merupakan sejarah dari cerita rakyat Cindelaras. Pada waktu itu, ada raja yang bernama Jeggala berminat untuk mengadukan ayamnya dengan ayam sakti Cindelaras. Bagi yang kalah, akan mendapat hukuman berupa hukum pancung, dan bagi yang menang akan mendapat hadiah berupa setengah harta milik yang kalah. Hasil dari pertandngan tersebut, pemenangnya adalah ayam Cindelaras mampu menghajarhabis ayam milik Raja Jenggala dalam waktu yang cukup singkat. Akhirnya Raja Jenggala memngkui kehebatandai ayam Cidelaras dan mengakui bahwa ia merupakan putra yang terlahir dari permaisuri yang diasingkan karena rasa iri dari selir kerajaan. #OSKMITB2018 Sumber refrensi: http://www.serunik.com/2015/09/inilah-sejarah-asal-usul-tradisi-sabung.html
Budaya Panji yang Mulai Pudar dari Peradaban Cerita Panji merupakan sebuah karya sastra Jawa periode klasik, yang tepatnya dari era Kerajaan Kadiri (1104-1222). Karya sastra ini berisi kumpulan cerita mengenai kepahlawanan dan cinta yang terpusat pada dua orang tokoh utama, yaitu Raden Inu Kertapati (atau Panji Asmarabangun) dan Dewi Sekartaji (atau Galuh Candrakirana). Cerita tersebut memiliki beragam versi dan menyebar tidak hanya lingkup Indonesia khususnya Jawa, tapi Kamboja, Myanmar, dan Filipina. Beberapa versi diantaranya Keong Mas, Ande-Ande Lumut,Panji Kuda Sumirang, Panji Kamboja, Panji Serat Kanda, Angron Akung, Jayakusuma, Panji Angreni Palembang, Panji Kuda-Nurawangsa, Ketek Ogleng , Ragil Kuning dan Golek Kencana. Karena terdapat banyak cerita berbeda tetapi saling berhubungan, maka cerita-cerita tersebut dimasukkan dalam satu kategori yang disebut “Lingkup Panji”. Cerita-cerita dalam Lingkup Panji banyak digunakan dalam b...
BERSIH DESO adalah sebuah ritual upacara pembersihan lingkungan desa dengan melibatkan sebagian masyarakat desa dan di pimpin oleh kepala adat ( biasanya dari kalangan yang menguasai ilmu gaib/orang pintar). Tempat pelaksanaan : Dipusatkan di PEPUNDEN yaitu suatu tempat yang dianggap sakral atau di kramatkan oleh desa tersebut. Waktu : dibulan Syuro hari : kamis kliwon jumat legi (Pelaksanaan di jumat) namun unsur hari wajib kamis kliwon jumat legi tidak boleh ganti oleh jenis hari lain misal kamis wage jumat pahing. TUJUAN : Ritual upacara ini bertujuan untuk menciptakan keharmonisan alam gaib dan nyata pada masyarakat di sebuah wilayah. Kepercayaaan yang terjadi adalah jika keharmonisan alam tersebut terjadi maka cita masyarakat desa tersebut tercapai dan tidak gangguan hal-hal gaib di wilayah tersebut. Sekilas tentang tatacara upara bersih desa : Biasanya 1 bulan sebelum hari pelaksanaan bers...