Asal Usul Kata Jancok di Surabaya
Apa yang terlintas di pikiran kita jika mendengar kata “Jancok” ???. mungkin kita akan berpikir jika itu adalah kata dengan konotasi negatif. Banyak orang salah mengartikan “Jancok” sama dengan kata makian padahal sebenarnya “Jancok” memiliki makna tersendiri. Stereotype yang demikian itu telah terbangun secara tidak lansung di kepala masyarakat. Oleh karena itu saya akan menjelaskan sejarah kata “Jancok” dalam dalam bentuk cerita rakyat yang saya ketahui.
Untuk mengetahui sejarah kata “Jancok” marilah kita mundur ke zaman penjajahan belanda. Dahulu saat belanda menyerang Indonesia, para pemuda bangsa dan TKR berjuang keras untuk mengusir penjajah dengan persenjataan seadanya. Pada era ini lah Surabaya mulai mengenal kata “Jancok”. Ketika sekitar tahun 1940-an inggris telah datang ke Indonesia dan meninggalkan warisan untuk belanda berupa Tank Tempur buatan Amerika. Tank itu bernama Tank Stuart. Nama tank ini diambil dari salah seorang jenderal yang memimpin tentara konfederasi ketika Perang Saudara AS, yaitu Jenderal JEB Stuart. Tank ini dirancang sebagai tank ringan (light tank) dengan empat awak. Stuart dikembangkan AS saat Perang Dunia Kedua di tahun 1941, dan tank ini digunakan oleh sebagian besar negara sekutu. Kebetulan Tank yang berada di Surabaya ini memiliki tulisan “Jan Cox” pada bagian luarnya yang merupakan nama seorang seniman belanda yang terkenal saat itu dan hal tersebut sangat mudah dilihat. Oleh karena itu TKR dan Pemuda Surabaya menjadikannya sebagai nama sandi untuk memberi peringatan bahwa tentara sekutu sedang mendekat dengan mengatakan.
“ Ati – ati ono Yan Cox (Hati – hati ada Yan Cox)”
Dan begitulah semakin lama kata itu berubah menjadi “Jancok” yang kita kenal sekarang
“Jancok” sendiri mempunyai banyak arti tergantung pengucapannya. Ungkapan itu terkadang dapat berarti makian,sapaan,atau bahkan suatu imbuhan. Kebanyakan orang diluar Surabaya merasa bahwa “Jancok” sendiri terdengar cukup kasar dan disini saya akan memberi beberapa contoh penggunaan “Jancok” dalam beberapa konteks.
Itulah mengapa Surabaya terkenal dengan Slogan “Cak Cuk Soroboyo” karena “Jancok” berasal dari kota pahlawan ini dan hanya orang – orang Surabaya yang dapat menafsirkan maknanya dengan baik.
Sekian artikel ini saya buat, semoga tulisan saya ini dapat bermanfaat untuk banyak orang.
#OSKMITB2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang