Naskah Kuno dan Prasasti
Naskah Kuno dan Prasasti
Naskah Kuno dan Prasasti Jawa Timur Kabupaten Kediri
Budaya Panji yang Mulai Pudar dari Peradaban

Budaya Panji yang Mulai Pudar dari Peradaban

 

Cerita Panji merupakan sebuah karya sastra Jawa periode klasik, yang tepatnya dari era Kerajaan Kadiri (1104-1222). Karya sastra ini berisi kumpulan cerita mengenai kepahlawanan dan cinta yang terpusat pada dua orang tokoh utama, yaitu Raden Inu Kertapati (atau Panji Asmarabangun) dan Dewi Sekartaji (atau Galuh Candrakirana). Cerita tersebut memiliki beragam versi dan menyebar tidak hanya lingkup Indonesia khususnya Jawa, tapi  Kamboja, Myanmar, dan Filipina. Beberapa versi diantaranya Keong Mas, Ande-Ande Lumut,Panji Kuda Sumirang, Panji Kamboja, Panji Serat Kanda, Angron Akung, Jayakusuma, Panji Angreni Palembang, Panji Kuda-Nurawangsa, Ketek Ogleng , Ragil Kuning dan Golek Kencana. Karena terdapat banyak cerita berbeda tetapi saling berhubungan, maka cerita-cerita tersebut dimasukkan dalam satu kategori yang disebut “Lingkup Panji”.

Cerita-cerita dalam Lingkup Panji banyak digunakan dalam berbagai pertunjukan tradisional. Seperti di Jawa, Cerita Panji digunakan dalam pertunjukan Wayang Gedog. Di Bali, yang dikenal di sana sebagai "Malat", pertunjukan Arja juga memakai lakon ini. Kisah ini juga menjadi bagian tradisi dari Suku Banjar di Kalimantan Selatan meskipun kini mulai kurang dikenal oleh masyarakat. Di Thailand terdapat seni pertunjukan klasik yang disebut "Inao" yang berasal dari nama "Inu"/"Ino". Begitu pula Kamboja yang mengenal lakon ini sebagai "Eynao".

Kepopulerannya bukan saja dalam wujudnya sebagai karya sastra, baik lisan maupun tulis, melainkan juga dalam bentuk transformasinya, misalnya seni pertunjukan yang bertemakan cerita Panji.Dalam bentuk karya sastra, cerita Panji dikenal sebagai sastra Panji.  Dalam cerita Panji, Inu Kertapati digambarkan sebagai Arjuna yang rupawan seperti Batara Kamajaya, sebagai seorang satria yang memiliki kesaktian dan selalu unggul dalam setiap peperangan.Ia juga tampil sebagai idaman para wanita dan pandai menundukkan hati para puteri yang dicintainya. Namun, kesetiaannya pada Candrakirana sebagai kekasih utamanya tidak pernah berubah.Candrakirana juga digambarkan seperti Sumbadra dalam Mahabharata.Kecantikannya bagai Dewi Ratih atau Dewi Supraba, bidadari tercantik di seluruh kahyangan.

            Penelitian yang telah dilakukan oleh budayawan, ilmuwan Jawa sekaligus pakar sastra Jawa Kuno, Prof. Dr. Raden Mas Ngabehi (Lesya) Poerbatjaraka. Beliau menyatakan, bahwa Cerita Panji telah ditulis dalam bahasa jawa sebelum atau sekitar tahun 1400-an, tepatnya pada zaman keemasan Majapahit.

Meskipun naskah aslinya tidak diketemukan, tetapi “terjemahan” telah berhasil ditemukan dalam naskah melayu berjudul Panji Semirang. Selain itu, Cerita Panji juga telah ada pada relief di zaman Majapahit pada tahun 1413 yang berisi bagian dari Cerita Panji, seperti di Candi Penataran Blitar dan Situs Gambyok Banyakan Kediri. Pendapat ini juga sesuai dengan berita Pararaton dan Negarakertagama yang mengisahkan Raja Hayam Wuruk menari topeng (1350-1389).

Cerita Panji juga diduga berasal dari Kakawin Smaradahana karya Mpu Dharmaja dari Zaman Kadiri. Pada bagian akhir kakawin ini diceritakan tentang kisah perkawinan Kameswara dari Madyadesa (Kadiri) dengan Putri Kirana dari Wajradrawa (Janggala).
Poerbatjaraka pernah menyebut bahwa cerita Panji merupakan suatu bentuk revolusi kesusastraan terhadap tradisi India yang berawal dari zaman keemasan Majapahit dan ditulis dalam bahasa jawa Tengahan (Poerbatjaraka, 1968:408-409).

Text Box: Wardiman DjojonegoroMantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wardiman Djojonegoro, adalah salah seorang yang ditunjuk Kemendikbud  untuk mengegolkan upaya tersebut. Dia mengatakan upaya itu turut disokong pemerintah Malaysia, pemerintah Kamboja, Universitas Leiden, dan Perpustakaan Nasional Inggris atau British Library.

"Kami berharap naskah Panji dijadikan Ingatan Kolektif Dunia. Keputusannya Oktober mendatang. Di sini tidak ada negara yang mengklaim Panji itu miliknya," kata Wardiman.

Saat Indonesia dan sejumlah negara hendak menjadikan Cerita Panji sebagai Ingatan kolektif dunia, nyatanya khalayak tak banyak mengetahui kisah tersebut. Ini mendorong seorang pria bernama Dwi Cahyono membangun Museum Panji di Kabupaten Malang, Jawa Timur, selama tiga tahun terakhir. Dia mengaku telah menghabiskan Rp30 miliar untuk mewujudkan impiannya.

"Selain museum, saya ingin nanti ada tempat pertunjukan tari dan topeng Panji. Saya juga berencana

membuat desa yang menggambarkan kehidupan Majapahit, lengkap dengan rumah-rumah serta aktor yang berbusana era Majapahit," kata Dwi.

Organisasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (Unesco),akhirnya secara resmi mencantumkan ‘Cerita Panji’ adalah  salah satu rangkaian cerita tentang karakter kesatria Raden Panji Asmorobangun yang berlatar di Jawa Timur, resmi sebagai ‘ingatan dunia’ atau disebut ‘Memory of the World’ (MoW). Usulan penetapan ‘Cerita Panji’ sebagai MoW Unesco tersebut sudah dilakukan sejak 2016. 

                Cerita Panji sangat populer di Indonesia karena sarat kisah percintaan dan kepahlawanan. Karakter Panji sebagai seorang kesatria mengandung nilai luhur yang secara universal berlaku sepanjang masa, meliputi nilai keberanian, keadilan, kesabaran, dan keramahan.

Penampilan Panji mempesona para wanita karena ketampanan dan kebaikan budinya. Sebagai seorang kesatria, ia melindungi rakyatnya, memberantas kejahatan, dan membinasakan musuh-musuhnya. Dia selalu unggul dalam peperangan tanpa keinginan untuk menjajah bangsa yang dikalahkan. Nilai-nilai religius dijunjung tinggi dan ia, sebagai manusia, merasa tak berdaya di hadapan Sang Mahakuasa.

Ia sangat berbakti pada rajanya dan orang-orang tua serta selalu menurut segala perintah dan nasihatnya. Ia setia pada kekasih utamanya meskipun sering tergoda oleh puteri-puteri yang dijumpainya. Panji sering tampil sebagai seniman yang mahir menari dan bermain gamelan, tekun mempelajari karya sastra dengan melagukannya serta menguasai makna yang tersurat dan tersirat.

Nilai moral yang terkandung dalam kisah tokoh Panji antara lain loyalitas pada kerajaan, berani meraih kejayaan, berkorban demi tujuan luhur, menyejahterakan masyarakat, serta tabah dan sabar menjalani penderitaan lahir batin. Cerita Panji merefleksikan keseimbangan spiritual dan duniawi, sabar menjalani cobaan dan penderitaan sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran demi menjalankan kewajiban suci sebagai umat dari Yang Mahakuasa.

Fungsi cerita Panji dan karya sastranya secara umum dapat memberikan kesenangan bagi yang menikmatinya dan mempertebal rasa kemanusiaan, serta meningkatkan sikap dan perilaku bagi penikmatnya dalam kehidupan bermasyarakat. 

“Saya minta ke Pemerintah Kota Kediri, agar anak-anak SMP dan SMA didorong mulai memviralkan cerita Panji, bisa melalui tulisan, lukisan atau kreasi kartun. Dengan begitu cerita Panji akan eksis, termasuk budaya lainnya,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Pembangunan IV pada masa Presiden Soeharto ini juga.

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline